Melunak, pemerintah ralat kabar 200 nelayan Malaysia ditahan
Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto meralat ucapannya dua pekan lalu, yang memicu suhu panas Malaysia-Indonesia. Kepada Harian Utusan Malaysia dan Stasiun Televisi TV3, Jumat (28/11), dia mengatakan ratusan nelayan ilegal yang ditangkap di Derawan tak seluruhnya asal negeri jiran.
"Kata-kata itu tidak lengkap, karena yang ditangkap adalah kapal asing dan nelayan masuk dari perairan Malaysia," ujarnya.
Pernyataan Andi pertama kali dikutip kantor berita Reuters pada 19 November 2014. Dia menuding Reuters memelintir kata-katanya, sehingga nelayan asing itu disebut sebagai warga malaysia.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan kata keterangan digunakan? Dengan demikian, kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan informasi tambahan atau detail mengenai kata lain dalam kalimat, kecuali kata benda.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa Raja Pers Indonesia? Berkat kontribusinya di dunia pers, nama Dja Endar Moeda selalu dikenang dan menjadi sosok penting dalam profesi jurnalistik Indonesia.
"Terdapat 200 nelayan asing melanggar teritori Indonesia. Tetapi, media malah menyebut 200 nelayan itu warga negara Malaysia," kata Andi.
Adapun dalam wawancara itu, Andi tidak menyinggung fakta nelayan Malaysia ikut ditahan selepas operasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Patroli gabungan bersama TNI AL itu mengamankan 524 nelayan asing, yang sesuai oleh Kemlu berasal dari Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Sebagian lagi diduga tidak berkewarganegaraan, karena mereka adalah manusia perahu dari Suku Bajo. Bila diperiksa lagi, kutipan langsung Reuters saat pertama kali memberitakan isu ini, kata-kata Andi cukup spesifik menyinggung Malaysia.
"Kita berusaha mengirim pesan yang jelas kepada negara tetangga seperti Malaysia dan Tiongkok yang mengoperasikan kapal ilegal di wilayah kita, bahwa ini bukan situasi yang normal bagi kita," ujarnya dua pekan lalu.
Ditambah perintah Presiden Joko Widodo buat menenggelamkan kapal asing pekan lalu, wacana ini akhirnya berkembang lantas bikin panas Indonesia-Malaysia. Menteri kabinet sampai politikus di Tanah Air kemarin ramai-ramai mengkritik sikap pers Malaysia, saat menyebut arahan menenggelamkan kapal asing ilegal sebagai sikap 'angkuh' Presiden Jokowi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaBeredar salinan surat berisi daftar reshuffle ke-7 Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaLisman ke Bareskrim Polri ditujukan kepada Alifurrahman, penyebar isu hoaks melalui akun YouTube Seword TV
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPenuhi Panggilan Polisi, Jubir TPN Aiman Kantongi Bukti Aparat Tak Netral
Baca Selengkapnya