Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini daftar aksi TNI terobos perbatasan negara tetangga

Ini daftar aksi TNI terobos perbatasan negara tetangga Ilustrasi Polri-TNI ditangkap di Pulau Sebatik, Malaysia. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah merdeka nyaris 70 tahun lalu, Indonesia hanya beberapa kali terlibat pertempuran dengan negara tetangga. Oleh sebab itu, jarang sekali Tentara Nasional Indonesia (TNI) sampai menjejakkan kaki di luar perbatasan, kecuali memang situasi perang.

Tercatat, agresi militer RI ke negara lain dalam skala besar terjadi tiga kali, yakni saat perang merebut Papua Barat, konfrontasi dengan Federasi Malaya, serta pendudukan Timor Timur.

Selebihnya, TNI lebih sering menghalau militer asing. Misalnya yang paling terkenal adalah insiden pengusiran Kapal Perang Malaysia di Ambalat pada 1 April 2005.

Di luar itu, ternyata beberapa kali aparat Indonesia menerobos wilayah berdaulat negara lain di luar momen perang terbuka. Merdeka.com merangkum beberapa insiden itu berdasarkan arsip yang kami miliki.

Selamat membaca!

TNI terobos Papua Nugini, tembak OPM

Beberapa personil TNI Angkatan Darat menerobos perbatasan Indonesia-Papua Nugini pada April 2012. Dalam aksi yang tidak diotorisasi oleh Mabes itu, tentara menembak mati seorang penduduk, yang disinyalir anggota Organisasi Papua Merdeka.

Tentara Indonesia memasuki wilayah darat Papua Nugini hingga beberapa kilomter. 

Pemerintah Papua Nugini berang karena kedaulatan wilayahnya diinjak-injak. Menlu Sir Rabbie Namaliu mengeluarkan protes keras kepada pemerintah Indonesia, seperti dilansir Radio Australia (11/4/2012).

Penerobosan militer Indonesia itu adalah imbas dari konflik TNI-OPM yang berlarut-larut beberapa bulan sebelumnya. Pada Desember 2013, terjadi tiga kali kontak senjata antara militan dengan TNI.

Usman-Harun terobos Singapura

Aksi dua personil Korps Komando Operasi (KKO) TNI Angkatan Laut menerobos Singapura ini sangat rahasia. Tidak banyak petinggi militer di Jakarta yang tahu bahwa Harun Said dan Usman Haji Mohamad Ali ditugaskan meledakkan gedung di Negeri Singa.

Alhasil, walau terkait dengan konfrontasi Federasi Malaya, aksi dua personil TNI ini nyaris di luar hukum yang berlaku. Mereka menyusup ke Singapura, melalui Pulau Sambu, seberang Kota Batam.

Pada 10 Maret 1965, keduanya meledakkan Gedung MacDonald di kawasan bisnis Orchard. Aksi Usman-Harun menewaskan tiga penduduk sipil dan melukai 33 lainnya. Keduanya tertangkap beberapa jam setelah insiden saat mencoba kabur di perairan internasional menuju Batam.

Karena bukan aksi militer yang diumumkan sebelumnya, Singapura sampai sekarang menganggap keduanya adalah teroris. Penyusupan Usman-Harun adalah salah satu manuver perang paling terkenal sepanjang sejarah TNI AL.

Karena aksinya, dua tentara itu dihukum gantung oleh otoritas Singapura. Hubungan RI-Singapura baru kembali normal setelah Perdana Menteri Lee Kuan Yeuw menaburkan bunga di pusara Usman-Harun, di TMP Kalibata pada 1973.

Terobos Sebatik, 14 TNI-Polri diamankan Malaysia

Ini adalah kejadian yang terjadi akhir pekan lalu. Kepolisian Malaysia menahan 17 warga negara Indonesia di dekat Pulau Sebatik karena melanggar aturan imigrasi. Rombongan yang menerobos perbatasan ini terdiri dari 10 anggota Polri, 4 personil TNI, dan tiga warga sipil.

Kepada aparat negeri jiran, personil polisi dan TNI itu mengaku hendak mengejar tersangka pembunuhan yang kabur ke Tawau, Negara Bagian Sabah. Orang yang dicari itu ternyata sedang ditahan Balai Polisi Wallace Bay.

Mereka mengaku spontan menggeruduk kantor polisi di wilayah Malaysia karena ingin menangkap tersangka.

Tersangka bernama Syarif, diketahui terlibat pembunuhan Sersan Satu (Sertu) Tata Adi Cahyono dari Kodim 0911/ Pulau Nunukan, Kalimantan Utara.

Wakil Inspektur Jenderal Sabah Datuk Seri Noor Rashid Ibrahim mengatakan polisi dan TNI itu dinilai tidak punya maksud buruk dengan masuk secara ilegal ke Malaysia. Kepada penyidik, mereka menyatakan hanya berniat menjemput Syarif untuk dibawa pulang ke Indonesia.

"Namun dalam melakukan penjemputan tahanan itu mereka tidak melalui jalur formal," kata Rashid.

Polis Diraja Malaysia (PDRM) sempat kaget melihat kedatangan polisi dan tentara Indonesia bersenjata lengkap, serta berpakaian preman itu. Tujuh orang dari rombongan mengendarai kapal cepat, sisanya memakai sepeda motor menerobos perbatasan.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perangi TPPO, TNI Gagalkan Penyelundupan Korban Perdagangan Orang ke Malaysia
Perangi TPPO, TNI Gagalkan Penyelundupan Korban Perdagangan Orang ke Malaysia

Korban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).

Baca Selengkapnya
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan
Deretan Aksi Tak Terpuji Oknum TNI, dari Pengeroyokan hingga Pembunuhan

Merangkum sejumlah tindak tak terpuji oknum TNI yang terjadi sejak Bulan Agustus hingga kini

Baca Selengkapnya
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!
DPR: Panglima Kodam Tindak Keras Prajurit TNI Serang Desa di Deli Serdang, Minta Maaf Tak Cukup!

Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
Kaget, Prajurit TNI Ini Mendadak Hentikan Langkah Pak Bhabin saat akan Berkunjung ke Perbatasan Timor Leste ‘Awas, Ada Ranjau Darat’
Kaget, Prajurit TNI Ini Mendadak Hentikan Langkah Pak Bhabin saat akan Berkunjung ke Perbatasan Timor Leste ‘Awas, Ada Ranjau Darat’

Sebuah video memperlihatkan pak Bhabin yang disetop oleh prajurit TNI karena ada ranjau darat.

Baca Selengkapnya
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI
Soal OTT Militer, TNI Pesan ke KPK: Cukup Kasih Tahu Saja, Jam Sekian Mau Tangkap TNI

Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.

Baca Selengkapnya
Satgas TNI Tangkap Penyerang Pos Pamtas di Bintuni Papua, Pelaku Anggota KKB
Satgas TNI Tangkap Penyerang Pos Pamtas di Bintuni Papua, Pelaku Anggota KKB

Penangkapan terhadap Marthen Iba ini merupakan hasil sweeping yang dilakukan oleh TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan
Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan

Perjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'
Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'

Anggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.

Baca Selengkapnya
45 Prajurit TNI Diamankan Buntut Penyerangan Warga Desa Selamat di Deli Serdang
45 Prajurit TNI Diamankan Buntut Penyerangan Warga Desa Selamat di Deli Serdang

Ia menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.

Baca Selengkapnya
Kasus Kepala Basarnas, Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer
Kasus Kepala Basarnas, Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer

Pensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas

Baca Selengkapnya