Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kamp Uighur di China Pasok Pakaian Olahraga ke AS

Kamp Uighur di China Pasok Pakaian Olahraga ke AS rekaman kamera cctv di pabrik garmen di china. ©AP

Merdeka.com - Kawat berduri dan ratusan kamera pemantau mengitari kawasan berisi 30 asrama, sekolah, gudang, dan bengkel di wilayah Provinsi Xinjiang, sebelah barat China. Puluhan petugas keamanan bersenjata dan anjing Doberman bersiaga di luar kawasan mirip kamp konsentrasi itu.

Di balik gerbang yang terkunci rapat itu, sejumlah laki-laki dan perempuan menjahit pakaian olahraga yang nantinya akan dikirim ke kampus-kampus dan tim olahraga di Amerika Serikat.

Kantor berita the Associated Press menelusuri pengiriman barang dari pabrik di dalam kamp menuju Badger Sportswear, pemasok besar pakaian olahraga di Statesville, Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat. Pengiriman barang itu menunjukkan betapa sulitnya mencegah produksi barang--yang dibuat oleh buruh paksa itu--masuk ke jaringan pemasok global meski impor barang semacam itu termasuk ilegal di AS.

CEO Badger John Anton dua hari lalu mengatakan perusahaannya akan mencari sumber pemasok pakaian olahraga lain saat penyelidikan ini berlangsung.

Pemerintah China selama ini mengatakan kamp itu, yang mereka sebut kamp pelatihan, menawarkan kursus untuk warga muslim etnis Uighur, Kazakh, dan yang lainnya sebagai bagian dari upaya untuk membuat kelompok minoritas 'melek peradaban' dunia dan memberantas kemiskinan di Xinjiang. Mereka mengatakan orang-orang yang berada di kamp itu sudah menandatangani perjanjian untuk menerima pelatihan kejuruan.

Departemen Propaganda Xinjiang tidak merespons pertanyaan yang diajukan. Kementerian Luar Negeri China kemarin menuding media Barat membuat banyak 'laporan tidak benar' tentang pusat pelatihan itu. Namun mereka tidak menjelaskan apa yang dimaksud dalam tudingan itu.

"Laporan-laporan itu hanya berdasarkan bukti katanya atau mengada-ada saja," ujar juru bicara Hua Chunying, seperti dilansir laman the Associated Press, Selasa (18/12).

Namun sejumlah orang yang pernah berada di kamp itu atau punya teman atau keluarga mengatakan kepada AP, para tahanan di sana tidak diberi pilihan lain selain bekerja di pabrik.

Bahkan orang Uighur dan Kazakh yang diwawancara di pengasingan menuturkan, orang-orang yang punya keahlian profesional pun dipaksa mengerjakan pekerjaan kasar.

Soal upah pun bervariasi. Sebagian dapat sebagian tidak. Yang diupah mendapat bayaran hingga beberapa ratus dolar sebulan, sedikit di atas garis kemiskinan di wilayan Xinjiang. Sumber yang mengetahui langsung keadaan di dalam kamp mengatakan sekitar 10-20 persen penghuni kamp bekerja di pabrik-pabrik dengan upah yang hanya sepersepuluh dari pendapatan mereka sebelumnya.

Banyak laporan yang mengungkapkan bahwa warga Muslim Uighur telah ditahan selama berbula-bulan di kamp-kamp tersebut. Namun pihak pemerintah China membantah tuduhan itu.

Para pejabat berdalih, bahwa orang-orang Uighur ini memiliki hak penuh tetapi telah terjebak dalam ekstremisme agama. Oleh karena itu, pemerintah akan berusaha memberikan pemukiman dan pendidikan kembali kepada orang-orang itu.

"Argumen mengenai satu juta warga Uighur yang ditahan di pusat-pusat sama sekali tidak benar. Warga Xinjiang, termasuk Uighur, menikmati kebebasan dan hak yang sama," kata wakil direktur Departemen Kerja Front Amerika Serikat Komite Sentral Partai Komunis China, Hu Lianhe.

"Kami memang mengadakan program pemukiman dan pendidikan ulang, bukan penahanan" lanjutnya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Sekolah Khusus Jualan ala TikTok Shop Mulai Bermunculan di China, Intip Penampakannya
FOTO: Sekolah Khusus Jualan ala TikTok Shop Mulai Bermunculan di China, Intip Penampakannya

Murid-murid pada sekolah ini disiapkan untuk memasarkan produk secara live streaming dengan menyasar pasar luar negeri.

Baca Selengkapnya
Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara
Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara

Mereka tampak dikelilingi oleh tentara pendudukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara teriakan perintah terdengar menggema.

Baca Selengkapnya
Anak Muda Aceh Berburu Kain untuk Desainer Muda
Anak Muda Aceh Berburu Kain untuk Desainer Muda

Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) melanjutkan kegiatan pelatihan di bidang desain fashion dengan menyelenggarakan hunting kain bagi para desainer muda.

Baca Selengkapnya
Tentara Amerika Serikat Mendadak jadi 'Kuli' Bangunan di SD Jatim, Ngaduk Semen Hingga Bawa Bata jadi Sorotan
Tentara Amerika Serikat Mendadak jadi 'Kuli' Bangunan di SD Jatim, Ngaduk Semen Hingga Bawa Bata jadi Sorotan

Beberapa tentara dari Negeri Paman Sam tersebut kedapatan mendadak jadi 'kuli'.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur

Belasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman
Kabar Terbaru Belasan Pencari Suaka di Setiabudi Jakarta Selatan, Ada dari Sudan hingga Yaman

Pencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.

Baca Selengkapnya
Pasukan Israel Ubah Stadion Gaza Jadi Kamp Penahanan Massal Warga Palestina, Mereka Ditelanjangi dan Dikepung Tank
Pasukan Israel Ubah Stadion Gaza Jadi Kamp Penahanan Massal Warga Palestina, Mereka Ditelanjangi dan Dikepung Tank

Video aksi keji Israel ini viral di media sosial dan dibagikan media Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Benar-benar Rusak, Sejumlah Pelajar Ketahuan Mesum di Gedung Kosong 'Cowoknya Banyak Ceweknya 1 Orang'
Benar-benar Rusak, Sejumlah Pelajar Ketahuan Mesum di Gedung Kosong 'Cowoknya Banyak Ceweknya 1 Orang'

Sebuah video memperlihatkan pelajar yang tak sekolah dan mesum di gedung kosong.

Baca Selengkapnya