Kemlu tak tahu ada WNI mau serang rombongan Raja Salman di Malaysia
Merdeka.com - Seorang warga negara Indonesia ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia karena diduga akan menyerang rombongan Raja Salman. Alasan penangkapan WNI berinisial AA ini diungkapkan Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengaku belum mendapat konfirmasi mengenai hal tersebut. Meski demikian, pria akrab disapa Tata ini memaklumi pernyataan tersebut, karena dirasa masih dalam proses investigasi Malaysia.
"Kita belum mendapat informasi itu. Itu bagian dari proses investigasi yang dilakukan Malaysia," ujarnya saat ditemui di Jakarta Convention Center Senayan dalam rangkaian KTT Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (IORA), Jakarta, Selasa (7/3).
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Menurut Tata, kalau dalam proses investigasi masih dianggap wajar, namun kebenarannya akan dilihat di proses pengadilan. "Itu kan masih proses investigasi, kalau kebenarannya kita lihat di proses pengadilan, bagaimana dia membuktikannya," tuturnya.
Karenanya, Tata mengharapkan proses pengadilan bisa memberikan keterangan yang jelas mengenai insiden itu.
Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia berinisial AA ditangkap di Malaysia karena berencana melakukan serangan teror. Dia ditangkap bersama enam orang lainnya, antara lain seorang warga Malaysia, empat Yaman dan satu Asia Timur.
Penangkapan berlangsung antara 21-26 Februari, atau beberapa hari jelang kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di negeri Jiran. Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Inspektur Jenderal Pol Khalid Abu Bakar.
"Mereka berencana menyerang keluarga kerajaan Arab selama berkunjung ke Malaysia. Kami membekuk mereka dalam waktu yang berbeda," ungkapnya.
Sementara itu, saat ditemui kemarin di tempat yang sama, Tata mengatakan KBRI Kuala Lumpur mendapatkan informasi mengenai WNI yang ditahan polisi Malaysia. "Dia ditahan pada 21 Februari lalu, karena dicurigai mengikuti kelompok tertentu yang akan melancarkan serangan teror di Malaysia," ujarnya.
Tata mengatakan, dari pengakuan yang bersangkutan kepada KBRI, WNI itu mengatakan berencana untuk ke Suriah pada pertengahan Februari lalu. Tidak ada pengakuan yang menyebutkan dia ingin menyerang rombongan Raja Salman di Malaysia bersama yang lainnya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMalaysia melarang warga Israel memasuki wilayahnya.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran TNI tidak ditemukan hubungan antara perwira tinggi TNI AD dengan Y.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPolisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaJumlah mereka yang diamankan adalah sebanyak 18 orang, terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Metro Kemayoran.
Baca SelengkapnyaSebagian besar pengunjung yang menjadi korban adalah WNA asal Malaysia diperas hingga mencapai Rp32 miliar.
Baca SelengkapnyaImigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI berinisial RA (27) ini pun, kini telah diserahkan penanganan pidananya pada Denpom V/2 Mojokerto
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.
Baca SelengkapnyaPolri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca Selengkapnya