Ini kata paling terlarang dan haram diucapkan di Singapura
Merdeka.com - Singapura merupakan negara paling maju di Asia Tenggara, baik dari segi ekonomi, kualitas hidup, pendidikan, sampai penegakan hukum. Begitu banyak laporan yang bisa didapatkan mengenai kondisi jalanan dan sungai yang bersih, warga taat aturan, serta kualitas sumber daya yang bikin Singapura kompetitif sebagai pusat perdagangan maupun jasa.
Di balik kesuksesan itu, terutama status penduduknya yang memiliki pendapatan per kapita tertinggi ketiga dunia, negara kota seluas cuma 718 kilometer persegi ini punya sisi 'kelam' yang jarang disadari. Yakni soal kebebasan pers dan pemberangusan semua hal yang dianggap oposisi atas pemerintah yang dikuasai Partai Aksi Rakyat (PAP).
Contohnya, di Singapura ada satu kata amat tabu. Jangan sampai media menulis tentang 'nepotisme' melibatkan keluarga mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yeuw. Hal ini diungkap salah satu jurnalis magang di kantor berita asing cabang Singapura kepada merdeka.com beberapa hari lalu.
-
Fakta menarik apa tentang Singapura? Singapura adalah negara dengan sejumlah keunikan yang membedakannya dari negara-negara lain di dunia. Salah satu keunikan utamanya adalah keberhasilannya dalam menciptakan masyarakat multikultural yang harmonis.
-
Mengapa Singapura jadi kota teraman bagi wisatawan? Mengutip dari CNBC, penelitian terbaru dari Forbes Advisor menyebutkan Singapura menjadi kota teraman di dunia bagi wisatawan. Diketahui, studi tersebut menganalisis faktor-faktor seperti kejahatan, kualitas perawatan kesehatan, dan risiko bencana alam, yang memberikan skor keselamatan dari 0 hingga 100 dengan kota teraman menerima skor terendah. Berdasarkan penilaian studi, Singapura mendapat skor 0 poin.
-
Apa yang menjadikan Singapura kota teraman di dunia? Studi tersebut menganalisis faktor-faktor seperti kejahatan, kualitas perawatan kesehatan, dan risiko bencana alam, yang memberikan skor keselamatan dari 0 hingga 100 dengan kota teraman menerima skor terendah. Berdasarkan penilaian studi, Singapura mendapat skor 0 poin.
-
Apa yang dicuri dari perusahaan Singapura? Modus TersangkaAdapun modus kelima tersangka, dengan sengaja mengelabui perusahaan Kingsford Hooray Development LTD dengan menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan beberapa satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya. 'Kemudian pelaku mengirimkan rekening palsu yang telah dibuat oleh pelaku yang berada di Indonesia melalui salah satu bank di Indonesia dengan nomor rekening 018801XXX. Sehingga atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian material sebesar Rp 32 miliar,' ujarnya.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Siapa orang terkaya di Singapura? Eduardo Saverin, salah satu pendiri Meta yang tinggal di Singapura, tetap menjadi orang terkaya di negara tersebut dengan kekayaan yang melonjak menjadi USD 29 miliar, atau sekitar Rp439,35 triliun, berkat kenaikan nilai saham Meta akibat investasinya di bidang kecerdasan buatan (AI).
Kasus semacam ini pernah menimpa Bloomberg pada 2002 akibat melaporkan aroma nepotisme dari pergantian direksi BUMN Singapura, Temasek. Media asal Amerika Serikat itu digugat, kalah, membayar ganti rugi jutaan dollar, lalu terpaksa enyah ke Hong Kong. Negara kota itu masih menggunaan pasal karet 'niat jahat' atau malice.
"Di Singapura tidak ada Dewan Pers. Keberatan pemberitaan akan diajukan ke meja hijau. Koran yang dianggap punya niat jahat dari tulisannya bisa dibikin bangkrut," ungkap pria 22 tahun yang enggan disebut namanya ini.
Bila menilik data Journalist Without Borders, Indeks Kebebasan Pers terbaik terdapat di Finlandia, disusul Belanda, lalu Norwegia. Sementara Singapura, yang terhitung negara maju, justru terpuruk di posisi 150.
Jurnalis senior Singapura, Peter Ong, kini mukim di Australia, menceritakan ada banyak masalah, yang ditutup dari kesadaran publik. "Di sini kebebasan itu, terutama bagi pers, hampir tidak ada. Ya semua gara-gara pemerintah," ujarnya kepada merdeka.com saat ditemui di Nanyang Technological University, Singapura, Kamis (4/12).
Peter yang dulu pernah bekerja di harian bertiras terbesar Strait Times, menceritakan betapa pejabat negara di Negeri Merlion rajin menelepon redaksi supaya tak mengangkat isu tertentu.
"Gila-gilaan, itu salah satu alasan saya akhirnya pilih ke Australia supaya lebih tenang," akunya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar tangkapan layar yang mengeklaim PM Singapura menyebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama
Baca SelengkapnyaHarga kepemilikan mobil di Singapura, yang termahal secara global dengan rata-rata 2,5 kali lipat telah melonjak 15 persen dari tahun sebelumnya dalam dolar AS.
Baca SelengkapnyaKarya seni grafiti yang merupakan sesuatu terlarang di Singapura, justru berhasil menghidupkan kembali mal terbengkalai.
Baca SelengkapnyaFakta menarik tentang negara Singapura ini seru untuk disimak.
Baca SelengkapnyaSubramaniam Iswaran dinyatakan bersalah karena menerima gratifikasi senilai SGD403.000.
Baca SelengkapnyaSitra Singapura sebagai negara paling bersih dari korupsi baru-baru ini tercoreng setelah seorang mantan menterinya terseret dugaan suap.
Baca SelengkapnyaDeretan negara teraman bagi wisatawan versi Forbes Advisor.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaMantan Menteri Transportasi Singapura, Subramaniam Iswaran mengakui kesalahannya telah menerima gratifikasi, termasuk tumpangan jet pribadi.
Baca SelengkapnyaSiapa pun warga Korut yang ketahuan mengucapkan bahasa berlogat Korsel atau istilah bahasa Korsel akan mendapat sanksi hukum.
Baca SelengkapnyaKementerian Hukum dan HAM mencatat ribuan warga negara Indonesia berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Singapura.
Baca Selengkapnya