Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lima balita ini ditangkap polisi karena kasus kejahatan

Lima balita ini ditangkap polisi karena kasus kejahatan Muhammad Musa Khan. ©Reuters

Merdeka.com - Masalah kenakalan anak-anak tidak lepas dari peran orangtua dalam mendidiknya. Sejak usia sedini mungkin anak-anak harus dididik dengan baik supaya besar kelak tidak menjadi orang jahat.

Namun yang cukup mengherankan adalah ketika polisi harus menangkap anak-anak seumuran bayi atau balita karena kasus kejahatan. Anak-anak sekecil itu dianggap sudah melakukan kejahatan kriminal atas kesadarannya sendiri. Padahal anak di bawah umur seharusnya belum bisa dipidana.

Bagaimana mungkin anak sekecil itu bisa ditangkap polisi? Berikut lima ceritanya yang berhasil dirangkum merdeka.com dari berbagai belahan dunia.

Kencing di depan rumah, bayi tiga tahun dianggap melanggar ketertiban umum

Bocah tiga tahun di Piedmont, Amerika Serikat, bernama Dillan dianggap melanggar aturan kebersihan umum karena dia kencing di halaman rumahnya.Ceritanya begini.Suatu hari Dillan sedang bermain di halaman rumahnya yang cukup luas. Karena sudah kebelet pipis akhirnya dia membuka celananya lalu kencing di halaman."Dillan membuka celana untuk kencing di luar dan sepertinya seorang polisi melihat lalu dia memberikan saya surat pelanggaran karena anak saya kencing di muka umum," kata ibu Dillan, Ashley Warden, seperti dilansir naturalnews, November 2012.Menurut Warden, polisi bernama Ken Qualls melihat Dillan pipis dan dia menganggap anaknya telah melakukan kejahatan terhadap publik.Setelah menerima surat itu Warden mengajukan surat keberatan ke polisi. Namun surat itu ditolak oleh polisi dan Warden harus menghadapi persidangan sebulan setelah kejadian itu.

Bayi satu tahun dituduh menghasut dan mengintimidasi

Polisi India di Negara Bagian Uttar Pradesh diskors lantaran menuduh bayi satu tahun menghasut dan mengintimidasi warga sebelum pelaksanaan pemilu.Laporan polisi menyebutkan bocah berumur 10-12 bulan bernama Nazim dan ayahnya, Yasin, bisa mengganggu keamanan sebelum pemilu, seperti dilansir BBC, September tahun lalu.Polisi setempat memang biasanya mencatat beberapa orang yang berpotensi mengganggu keamanan sebelum pemilu lokal. Mereka akan ditangkap dan dibawa ke pengadilan.Peristiwa itu kemudian membuat geger warga setempat."Kami sudah mengadakan penyelidikan internal terhadap kedua polisi itu. Sudah jelas mereka tidak mengunjungi wilayah itu dan hanya menerima laporan saja tanpa memeriksa fakta," ujar polisi senior Gilab Singh kepada BBC.

Bocah dua tahun dituding jarah dan bakar toko

Bayi dua tahun bernama Muhammad Sahil di Desa Muhamadpur Devpoar, India, dituduh polisi melakukan penjarahan, pembakaran properti, dan penyerangan.Polisi di Distrik Samastipur, Negara Bagian Birah, membawa sahil ke pengadilan untuk menghadapi hakim Ravi Shankar. Namun pengadilan kaget atas tindakan polisi membawa bayi dua tahun ke pengadilan dan dia akhirnya dibebaskan dengan jaminan.Menurut laporan, seorang pemilik toko bernama Muhammad Naushad Alam mengajukan laporan ke polisi tentang tokonya yang dibakar oleh empat bersaudara. Selain dibakar dia juga dijarah senilai Rp 1,2 juta oleh empat bersaudara itu, seperti dilansir India Today, Maret 2009 lalu.Sebagai respon atas laporan itu polisi mengajukan Muhammad Shoaib, 71 tahun, Muhammad Shakeel, 26 tahun, Muhammad Mohiuddin, 22 tahun, dan Sahil, 2 tahun, ke pengadilan.Dalam penyelidikan polisi setempat menyatakan laporan itu benar dan mereka menangkap Muhammad Shakeel lalu menjebloskannya ke penjara.Mereka juga mengajukan surat penangkapan terhadap Sahil. Tapi pengadilan kemudian menyuruh polisi melepaskan dia.

