ISIS targetkan bunuh seluruh keluarga Kristen di Raqqa dan Suriah
Merdeka.com - Kelompok teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah merencanakan pembunuhan terhadap 43 keluarga Kristen yang tinggal di Raqqa. Kelompok ini mengatakan semua umat kristiani di 'ibu kota' Raqqa harus dibasmi.
Sejak Januari 2014, ISIS menguasai kota ini dan menjadikan Raqqa sebagai basis mereka. Para aktivis di Raqqa yang tergabung dalam Raqqa is Being Slaughtered Silently mengungkapkan dalam akun sosial media mereka apa yang menjadi rencana ISIS.
"ISIS akan menghabisi semua orang Kristen atau warga Armenia yang masih berada di Raqqa," cuit mereka di Twitter, seperti dikutip dari express.co.uk, Jumat (1/4).
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana tentara muslim AS bertugas? Pria 43 tahun ini bertugas di bagian pelayanan sipil Batalion ke-96 dan Brigadir urusan sipil ke-95 di Fort Bragg, California Utara.
-
Bagaimana kondisi warga Rafah saat ini? Di tengah situasi ini, ketakutan dan kepanikan menghantui warga Palestina di Rafah. Ada warga yang harus mengungsi beberapa kali dan kini tidak tahu harus menuju kemana lagi karena tidak ada lagi tempat aman di Gaza.
-
Di mana warga Rafah mengungsi? Sumber: Al Jazeera Israel sebelumnya menetapkan Rafah sebagai 'zona aman', tapi kini mengancam melakukan serangan darat di sana, membuat jutaan orang terjebak, ketakutan, dan tidak tahu harus kemana lagi.
-
Di mana pengungsi Gaza tinggal? Enam belas anggota keluarga Masri berbagi tenda di sebuah kamp dekat Universitas al-Aqsa dengan sekumpulan lalat dan terkadang ular.
-
Di mana situs kamp militer Asiria? Dia mengidentifikasi sebuah situs di utara Lakhis dengan struktur berbentuk oval dengan dinding yang menurutnya mungkin merupakan kamp Asiria.
Keputusan ISIS ini muncul beberapa hari setelah militer Suriah yang dibekingi oleh Rusia mengambil kembali Palmyra dari tangan para militan. Meski demikian, keputusan ini tentu saja mengundang kecaman dari berbagai pihak, salah satunya Amerika.
Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengutuk kekerasan yang dilakukan ISIS. Kerry menegaskan, ISIS harus bertanggung jawab atas kematian ratusan hingga ribuan orang dari aksi teror yang dilakukan di berbagai negara di Eropa, dan yang paling besar di Prancis dan Belgia.
"Dalam penilaian saya, Daesh (sebutan lain ISIS) yang paling bertanggung jawab atas ketidak amanan di muka bumi. Mereka tidak bisa dibenarkan atas tindakan genosida terhadap umat Kristen, Yazidi, bahkan Muslim Syiah," kata Kerry.
Kerry menambahkan, kejahatan yang ditanam ISIS harus dimusnahkan. Dia juga mengajak seluruh dunia untuk berperang melawan kelompok teror.
Beberapa negara secara terang-terangan sudah bekerja sama untuk memberantas ISIS, yang paling besar terlihat adalah keterlibatan Rusia, Amerika Serikat dan Turki.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah dua wanita Kristen Palestina dibunuh tentara Israel di Gereja, Kristen Gaza semakin diambang punah.
Baca SelengkapnyaIsrael terus membombardir wilayah Jalur Gaza setelah mengancam akan memperluas serangan daratnya di Kota Rafah.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel menembakkan puluhan peluru artileri yang diarahkan ke warga Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaSebuah kuburan massal warga Gaza, Palestina, Kembali ditemukan di area Rumah Sakit Al-Shifa.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Gaza masih berlangsung dan telah membunuh lebih dari 39.000 warga sipil Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael lagi-lagi menargetkan sekolah yang jadikan kamp pengungsian dalam serangan terbarunya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaSeorang Ibu asal Gaza tersenyum bahagia melihat anaknya tewas dalam posisi sujud akibat serangan Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi hanya tiga bulan setelah kelompok ISIS membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaLebih dari 30.000 warga Palestina terbunuh sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaBahkan orang yang telah mereka bunuh pun tak bisa beristirahat dalam damai.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda bahwa Israel akan menghentikan serangannya.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnya