Ini yang akan Terjadi Jika Pembangkit Nuklir Terbesar Eropa di Ukraina Meledak
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan diciptakannya zona larangan militer di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhia, Ukraina, karena masih sengitnya pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah berbahaya itu.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar Eropa berada di kota Zaporizhia, Ukraina. Kini PLTN itu jatuh di bawah kendali pasukan Rusia. Wilayah yang awalnya damai kini berubah menjadi garis depan pertempuran antara Rusia dan Ukraina.
Suara tembakan peluru hingga rudal sering terdengar di dekat PLTN. Dua pihak yang berkonflik menyalahkan satu sama lain. Jika dua pihak menyerang PLTN, maka serangan itu tidak lain adalah upaya “bunuh diri”. Namun, apa yang bakal terjadi jika PLTN itu diserang dan meledak?
-
Kenapa PBB meminta gencatan senjata di Gaza? 'Atas nama kemanusiaan, Sekretaris Jenderal PBB menekankan pentingnya gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera tanpa syarat, serta penegakan akuntabilitas atas pelanggaran hukum internasional.'
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Kenapa serangan terjadi di Kharkiv? Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan pesawat nirawak telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa ibu kota Kyiv untuk memberlakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
-
Apa alasan utama pengepungan? Mereka mengklaim bahwa Imam Mahdi, sosok mesianik dalam Islam, telah muncul, dan mereka berusaha untuk 'membersihkan' Masjidil Haram dari praktik-praktik yang dianggap sebagai bid'ah (inovasi keagamaan).
-
Dimana perang Belasting terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
Ross Peel, Manajer Penelitian dan Transfer Pengetahuan untuk Pusat Studi Sains dan Keamanan King's College London mengatakan pada Aljazeera, “apa yang kita miliki di sini dengan keterlibatan militer sangat sulit... Jika banyak faktor bencana datang bersamaan, ledakan mungkin terjadi.”
“Sulit untuk mengatakan apakah ini akan terjadi dan kemungkinan konsekuensinya, apa yang mungkin terjadi. Itu tergantung bagaimana ledakan itu terjadi,” lanjutnya.
MV Ramana, profesor Sekolah Kebijakan Publik dan Urusan Global Universitas British Columbia, mengungkapkan bahwa reaktor PLTN perlu selalu didinginkan dengan air.
“Jika aliran air itu diputus dengan cara tertentu, maka reaktor bisa kehilangan pendinginan, bahan bakar akan mulai meleleh. Itu akan menciptakan tekanan tinggi, dan benda itu bisa meledak” jelas Ramana, seperti dilansir laman Aljazeera bulan lalu.
Setelah reaktor PLTN meledak, maka radiasi nuklir akan terlepas ke udara dan menjadikan wilayah sekitar tidak layak huni.
“Akan ada awan, tapi Anda tidak dapat melihat itu… Kami dapat melacak keberadaan awan itu karena kami memiliki instrumen sensitif yang mampu mengukur tingkat radiasi” ujar Ramana.
Orang-orang yang tinggal di wilayah PLTN harus mengevakuasi diri mereka.
“Anda mungkin akan melihat ratusan orang mencoba untuk pergi dari area itu,” lanjut dia.
Selain itu, radiasi nuklir sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
“Orang yang terpapar dalam jumlah yang tidak terlalu banyak mungkin masih menderita keracunan radiasi akut dan pulih. Ini terjadi selama berhari-hari hingga berminggu-minggu, mungkin berbulan-bulan. Untuk orang yang terpapar radiasi tingkat rendah, mungkin ada lebih banyak kasus kanker yang datang kemudian selama tahun-tahun berikutnya hingga beberapa dekade” lanjut Ramana.
Namun, jika PLTN itu tidak meledak tetapi bocor, maka kebocoran radiasi itu akan berdampak pada seluruh bagian Eropa.
Meski dampak ledakan atau kebocoran sangat berbahaya, namun hingga kini para ahli menekankan segala prediksi sulit untuk ditetapkan.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam acara IISS Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6).
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan pentingnya untuk menghentikan perang baik di Ukraina maupun di Palestina
Baca SelengkapnyaTombol panik terakhir kali digunakan pada tahun 1989.
Baca SelengkapnyaPrabowo memandang perkembangan dinamika geopolitik dan geostrategis global yang begitu cepat pengaruhnya terhadap suatu negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Singapura, Sabtu 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBakhmut menjadi titik fokus berbulan-bulan dari upaya Rusia untuk merebut kawasan industri Donbas di Ukraina timur.
Baca SelengkapnyaRusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Singapura, pada Sabtu (1/6/2024).
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca Selengkapnya