Keterlibatan militan Indonesia lawan militer Filipina di Marawi
Merdeka.com - Bentrokan senjata antara militer Filipina dan kelompok militan yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Kota Marawi, Filipina Selatan, sampai sekarang masih terjadi. Bentrokan terjadi bermula saat pasukan militer Filipina melakukan penyisiran terhadap tempat persembunyian kelompok militan di wilayah tersebut untuk mencari Isnilon Hapilon, militan ISIS yang sangat dicari oleh FBI.
Saat itu, sejumlah anggota militer harus berhadapan dengan sedikitnya 100 anggota militan yang dibekali senjata canggih. Namun sayang, upaya penangkapan itu berujung pada kegagalan sebab para pengikut Hapilon kemudian dibantu oleh pasukan militan Maute balik menyerang pasukan pemerintah.
Kelompok militan Hapilon dan Maute memang sama-sama memiliki hubungan erat dengan ISIS. Para anggotanya tidak hanya berasal dari Filipina sendiri melainkan dari penduduk lintas negara, salah satunya Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Apa target Indonesia lawan Filipina? Kemenangan dalam laga ini sangat krusial untuk menjaga harapan Indonesia menuju semifinal.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Dalam operasi penyisiran, militer Filipina menemukan paspor milik WNI diduga kuat menjadi anggota pemberontak kelompok tersebut. Namun, kabar penemuan paspor itu belum bisa dikonfirmasi oleh pemerintah Indonesia karena masih ada dalam penyelidikan pihak berwenang Filipina.
"Kami sudah mendengar adanya penemuan paspor WNI atas nama Al Amin di Marawi, namun kabar ini masih belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.
"Paspor tersebut saat ini masih dipegang oleh pihak otoritas Filipina. Kami saat ini hanya bisa menunggu pernyataan resmi dikeluarkan pemerintah Filipina sambungnya.
Tak hanya itu, pemerintah Filipina melalui Jaksa Agung Muda Jose Calida juga mengatakan ada sejumlah militan asing bergabung dengan kelompok militan Maute di Marawi yang ikut bertempur melawan pasukan pemerintah, salah satunya Indonesia.
"Warga Malaysia, Indonesia, Singapura dan jihadis asing lainnya," kata dia menyebut para jihadis asing dalam jumpa pers dengan pejabat Istana dan militer Filipina di Kota Davao
Selain bentrokan itu sendiri, kelompok pemberontak itu pun melakukan aksi provokasi lain yakni menyandera para jemaat gereja dan pendeta sebagai upaya agar pasukan militer Filipina menghentikan serangan mereka.
Dilansir dari laman New York Times, Jumat (26/5), dalam aksi bentrokan tersebut, ada tiga tokoh kunci yang memiliki peran sangat besar bagi anggota kelompoknya masing-masing. Mereka antara lain:
Abu Sayyaf dan Isnilon Hapilon
Abu Sayyaf merupakan kelompok jihadis yang selama beberapa dekade menguasai Filipina bagian selatan. Mereka melakukan pembajakan kapal laut, menculik orang untuk dijadikan sandera, memeras negara yang warganya disandera, serta mengebom beberapa wilayah di negara tersebut dengan memanfaatkan anak kecil dan perempuan sebagai pelaku bom bunuh diri.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka ingin membentuk suatu kekhalifahan Islam di Filipina bagian selatan. Kemudian tahun lalu, seorang pengkhotbah sekaligus gerilyawan berpengalaman bernama Isnilon Hapilon bergabung dengan Abu Sayyaf dan menyatakan kesetiaannya terhadap ISIS serta pemimpinnya Abu Bakar al-Baghdadi dalam sebuah video diunggah secara daring.
Sejak saat itu, Hapilon menjadi buronan nomor satu bagi Amerika Serikat. Bahkan AS menawarkan kompensasi senilai USD 5 juta bagi siapapun yang bisa menangkapnya.
Kelompok Maute
Maute merupakan satu dari empat kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok tersebut didirikan oleh Omar Maute. Awalnya para jihadis tersebut hanyalah sekelompok penjahat ringan yang kemudian berkembang semakin pesat seperti sekarang.
Presiden Rodrigo Duterte
Bicara soal penumpasan kejahatan di Filipina, maka sosok yang tak bisa lepas dari pembicaraan adalah Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Presiden kontroversional itu telah melakukan serangkaian upaya untuk memerangi kejahatan di negaranya khususnya dalam kasus penggunaan narkoba. Kini, melihat aksi teroris di negaranya yang jumlahnya semakin memuncak maka Duterte pun mendeklarasikan akan menghabisi seluruh kelompok pemberontak tersebut hingga ke akarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca SelengkapnyaBentrokan terjadi antara anggota Brimob Polri dengan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4) sekitar pukul 09.00
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaAda 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca Selengkapnya