Militer Thailand: Mengkritik berarti cari masalah
Merdeka.com - Panglima militer Thailand Jenderal Prayuth Chan Ocha menegaskan agar demonstran, media, dan lawan politik angkatan bersenjata tidak mengkritik mereka. Itu dinilai sama saja dengan memulai permasalahan sebab mereka sudah mendapat restu dari kerajaan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (27/5), mengenakan seragam militer berwarna putih, Prayuth mengatakan Thailand tak akan pernah maju jika oposisi terus menghasut perpecahan.
Pernyataan ini muncul saat jumpa pers di markas militer di Ibu Kota Bangkok setelah Raja Bhumibol Adulyadej mendukung Prayuth menjalankan pemerintahan sementara demi menyatukan seluruh elemen negara.
-
Siapa yang mengesahkan TNI? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Kenapa sistem pemerintahan Thailand diubah? Beberapa kelompok masyarakat, terutama di kalangan intelektual dan militer, merasa tidak puas dengan sistem ini yang memberikan kekuasaan penuh pada raja.
-
Bagaimana TNI membuktikan tekadnya? Sejak perang kemerdekaan, TNI membuktikan diri tetap teguh berjuang di tengah segala keterbatasan.
-
Kenapa TNI harus dijaga dari pengaruh partai politik? Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya. Kita masuk dalam tentara karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
-
Kenapa TNI dibentuk? TNI dibentuk sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan.
-
Bagaimana TNI AD membantu normalisasi? Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
Dalam pernyataannya Prayuth juga mengatakan kekhawatirannya antara pemerintah terguling dengan demonstran. Dia merasa perlu menertibkan negara setelah tujuh bulan diisi dengan kekacauan politik. "Paling penting sekarang menjaga perdamaian dan ketertiban di negara ini. Ketika konflik meningkat dan ada ancaman kekerasan, kami harus bertindak," ujarnya.
Prayuth juga menegaskan dia mengadakan kudeta bukan untuk berdebat dengan siapa pun. Militer murni ingin menstabilkan keadaan dan mereka berjanji akan lebih transparan serta merekrut semua tokoh untuk membantunya. "Jangan mengkritik. Jangan memulai masalah, tak ada gunanya," katanya. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta warga Pulau Rempang tidak perlu khawatir dengan kehadiran prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca Selengkapnya