Kapal Perang Thailand Tenggelam, 31 Pelaut Hilang
Merdeka.com - Kapal perang Angkatan Laut Thailand terbalik dan tenggelam karena badai di Teluk Thailand pada Minggu malam. Angkatan Laut Thailand menyampaikan kapal tersebut membawa lebih dari 100 kru dan 31 pelaut masih hilang sampai saat ini.
Kapal HTMS Sukhothai itu tenggelam setelah air membanjiri ruangan listriknya. Sejumlah foto yang dibagikan angkatan laut menampilkan beberapa kru yang selamat berada di atas sekoci.
Pada Senin, pihak berwenang menyampaikan telah menyelamatkan 75 pelaut, tapi 31 masih hilang.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kami akan tetap mencari," jelas juru bicara angkatan laut kepada BBC.
Para tim pencarian dan penyelamatan bekerja sampai malam untuk mencari kru yang masih hilang. Operasi berlanjut pada Senin dengan bantuan angkatan udara.
Angkatan laut juga mengumumkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab musibah ini.
"Ini hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah kami, khususnya pada kapal yang masih aktif digunakan," jelas Laksamana Pogkrong Monthardpalin kepada BBC.
Video yang dibagikan angkatan laut di Twitter menunjukkan beberapa kru terbungkus selimut dan dirawat setelah diselamatkan. Beberapa dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter.
Salah satu kru kapal mengatakan dia berada di air selama beberapa jam sebelum diselamatkan.
"Ombaknya cukup tinggi, sekitar tiga meter ketika kapal tenggelam," ujarnya.
"Saya memakai pelampung dan terjun. Saya berenang tiga jam."
Para pejabat mengatakan kapal itu tenggelam setelah kemasukan air, yang membanjiri lambungnya dan memutus aliran listriknya.
Dengan hilangnya tenaga, kru berjuang untuk mempertahankan kendali atas kapal yang miring ke sisinya sebelum tenggelam sekitar pukul 23:30 waktu setempat pada Minggu.
Kapal tersebut sedang berpatroli 32 km timur Bang Saphan, di provinsi Prachuap Khiri Khan, ketika terjebak dalam badai pada Minggu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca Selengkapnya