Kebenaran WNI simpatisan ISIS yang ditahan Pasukan Kurdi belum bisa diverifikasi
Merdeka.com - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya sudah menelusuri terkait kebenaran 15 WNI simpatisan ISIS yang saat ini ditahan pasukan Kurdi sejak Februari.
"Berita tersebut sudah lama sebenarnya. Kami kesulitan memverifikasi 15 orang yang disebut WNI tersebut. Pihak-pihak yang menyebutkan adanya 15 orang tersebut juga tidak memberikan data dan bukti yang lebih lengkap mengenai 15 orang tersebut," kata Iqbal saat dihubungi merdeka.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (27/4).
Iqbal juga menjelaskan bahwa sampai saat ini proses verifikasi terkait 15 WNI itu belum menemui titik terang.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Bagaimana Brigjen Suryo berhasil lolos dari penangkapan? 'Ya, kamu mau apa?' tegas brigjen Suryo. Tentu saja ini hanya akal-akalan sang Panglima agar bisa lolos dari gerombolan tersebut. Kapten tersebut terlihat bingung. Dia diam saja tidak mengambil tindakan apa-apa.Kesempatan ini digunakan Brigjen Suryo untuk cepat-cepat meninggalkan tempat tersebut.'Kapten, saya mau ke Semarang, kamu tinggal di sini!' perintahnya.
"Kami sudah telusuri melalui kontak diantara 'WNI' tersebut dan melalui kontak lokal kami, tapi hingga saat ini belum bisa diverifikasi," jelasnya.
Meski demikian, pemerintah tidak berhenti berupaya untuk mencari kebenaran laporan tersebut. Beberapa kali pemerintah pun berhasil memulangkan WNI yang terjebak di Suriah.
"Kami pernah memulangkan 18 orang WNI sebelumnya dari wilayah yang sama. Saya sendiri turun langsung ke Raqqa. Itu perlu waktu 6 bulan. Tidak mudah beroperasi di daerah seperti itu," ujar Iqbal.
Sebelumnya Direktur program terorisme dan kontra terorisme dari Badan Pengawas Hak Asasi Manusia (HRW), Nadim Houry, mengungkapkan bahwa pada Februari lalu pasukan Kurdi menahan 800 perempuan dari berbagai negara yang merupakan simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Februari lalu.
Dari jumlah 800 orang itu, 15 di antaranya dilaporkan merupakan warga negara Indonesia sementara satu orang lain berasal dari Malaysia.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.
Baca SelengkapnyaKrishna meyakini Harun Masiku masih berada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim KPK langsung mengirim tim untuk membuktikan informasi tersebut. Lalu bagaimana hasilnya?
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaKemenag Sulsel belum mendapatkan aduan dari keluarga maupun korban penipuan haji di layanan pengaduan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca Selengkapnya59 WNI asal Banten dan Makassar diduga diamankan petugas haji Arab Saudi lantaran ketahuan menggunakan visa ziarah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu bulan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menerima informasi mengenai keberadaan Harun Masiku di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKPK mengeklaim tak memiliki hambatan dalam mencarI buronan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.
Baca Selengkapnya