Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Myanmar bantah laporan PBB soal pelanggaran HAM muslim Rohingya

Myanmar bantah laporan PBB soal pelanggaran HAM muslim Rohingya Pengungsi Rohingya. ©2017 REUTERS/Soe Zeya Tun

Merdeka.com - Pemerintah Myanmar membantah semua investigasi terkait kekerasan manusia dan pembersihan etnis Muslim Rohingya yang selama ini terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Masalah yang diawali dengan pembunuhan sembilan penjaga perbatasan Myanmar oleh militan Rohingya itu memicu kemarahan pasukan pemerintah. Mereka membalas tindakan itu dengan cara memperkosa penduduk desa mayoritas umat Islam, menembaki, hingga membakar rumah-rumah hingga tak tersisa. Akibatnya sekitar 75.000 orang melarikan diri ke Bangladesh.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai bahwa tindakan itu mengindikasi kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembersihan etnis. Berbagai laporan dirilis PBB pada Februari menunjukkan bukti-bukti terkait hal itu, namun pemerintah Myanmar justru memblokir terbentuknya penyelidikan PBB.

Pemerintah menuding laporan PBB terkait keadaan di Rakhine terlalu berlebihan.

"Tidak ada bukti kejahatan terhadap penduduk di Rakhine dan tidak ada pembersihan etnis di sana," kata Komisi Investigasi Rakhine, Myint Swe, kepada awak media kemarin, seperti dilansir dari laman Independent, Senin (7/8).

"Orang-orang di luar negeri membuat berita dan mengklaim telah terjadi genosida di sini, namun kami belum menemukan bukti," tambahnya.

Tak hanya itu, Swe juga membantah tuduhan pemerkosaan dilakukan militer untuk menyerang penduduk wanita Rohingya dalam operasi pengamanan negara.

Komisi tersebut diketahui telah menerima 21 laporan dari penduduk desa tentang insiden pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran dan penyiksaan oleh aparat keamanan. Namun pelapor tidak dapat memverifikasi kebenaran laporan mereka.

"Kami membuka pintu bagi mereka untuk mengajukan keluhan jika benar mereka punya bukti akan kejahatan hak asasi manusia, tapi sampai sekarang tidak ada yang mengajukan tuntutan hukum," kata sekretaris panel tersebut, Zaw Myint Pe.

Komisi tersebut justru menuduh organisasi luar negeri bekerja sama dengan gerilyawan untuk mengguncang dan mencemar nama Myanmar.

Meski demikian, kelompok hak asasi menyatakan keraguan mereka atas kinerja komisi tersebut. Sebab komisi itu dibentuk oleh 13 anggota yang mana keseluruhannya berasal dari Myanmar.

"Kelompok itu kekurangan ahli dari luar, memiliki metodologi buruk, dan tidak memiliki kredibilitas karena tidak independen," demikian klaim dari kelompok hak asasi itu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya

Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong

Baca Selengkapnya
Gubernur Kepri dan UNHCR Bantah Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya
Gubernur Kepri dan UNHCR Bantah Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya

Sebelumnya UNHCR menyatakan tidak pernah meminta tempat atau pulau untuk pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras
VIDEO: Mahfud MD Keras "Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya"

Menko Mahfud MD buka suara soal pengungsi Rohingya. Menurutnya, Indonesia berhak mengusir mereka.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut

Bareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Pemukiman Liar Warga Rohingya di Mekkah 'Attitudenya kurang dan Tidak Taat Aturan'
Potret Rumah Pemukiman Liar Warga Rohingya di Mekkah 'Attitudenya kurang dan Tidak Taat Aturan'

Pengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya
Jokowi: Ada Dugaan Kuat Perdagangan Orang Terkait Pengungsi Rohingya

Jokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.

Baca Selengkapnya
PDIP Laporkan Pelaku Pembakaran Bendera Partai ke Polda Metro Jaya
PDIP Laporkan Pelaku Pembakaran Bendera Partai ke Polda Metro Jaya

Pembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah
Pemerintah Didesak Tegas soal Etnis Rohingnya: Jangan Sampai Jadi Masalah

Jika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.

Baca Selengkapnya