Polisi: Pria Penyerang Rumah Dinas Kapolri Tidak Masuk Jaringan Teroris
Polisi masih melakukan observasi psikologis terhadap pria tersebut.
Polisi masih melakukan observasi psikologis terhadap pria tersebut.
Polisi menyatakan pria yang menyerang polisi jaga di rumah dinas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bukan termasuk jaringan terorisme.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, pria berinisial JPP (40) merupakan mantan ASN dan lulusan S2 di Yogyakarta.
"Yang bersangkutan tidak masuk dalam jaringan teror," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (15/12).
Hengki menuturkan, polisi masih melakukan observasi psikologi terhadap pria tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pelaku bisa dikenakan tindak pidana atau tidak.
ujar dia.
Kejadian terjadi sekitar pukul 10.30 Wib. Pria tersebut berperilaku tidak wajar dan langsung ditegur oleh penjaga rumah dinas.
"Petugas jaga yang ada seputar kediaman Bapak Kapolri, tapi di sisi sebelah kanan ya jauh. Itu secara preventif dari seseorang ini yang mendekati dengan perilaku yang tidak wajar," kata Hengki.
Setelah diamankan, orang itu dipastikan tak membawa senjata tajam apapun. Kini, dia dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
merdeka.com
Lebih lanjut, pria tersebut ternyata pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang. Maka dari itu, motif penyerangan belum diketahui sampai pemeriksaan jiwa selesai.
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaProsesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaImbauan tersebut sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaGudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Sigit telah memberikan penghargaan agar merekrut Satrio untuk ikut pendidikan Bintara Polri lewat jalur khusus.
Baca Selengkapnya