Empat wali kota paling berani melawan geng narkoba
Merdeka.com - Peredaran barang terlarang narkoba kini sudah semakin canggih. Para penjual obat-obatan terlarang itu juga kian hari kian berani melakukan transaksi secara terang-terangan. Bisnis narkoba memang sangat menggiurkan. Tak heran, di Amerika Selatan dan sejumlah negara lain, peredaran narkoba dikuasai oleh sejumlah geng atau mafia.
Bicara geng atau kartel narkoba maka orang tidak asing lagi dengan negara macam Meksiko dan Kolombia di Amerika Latin. Kedua negara itu bisa dikatakan identik dengan mafia narkoba. Perseteruan antar geng juga bukan barang baru lagi. Hampir saban hari ada pembunuhan atau kontak senjata antar geng narkoba di Meksiko dan Kolombia.
Kondisi mengkhawatirkan itu pada akhirnya meresahkan masyarakat dan memunculkan sosok wali kota pemberani yang ingin melindungi warganya. Para wali kota itu bahkan ada yang berani melawan dengan pasukan khusus bertugas menghabisi para pengedar narkoba.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Mengapa pengedar Pil Koplo menjual ke semua kalangan? Tak memandang pelajar maupun orang dewasa, mereka menjual pil koplo kepada semua kalangan.
-
Mengapa orang menyalahgunakan obat? Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
-
Siapa yang jadi target penjualan obat di Tasikmalaya? Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Beni Firmansyah, menjelaskan bahwa ketiga tersangka menargetkan pelajar sebagai pasar untuk obat terlarang yang mereka jual.
-
Bagaimana cara pengedar Pil Koplo mendapatkan barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
Siapa saja para wali kota yang cukup bernyali melawan para geng dan mafia narkoba? Simak ulasannya berikut ini.
Rey Uy, wali kota Tagum, Filipina
Laporan dari organisasi pembela hak asasi Human Right Watch di Kota Tagum, Filipina, menyebutkan sepanjang tahun lalu sudah 300 bandar narkoba, pelaku kriminal jalanan tewas. Mereka diduga dibunuh oleh sebuah pasukan antinarkoba yang digagas oleh mantan wali kota itu.Rey Uy, mantan wali kota Tagum 1998 hingga 2003, membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya., seperti dilansir koran the Independent, Mei 2014."Rey Uy menyebut mereka ini sebagai 'rumput liar'. Dia dan pejabat kota lain serta polisi menjamin pelaku kriminal akan dibunuh," kata Pheliam Kine dari wakil direktur HRW Asia."Pasukan pembunuh di Tagum benar-benar menghabisi pelaku kriminal dan bos-bos mereka," kata dia.Para pembunuh anggota geng narkoba itu diduga dibayar senilai Rp 1,3 juta saban kali mencabut nyawa orang.
Maria Santos Gorrostieta, wali kota Tiquicheo, Meksiko
Maria Santos Gorrostieta, Walikota Tiquicheo, Distrik Michoacan, Ibu Kota Meksiko City, Meksiko, tewas di usia 36 tahun. Dia terkenal perempuan paling berani menentang pertengkaran dua kelompok pengedar narkoba di wilayahnya.Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (26/11), setelah bertahan dari dua kali percobaan pembunuhan, akhirnya perjalanan hidup Maria berakhir oleh orang tidak diketahui. Dia ditemukan tewas tergeletak di pinggir jalan. Tubuhnya mengalami siksaan. Masyarakat wilayah San juan Tararameo, Kota Cuitzeo, pertama kali menemukan mayat Maria saat hendak bekerja di ladang. Maria telah hilang sejak 14 November. Dugaan sementara, dia diculik oleh beberapa anggota kelompok pengedar narkoba yang tidak menyukai perlawanan perempuan itu. Penyelidikan kasus ini tengah dilakukan gencar. Percobaan pembunuhan pada Maria pertama kali dimulai tiga tahun lalu. Dia berpergian dengan suami pertamanya, Jose Sanchez dan beberapa orang bersenjata di Kota El Limone mengepung dan menyerangnya, namun dia berhasil melarikan diri.Usaha kedua pembunuhan Maria dilakukan kelompok bertopeng membawa senjata api. Mereka menembaki mobil Maria membabi buta. Luka perempuan itu cukup parah hingga memaksa dia istirahat total. Selang beberapa hari, dia mengunggah foto dan menunjukkan letak luka akibat keganasan kelompok pengedar narkoba mencoba membunuhnya itu. Namun akhirnya, usaha pembunuhan ketiga, kelompok itu berhasil menghabisi Maria. Dia meninggalkan tiga anak lelaki masih berusia muda.Meksiko memang telah terkoyak dengan ulah geng narkoba. Mereka semakin buas terutama saat Presiden Felipe Calderon melancarkan perang pada narkotika enam tahun lalu.Lebih dari 50 ribu orang Meksiko tewas dalam bentrokan antara geng narkoba dengan pasukan keamanan dan lusinan walikota telah terbunuh.
