Irak gelar pemilu usai kalahkan ISIS
Merdeka.com - Untuk pertama kalinya sejak berhasil diusir dari Irak, warga secara berduyun-duyun datang tempat ke tempat pemungutan suara dalam Pemilihan Umum yang digelar 12 Mei.
Pemilu ini merupakan upaya untuk menyembuhkan perpecahan di negara itu dan dapat menggeser keseimbangan kekuasaan regional.
Perdana Menteri incumbent Haider al-Abadi akan menghadapi dua penantang, yaitu mantan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan Menteri Transportasi Hadi al-Ameri.
-
Dimana pemilih memberikan suara? Pemilihan ini akan dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing wilayah.
-
Bagaimana warga Demak berpartisipasi dalam Pemilu? Walaupun terendam banjir, beberapa TPS di Demak tetap menggelar pemilu.
-
Siapa yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu? Dengan adanya Pemilu, setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam mengambil keputusan politik yang akan memengaruhi masa depan mereka.
-
Kapan Pemilu dilakukan? Pemilu dapat diartikan sebagai suatu proses di mana warga negara aktif berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin dan perwakilan mereka melalui hak suara.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
Namun para analis mengatakan Haider al-Abadi memiliki peluang lebih besar dibandingkan dua pesaingnya.
"Kami menginginkan keamanan. Di sini ada pembunuhan, pencurian, penculikan. Kami tidak pernah mengalami ini sebelumnya. Dalam 15 tahun terakhir orang-orang telah dihancurkan," kata seorang buruh di Baghdad, Khalid Radi (29), seperti diberitakan Eyewitness, Jumat (11/5).
Harapan juga dirasakan ekspatriat Irak di Turki. Warga Irak melakukan pemungutan suara di tiga tempat pemungutan suara di Ankara.
Pemungutan suara di luar negeri dilakukan dua hari sebelum pemilu resmi diselenggarakan di Irak.
Anggota Komisi Pemilihan Tinggi Independen (IHEC), Hazem al-Radini mengatakan kepada Anadolu Agency, sekitar 900.000 pemilih Irak di luar negeri memiliki hak untuk memilih pada hari Kamis dan Jumat.
Sebanyak 24 juta warga Irak akan ikut memilih dalam pemilu ini.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggal dan kota yang dikategorikan berdasarkan tanggal paling awal hingga mendekati jadwal di Indonesia, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaNamun karena ada 1 wilayah yaitu Kuala Lumpur yang harus dilakukan PSU sehingga suara pemilihan di luar negeri belum bisa disebut 100 persen
Baca SelengkapnyaKami tegaskan agar para peserta Pemilu menghormati kebijakan luar negeri negara masing-masing tersebut," kata Idham Kholik.
Baca SelengkapnyaVIDEO Viral Nama Ronaldo, Messi, Neymar, Mbappe Ikut Pemilu Pakistan
Baca SelengkapnyaPara peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca SelengkapnyaSebanyak 30 orang peserta dilantik sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) untuk Korsel.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi hasil perolehan suara dari luar negeri telah mencapai 90 persen hingga Minggu sore.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui tanggal dan prosedur pencoblosan pemilu.
Baca SelengkapnyaIdham mengatakan bahwa lembaganya belum melaksanakan rekapitulasi nasional untuk suara dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHasyim menegaskan penghitungan suara pemilu di luar negeri belum dilakukan.
Baca SelengkapnyaIALA perlu bersuara dan juga perlu menyampaikan masukan serta kritikan secara langsung
Baca SelengkapnyaTarget penyaluran logistik untuk keperluan Pemilu 2024 itu akan selesai pada 10 November 2023.
Baca Selengkapnya