Bayi sembilan bulan di Pakistan dituduh ingin bunuh polisi

Seorang bayi laki-laki masih berusia sembilan bulan tahun lalu muncul di sebuah pengadilan di Pakistan. Dia datang bukan untuk menemani orangtuanya, melainkan untuk menghadiri sidang terhadap dirinya setelah dituduh merencanakan sebuah pembunuhan.

Bayi bernama Muhammad Mosa Khan itu juga didakwa dengan tuduhan telah mengancam polisi dan campur tangan dalam urusan negara, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Sabtu (5/4/2014).

 Khan menghadapi tuduhan bersama anggota keluarganya, mengikuti sebuah insiden penggerebekan dilakukan polisi untuk menangkap tersangka pencuri gas di Kota Lahore. Dia diberi jaminan dan kasusnya ditangguhkan hingga 12 April.

 Foto-foto dari Mosa Khan memperlihatkan sang bayi tampak hadir di sebuah pengadilan tengah memegang botol minuman sambil duduk di pangkuan ayahnya.

 Sebuah laporan dari polisi menduga tersangka, Mosa Khan, berusaha membunuh petugas dengan melemparkan batu ke arah mereka saat melakukan penggerebekan itu.

 Laporan itu menjatuhkan tuduhan terhadap seluruh anggota keluarga Muhammad Yassen, termasuk terhadap cucunya, Mosa Khan, sembilan bulan, seperti dikutip koran the Express Tribune.

 Inspektur Polisi Kashif Ahmed dilaporkan telah menangguhkan untuk mendaftarkan kasus terhadap anak itu.

 Ayah Mosa Khan mengatakan anggota keluarganya saat itu telah memprotes terkait kekurangan listrik di daerah mereka, seperti dikutip koran the Times of India.

 Hakim tidak mampu mengabaikan kasus terhadap Mosa Khan sebab berada di luar wilayah yurisdiksinya, seperti dikutip the News International.

 Kepala Menteri Punjab, Shahbah Sharif, saat ini harus turun tangan dan memerintahkan sebuah laporan dari polisi Inspektur Jenderal.

 Dia juga dilaporkan menuntut adanya 'tindakan tegas' terhadap para pejabat yang bertanggung jawab telah membawa kasus terhadap bayi itu.

 Menteri Hak Asasi Manusia dan Urusan Minoritas Pakistan Khalil Tahir Sindhu juga dikatakan telah meninjau kasus itu.

Polisi tuding bocah dua tahun mencuri

Polisi India dikecam pengguna Internet India setelah kedapatan menjadikan seorang balita dua tahun sebagai tersangka pencurian dan masuk tanpa izin ke properti milik pribadi. Bocah lelaki dua tahun bernama Ravi itu dianggap berkomplot dengan tiga lelaki dewasa, salah satunya adalah pamannya, untuk melakukan kejahatan tersebut.

BBC melaporkan, Jumat (2/10), status tersangka yang dikenakan pada Ravi membuat keluarganya tidak terima. Apalagi polisi datang ke rumah mereka hendak membawa Ravi untuk dimintai keterangan di kantor. Sang bapak segera mengadukan tindakan penyidik kepolisian di Uttar Pradesh itu itu kepada jaksa setempat.

Pejabat kepolisian setempat segera menyadari kesalahan anak buahnya, lalu memerintahkan status tersangka dicabut.

Tidak jelas kenapa nama Ravi bisa dimunculkan sebagai tersangka untuk kasus pencurian kelas teri yang terjadi bulan lalu. Polisi juga enggan memberi keterangan tambahan, apakah balita itu diajak pamannya ketika sedang mencoleng.

Sesuai hukum India, anak di bawah tujuh tahun tidak bisa dikenai sangkaan pelanggaran pidana. Tapi ternyata polisi India berkali-kali nyaris menyeret anak yang belum akil baligh ke pengadilan.

Contohnya tahun lalu, lagi-lagi di Uttar Pradesh, dua polisi diskors karena kedapatan menjadikan bocah baru satu tahun sebagai tersangka pengeroyokan.

Pada 2011, ada juga kasus bocah lima tahun dicokok polisi dengan tuduhan mengganggu jalannya pemilu kepala desa di Negara Bagian Bihar. Lalu ada juga penetapan tersangka bocah perempuan enam tahun pada 2006, dengan sangkaan membantu ayahnya kabur dari kejaran polisi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Babak Baru Kasus Siswi SMP di Jambi Dipukul dan Disundut Rokok, Lima Orang Jadi Tersangka
Babak Baru Kasus Siswi SMP di Jambi Dipukul dan Disundut Rokok, Lima Orang Jadi Tersangka

Kelima tersangka pelaku perundungan itu merupakan anak-anak.

Baca Selengkapnya
Viral 6 Siswa SMP Keroyok ODGJ hingga Babak Belur, Alasannya Mengagetkan
Viral 6 Siswa SMP Keroyok ODGJ hingga Babak Belur, Alasannya Mengagetkan

Korban tidak bisa melawan dan terlihat hanya berusaha menutupi wajah dan kepalanya dengan tangan.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pembunuhan Anak Punk di Cianjur yang Mayatnya Dibakar, 3 Pelaku di Bawah Umur
Kronologi Pembunuhan Anak Punk di Cianjur yang Mayatnya Dibakar, 3 Pelaku di Bawah Umur

Pemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.

Baca Selengkapnya
Pemuda Perkosa ABG di Bali Lalu Diviralkan Kini Tersangka, 3 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Pemuda Perkosa ABG di Bali Lalu Diviralkan Kini Tersangka, 3 di Antaranya Anak di Bawah Umur

Terkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.

Baca Selengkapnya
Viral Bus Putra Remaja Dilempar Batu di Musi Banyuasin, Polisi Amankan Lima Pelaku
Viral Bus Putra Remaja Dilempar Batu di Musi Banyuasin, Polisi Amankan Lima Pelaku

Sehingga informasi awal soal bus yang ditembak tidak benar. karena pelaku melempar batu ke arah bus.

Baca Selengkapnya
10 Anak jadi Geng Pencurian Kendaraan Bermotor di Kalimantan Tengah
10 Anak jadi Geng Pencurian Kendaraan Bermotor di Kalimantan Tengah

Ronny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.

Baca Selengkapnya
Diduga Hendak Tawuran, Polisi Tangkap 5 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor
Diduga Hendak Tawuran, Polisi Tangkap 5 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor

Beberapa remaja yang berencana tawuran berkumpul di daerah Margajaya.

Baca Selengkapnya
Polisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional
Polisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional

Lima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.

Baca Selengkapnya
Dua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Dua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi

Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku

Baca Selengkapnya
Terapkan Criminal Profiling, Polda Sumut Berhasil Ungkap Psikologis Pelaku Begal
Terapkan Criminal Profiling, Polda Sumut Berhasil Ungkap Psikologis Pelaku Begal

Polda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.

Baca Selengkapnya
Enam Remaja di Jakarta Barat Terpaksa Rayakan Tahun Baru di Kantor Polisi
Enam Remaja di Jakarta Barat Terpaksa Rayakan Tahun Baru di Kantor Polisi

Enam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi

Baca Selengkapnya
Pembunuhan Sadis Bocah Aqila dengan Muka Dililit Lakban, Satu Tersangka Ternyata Teman Ibu Korban
Pembunuhan Sadis Bocah Aqila dengan Muka Dililit Lakban, Satu Tersangka Ternyata Teman Ibu Korban

Polisi menangkap lima tersangka penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Banten.

Baca Selengkapnya