Gorrostieta dijuluki sebagai pahlawan abad ke-21 atas keberaniannya. Ia terpilih menjadi Walikota Tiquicheo, sebuah distrik pedesaan di Michoacan, sebelah barat Mexico City pada tahun 2008
Rodrigo Duterte, wali kota Davao City, Filipina
Namanya Rodrigo Duterte, wali kota Davao City, Pulau Mindanao, di selatan Filipina. Dia dijuluki 'the Punisher', mirip nama tokoh komik Marvel, karena kebijakannya yang melegalkan sekaligus mendorong pembunuhan anggota geng kriminal ataupun bandar narkoba.
Duterte mengeluarkan perda tentang hadiah bagi warga maupun polisi yang berhasil menghabisi penjahat berbahaya.
Duterte mengklaim menjalankan kebijakan kontroversial itu karena Davao adalah wilayah paling tidak aman di Filipina saat dia terpilih. Walau dikecam lembaga hak asasi sedunia, kini Davao disebut-sebut sebagai 'kota paling aman di Asia Tenggara', seperti dilaporkan Oddity Central, Rabu (8/7).
"Jika anda melakukan aktivitas ilegal di kota saya, atau anda ini anggota sindikat kejahatan yang menyasar warga saya, maka anda sah-sah saja dihabisi," kata Duterte.
Pria 70 tahun ini menjabat sebagai wali kota Davao City pertama kali pada 2001. Kala itu, Davao punya tingkat pembunuhan tertinggi di Filipina. Di sekitar kota Davao, ada basis tentara separatis Front Muslim Moro.Kota ini juga dikepung perairan Sulu, wilayah paling rawan pembajakan di dunia setelah Somalia.
Duterte segera membuat gebrakan. Dia mengumumkan hadiah USD 120 ribu (setara Rp 1,6 miliar) bebas pajak bagi siapapun warga yang berhasil menyerahkan kepala pimpinan geng setempat. Bahkan sang pemburu hadiah akan diberi bonus USD 24 ribu, jika kepala itu diletakkan di peti es. "Supaya tidak bikin bau kantor polisi," kata Duterte setengah bercanda mengenai kebijakannya yang sadis itu.
Tak berapa lama, media setempat menyebut adanya kemunculan kelompok yang suka main hakim sendiri. Grup ini kerap disebut Davao Death Squad. Sepanjang 2005-2008, diperkirakan 700 anggota geng kriminal dan bandar narkoba menghilang dari Davao. Kemungkinan besar, mereka semua sudah dibunuh kelompok yang didukung Duterte itu.
Ed Murray, wali kota Seattle, Amerika Serikat
Di Kota Seattle, Amerika Serikat, April lalu sekitar seratus orang pengedar narkoba ditangkap.Penangkapan itu adalah bagian dari gerakan Strategi 9,5 Blok, operasi untuk mengurangi kejahatan jalanan.Dalam sebuah konferensi pers, Wali Kota Ed Murray bersama pejabat federal dan polisi mengumumkan penangkapan besar itu. "Warga Seattle dan tamu yang datang kini tidak perlu takut lagi untuk berjalan di kawasan Pasar Pike Place yang selama ini terkenal dengan penjualan narkoba secara terang-terangan," kata dia, seperti dilansir Seattle Times, April lalu.Dalam penangkapan itu, sejumlah polisi menyamar menjadi pembeli macam-macam narkoba, dari mulai heroin, marijuana, kokain dan obat-obatan terlarang lainnya. "Semua transaksi terekam kamera," kata polisi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut memberi apresiasi atas operasi masif yang dilakukan oleh Polri.
Baca SelengkapnyaPolda Sulbar menangkap empat tersangka penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Seorang di antaranya anggota Polri, Brigadir A.
Baca SelengkapnyaTiga polisi gadungan inisial AP (36), DP (18), dan WN (18) tidak bisa berkutik lagi setelah dicokok oleh polisi asli.
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaKampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAsep mengungkapkan, selama tiga bulan tersebut pihaknya telah mengungkap 11 kasus tindak pidana narkoba di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaTeranyar, polisi mengungkap sindikat produsen tembakau sintetis di wilayah Kota Tangerang Selatan
Baca Selengkapnya