India kirim tentara buru penyelundup sapi karena nistakan agama
Merdeka.com - Pemerintah India kini menambah personil militer di perbatasan dengan Bangladesh. Tugas 30 ribu tentara itu spesifik, menghalau para penyelundup sapi ke Bangladesh, yang penduduknya mayoritas muslim.
Times of India melaporkan, Sabtu (4/7), sapi-sapi itu akan disembelih sesampainya di Bangladesh. Padahal bagi penduduk India yang mayoritas Hindu, hewan ini diyakini sebagai tunggangan dewa, sehingga setiap ternak lembu di negara itu tidak boleh dijual.
Perintah pengamanan perbatasan ini dikeluarkan langsung oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Pemimpin Partai Bharatiya Janata yang berhaluan konservatif itu meradang setelah tahu nilai penyelundupan sapi India ke Bangladesh mencapai USD 600 juta per tahun.
-
Apa yang dikirim ke India? Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Siapa yang merekrut kuli perempuan dari India? Pada tahun 1883, pekerja asal India mencapai 1.528 orang termasuk kaum perempuan. Dari total ribuan pekerja dari India, pemerintah Belanda menetapkan peraturan dalam merekrut tenaga kerja perempuan dari India yang dibatasi maksimal 40 orang dalam setahun.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa banyak ular kobra di lingkungan penduduk India? Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Siapa yang mencuri ayam jago? Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang pemuda berinisial TH (22) mencuri seekor ayam saat malam hari.
Itu setara ada dua juta sapi asal Negeri Sungai Gangga yang diseberangkan ke negara tetangganya. Penyelundupan ini terus terjadi selama 40 tahun terakhir.
"Perdana menteri ingin praktik ilegal ini diakhiri. Bahkan kalau perlu sampai warga Bangladesh tidak lagi tertarik makan daging sapi dari negara kami," kata Menteri Dalam negeri Rajnath Singh.
Dia pun menegaskan, penyembelihan sapi sampai kapanpun akan melukai perasaan umat Hindu di India. Rajnath berharap warga Bangladesh bisa memahami konsep iman tersebut, sehingga tidak mau lagi menerima daging selundupan dari negaranya.
"Membunuh maupun menyelundupkan sapi nilainya sama seperti merusak kuil umat Hindu," tandasnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang KTT G20, India memburu anjing liar di Ibu Kota New Delhi. Penangkapan anjing liar itu kemudian menuai kritik karena caranya disebut tak manusiawi.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial RM mengaku berprofesi sebagai aktor dan produser film Bollywood berwarganegara India.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun
Baca SelengkapnyaPeristiwa sapi lepas terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah hingga membuat panik warga. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaUpaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca Selengkapnya