Korea Selatan Catat 1.100 Kasus Baru Covid-19, Seoul Terapkan Pembatasan Paling Ketat
Merdeka.com - Korea Selatan melaporkan 1.100 kasus baru infeksi virus corona pada Minggu (11/7), kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Senin.
Korsel mulai menerapkan pembatasan paling ketat di Seoul untuk menekan wabah terburuk di negra itu.
Jumlah kasus baru tersebut merupakan angka harian tertinggi yang pernah tercatat pada hari Minggu, meskipun masih di bawah rekor selama tiga hari berturut-turut yang mencapai 1.378 kasus pada Jumat (9/7), menurut data KDCA, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Senin (12/7).
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang lebih rentan terinfeksi virus yang menyebabkan kanker? Selain itu, human immunodeficiency virus (HIV) juga dapat meningkatkan risiko kanker secara tidak langsung dengan membuka pintu bagi virus lain yang bisa memicu kanker.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Gelombang infeksi baru di Korsel sejauh ini membawa lebih sedikit kasus dan kematian serius daripada gelombang sebelumnya. Banyak warga Korsel yang lebih tua dan lebih rentan kini sudah divaksin anti virus corona.
Wabah terbaru membuat total kasus COVID-19 di Korsel menjadi 169.146 dengan 2.044 kematian, jauh di bawah angka yang dilaporkan negara-negara industri lainnya.
Namun, otoritas kesehatan khawatir dengan meningkatnya jumlah pasien muda yang belum divaksin COVID-19 dan penyebaran varian Delta yang sangat menular dalam lonjakan kasus baru-baru ini.
Mulai Senin (12/7), pemerintah Korsel menerapkan pembatasan jarak sosial paling ketat di Seoul dan sekitarnya untuk pertama kali, termasuk larangan pertemuan lebih dari dua orang setelah pukul 18.00 sore.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya