Mirip Indonesia, petinggi polisi di lima negara ini terjerat korupsi
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin menetapkan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai tersangka. Padahal sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah mengajukan namanya ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk menjadi kepala kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Budi Gunawan selama ini disebut-sebut mempunyai rekening gendut.
Ternyata bukan hanya di Indonesia saja, para petinggi kepolisian terlibat dalam kasus korupsi. Di beberapa negara ini kepala polisi bahkan dijerat dengan kasus korupsi.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa yang terlibat dalam korupsi proteksi TKI? Dalam upayanya, bersama-sama dengan tersangka I Nyoman Darmanta yang merupakan ASN Kemenaker sekaligus pembuat komitmen pengadaan Proteksi TKI menyenting pelelangan yang dimenangkan oleh PT KIM.
Siapa saja dan dari negara mana saja mereka? Simak ulasannya berikut ini.
Hy Narin (Kamboja)
Kepala polisi Kamboja Hy Narin Oktober lalu didakwa melakukan tindak pidana korupsi dan menggelapkan uang negara senilai lebih dari Rp 8,2 miliar.Narin menjadi pejabat politik teranyar yang dijebloskan ke penjara di negeri yang termasuk salah satu paling korup sejagat."Dia didakwa atas tiga tuntutan, termasuk korupsi, penggelapan uang negara, dan pencurian," kata pejabat pengadilan Yim Chetha kepada kantor berita AFP, seperti dilansir situs Asia One, Oktober 2014.Narin terbukti menggelapkan Rp 8,4 miliar selama delapan tahun. Dia juga sudah diselidiki dalam delapan kasus penyuapan oleh Komisi Anti Korupsi Kamboja.Dia didakwa menerima gaji buta, mengutip uang dari korban pelanggaran lalu lintas dan memaksa anak buahnya membayar uang rompi antipeluru dan sarung pistol.
Zhou Yongkang (China)
Setelah berbulan-bulan nasibnya dalam ketidakpastian, akhirnya Zhou Yongkang dinyatakan dipecat dari Partai Komunis China dan ditangkap. Kasusnya: menerima suap, serong, dan membocorkan rahasia negara.Zhou adalah kepala polisi, badan intelijen, sekaligus jaksa di China. Dia juga anggota Komite Politbiro Partai Komunis, lembaga pengambil keputusan.Zhou dan keluarganya dilaporkan menyalahgunakan kekuasaan untuk menimbun kekayaan, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Desember lalu. Badan penyelidik partai menemukan, pria 71 tahun itu menerima banyak suap, membocorkan rahasia negara, dan menyalahgunakan kekuasaan buat keuntungan keluarganya. Dia juga dituding selingkuh dengan sejumlah wanita serta memberi uang untuk bercinta.
Arturo Durazo (Meksiko)
Lelaki kelahiran Cumpas, Sonora, Meksiko pada 1924 ini menjabat kepala polisi di Ibu Kota Mexico City pada 1976 hingga 1982.Dia ditangkap pada 1984 karena terlibat banyak kasus korupsi, mengemplang pajak, penyelundupan, pemerasan, dan kepemilikan senjata ilegal, serta penjualan ganja.Ketika menjabat sebagai kepala polisi, Durazo hanya bergaji kurang dari Rp 12 juta sebulan. Tapi dia memiliki koleksi banyak mobil antik, dua rumah mentereng, dan sejumlah properti di Kanada dan Amerika Serikat. Dia menumpuk kekayaan dengan menerima suap dari anak buahnya dan lewat penjualan kokain.Durazo dicokok di Kosta Rika pada 1984 oleh Biro Penyelidik Federal Amerika (FBI) setelah dia baru turn dari jet pribadinya.Dia sempat ditahan di Amerika lalu diekstradisi ke Meksiko pada 1986, tempat dia diadili. Dia divonis 16 tahun penjara.Namun karena sakit, dia mendapat keringanan dan dibebaskan dengan jaminan pada Maret 1992 setelah menjalani masa enam tahun penjara. Dia wafat pada 5 Agustus 2000 di usia 76.
Joseph Miedzianowski (Amerika Serikat)
Dia dijuluki sebagai polisi paling korup di Amerika Serikat. Miedzianowski dikenal sebagai polisi sekaligus penyelundup narkoba.Jaksa federal menyatakan Miedzianowski menyalahgunakan kekuasaannya sebagai polisi untuk melindungi jaringan narkobanya, bukan hanya dari pesaing, tapi juga dari lembaga penegak hukum lain."Anda akan mengetahui bagaimana dunia Miedzianowski yang sebenarnya, di mana semuanya serba berkebalikan. Apa yang salah adalah benar dan apa yang benar adalah salah. Dan polisi malah melindungi orang jahat," kata jaksa Brian Netols dalam persidangan, seperti dilansir Chicago Tribune, 2001 lalu.Selama 22 tahun menjadi polisi Chicago, Miedzianoski juga di saat yang sama mengelola jaringan narkoba. Dia akhirnya dikenai sepuluh dakwaan, termasuk konspirasi narkoba dan pemerasan pada 2001.
Jacob Sello Selebi (Afrika Selatan)
Lelaki lebih akrab disapa Jackie ini menjadi sorotan publik Afrika Selatan sejak dia menduduki jabatan komisioner polisi berkulit hitam pertama di negerinya pada 2000.Dia terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam persidangan terheboh di era setelah masa apartheid, seperti dilansir BBC, Juli 2010.Jackie menjadi kepala polisi setelah dia bertugas sebagai perwakilan Afrika Selatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa selama tiga tahun. Dia lalu menjabat direktur jenderal di Kementerian Luar Negeri.Penunjukan Jackie sebagai kepala polisi merupakan sebuah keputusan politik. Jackie sebelumya tidak punya pengalaman sebagai penentu kebijakan.Tak lama setelah dia jadi kepala polisi, seorang polisi perempuan mengaku dia dipanggil simpanse oleh Jackie.Pada perhelatan Piala Dunia 2010 Jackie juga menjadi sorotan karena menyarankan pelacuran dilegalkan selama ajang sepak bola terbesar sejagat itu digelar.Jackie kemudian ketahuan terlibat dalam aksi penyelundupan narkoba karena dia menerima suap senilai Rp 2 miliar.Kasus ini semakin menghebohkan ketika Jackie mengaku teman dari Glenn Agliotti, terdakwa penyelundup narkoba.Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki akhirnya menonaktifkan Jackie pada Januari 2008, sebelum dia resmi dituntut ke pengadilan.Akhirnya mantan kepala polisi Afrika Selatan itu harus menjalani hukuman 15 tahun penjara.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.
Baca SelengkapnyaWahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.
Baca SelengkapnyaPerlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi
Baca SelengkapnyaTotal ada 1.385 orang yang terdiri dari, pejabat negara hingga pihak swasta yang terjerat kasus korupsi sepanjang 2004-2022.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca SelengkapnyaTiga orang di antaranya untuk kepentingan penyidikan langsung dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaSidoarjo Hattrick, Tiga Bupatinya Berturut-Turut Tersandung Kasus Korupsi
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaSelain Abdul Gani, berikut daftar panjang gubernur yang terjerat dalam kasus korupsi
Baca Selengkapnya"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"
Baca SelengkapnyaKelima tersangka tersebut terdiri atas tiga orang pihak swasta dan dua orang mantan direktur di PT Timah Tbk
Baca Selengkapnya