Kisah penyelamatan pesawat tempur paling dramatis di perang Vietnam
Merdeka.com - Perang Vietnam menjadi perang paling berdarah yang dialami serdadu Amerika Serikat (AS) setelah Perang Dunia Kedua. Perang ini telah memakan korban meninggal dunia dari tentara AS sebanyak 58.303 orang, dan melukai 303.644 lainnya.
Dari sejumlah kisah yang pernah dibuat dalam layar lebar, namun belum banyak yang mengetahui perjuangan seorang pilot tempur AS pada perang yang berlangsung pada 1962–1973 ini. Yakni, kisah penyelamatan Kapten Bob Pardo dan rekannya Letnan Satu Steve Wayne terhadap pesawat tempur lain yang dipiloti Kapten Earl Aman.
Peristiwa ini berlangsung pada 10 Maret 1967. Ketika itu, Pardo dan Aman ditugaskan untuk melakukan pengeboman di sebuah lokasi yang disinyalir penuh dengan tentara Viet Cong. Mereka lantas terbang menuju tempat yang ditentukan.
-
Dimana 'Perang Guling' dilakukan? Peserta duduk berhadapan di atas balok kayu dan saling memukul dengan guling. Pemenangnya adalah yang berhasil menjatuhkan lawannya dari balok. Lomba ini menguji kekuatan dan keseimbangan peserta.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
Belum sempat melepas bom, ternyata seluruh pesawat dihujani tembakan meriam anti-pesawat udara. Dari seluruh jet tempur F4 Phantom, pesawat yang dipiloti Aman mengalami kerusakan paling parah, tanki dan membuatnya kehilangan bahan bakar.
Kehilangan bahan bakar yang begitu banyak membuat pesawat yang diawaki Aman dan Houghton ini terancam jatuh di lokasi rawan. Tak hanya itu, tidak menutup kemungkinan keduanya tertangkap tentara Viet Cong, apalagi mereka dikenal sadis serta tak segan membunuh maupun menyiksa tawanan perang.
Kondisi tersebut membuat Pardo mengambil langkah berani. Bersama rekannya Wayne, Pardo berusaha menyelamatkan Aman dan Houghton dari ancaman tentara Vietnam Utara. Dia pun mengambil inisiatif dengan mendorong pesawat yang tertembak tersebut dengan pesawat jet yang dioperasikannya.
Aksi ini setingkat di atas gila. Bayangkan mendorong pesawat tempur bak mendorong motor mogok di jalan raya.
Pardo ingat di bagian bawah pesawatnya terdapat pengait. Pengait ini biasa dipakai ketika seluruh pesawat mendarat di Kapal Induk, sehingga tidak kebablasan saat melakukan pendaratan.
Pardo lantas meminta Aman untuk menurunkan alat pengait tersebut. Setelah itu, pilot tempur kelahiran Waco, Texas ini langsung mendorongnya dengan menggunakan bagian hidung pesawat. Cara ini ternyata lebih ringan dan membuat F4 Phantom rekannya bisa terdorong.
Tak hanya itu, Aman diminta mematikan mesin pesawat dan memercayakan sepenuhnya kepada Pardo. Alhasil, pesawat tersebut tidak menukik tajam akibat berkurangnya kecepatan. Meski begitu, beberapa kali terlepas setiap 15 sampai 30 detik, namun dengan cepat Pardo mengubah posisi pesawatnya.
Di saat bersamaan, pesawat yang dipiloti Pardo ternyata mengalami kebakaran. Kondisi itu membuat upaya penyelamatan semakin sulit, sebab Pardo hanya bisa menggunakan satu dari dua mesin pendorong F4 Phantom selama 10 menit terakhir. Tak hanya itu, bahan bakar yang dimilikinya terus berkurang drastis hingga membuat kecepatan keduanya semakin berkurang.
Selama 10 menit itu pula, Pardo berhasil mendorong F4 Phantom yang dipiloti Aman sepanjang 88 mil, hingga berhasil melalui kawasan udara Laos dengan ketinggian 6.000 kaki. Di sisa dua menit, Pardo dan Aman bersama-sama kedua co-pilotnya keluar dari pesawat, berusaha keras menghindari penangkapan sebelum akhirnya diangkut heli penyelamat.
Namun, kisahnya ini sempat terpendam mengingat pertempuran yang masih berlangsung selama beberapa tahun setelahnya. Baru pada 1989, militer AS meneliti kembali kejadian itu dan mengganjar Pardo dan Wayne dengan menyematkan Silver Star. Penghargaan ini baru diterima dua dekade setelah insiden tersebut berlangsung.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian ini terjadi pada 1990 pada penerbangan British Airways.
Baca SelengkapnyaBerikut perbedaan orang normal dan veteran Perang Dunia II saat rasakan G-Force.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaFoto-foto lama ini menunjukkan kekuatan raksasa TNI AU. Sangar banget.
Baca SelengkapnyaKeberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPotret pesawat tempur taktis andalan TNI AU yang jatuh di Pasuran.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaParade ini sekaligus untuk memperingati kemenangan Vietnam yang berhasil menaklukkan Prancis dalam pertempuran Dien Bien Phu.
Baca SelengkapnyaHilang Sejak 1971, Pesawat Jet Ini Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Mengejutkan
Baca SelengkapnyaSaat itu, Asmujiono membawa nama Indonesia, karena memang negara tetangga Malaysia juga menjalankan misi serupa.
Baca Selengkapnya