Nasib Junta Militer Myanmar, Perang Saudara yang Tak Bisa Dimenangkan
Merdeka.com - Kudeta yang dipimpin militer di Myanmar telah berlangsung hampir 18 bulan. Keadaab saat ini semakin berbahaya. Junta militer tidak hanya menangkap ratusan politikus yang terpilih dalam pemilihan umum yang berlangsung demokratis, tapi juga bertindak keras terhadap gerakan pro demokrasi negara tersebut.
Saat ini, pasukan junta bertempur dengan sejumlah milisi etnis anti kudeta di berbagai daerah, yang menamakan diri Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). Ada 60.000 pasukan PDF, yang juga berafiliasi dengan oposisi Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).
Para pengamat meyakini rezim junta berada di bawah tekanan, kekurangan rekrutan baru dan tidak mampu memadamkan pemberontakan PDF di sejumlah daerah yang menolak kekuasaan militer.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Siapa pemimpin perang gerilya saat Agresi Militer? Dari tokoh militer, Jateng punya seorang Jenderal Besar TNI Anumerta Raden Soedirman. Berawal dari komandan PETA, selama masa revolusi ia memimpin berbagai pertempuran. Salah satunya adalah memimpin Perang Gerilya saat peristiwa Agresi Militer.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Sejak kudeta pada 1 Februari tahun lalu, pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meyakini junta telah membunuh lebih dari 2.000 warga sipil dan menangkap lebih dari 14.000 lainnya. Bulan lalu, PBB memperkirakan lebih dari 700.000 orang mengungsi, di samping hampir 350.000 orang yang mengungsi sejak sebelum kudeta.
Militer Myanmar memiliki pengalaman puluhan tahun bertempur dengan kelompok pemberontak. Tapi saat ini, kekuatan rezim juta semakin menipis karena pembelotan pasukan dan kurangnya rekrutan baru.
Menurut Joshua Kurlantzick dari Dewan Hubungan Luar Negeri, junta telah mengerahkan metode brutal yang telah teruji termasuk mengebom desa-desa, membantai warga sipil, dan membakar kota-kota di seluruh negeri untuk memberantas kelompok pemberontak. Tapi pendekatan ini tidak menghentikan upaya para kelompok pemberontak. Metode ini justru gagal mengalahkan para pasukan PDF.
Pekan ini, Amnesty International melaporkan militer menanam ranjau di sekitar 20 desa di negara bagian Kayah, di mana pejuang etnis Karenni bertempur dengan pasukan pemerintah. Amnesty menyerukan dunia menghentikan pasokan senjata ke junta dan menyebut tindakan tersebut kejam dan menanam ranjau sama dengan kejahatan perang.
Hal itu juga tampaknya tidak efektif. Duta besar Inggris untuk Myanmar yang segera habis masa tugasnya, Pete Vowles mengatakan para jenderal Myanmar salah menilai kemampuan mereka untuk mengatasi hal tersebut.
"Mereka (junta) tidak mampu mengkonsolidasikan kekuatan mereka dan membuktikan diri mereka tidak kompeten mengelola perekonomian dan fungsi dasar negara," jelasnya, dikutip dari laman The Washington Post.
"Dan tampaknya mereka semakin tidak disukai dari sebelumnya," ujarnya.
Kesenjangan solidaritas global
Pekan lalu, penjabat presiden NUG, Duwa Lashi La menyinggung soal kesenjangan solidaritas global untuk Ukraina dan pemberontak pro demokrasi Myanmar, padahal Rusia juga membantu mempersenjatai junta militer.
"Dunia dapat berbuat lebih banyak untuk mendukung rakyat mempertahankan diri dari kekejaman dan mengisolasi junta," jelasnya kepada The Diplomat.
"Hanya sebagian kecil dari dukungan yang diterima Ukraina akan menjadi investasi bagi kami. Itu akan membantu kami mengakhiri kekejaman dengan cepat, menyelamatkan ribuan nyawa dan melahirkan Myanmar yang demokratis."
Menurut penilaian beberapa perwakilan gerakan anti-rezim, tidak perlu banyak senjata untuk mengubah gelombang pertempuran secara definitif.
"Pasokan 50—100 rudal seperti Stinger dan beberapa ribu senapan otomatis M4 tingkat militer akan cukup bagi mereka untuk menggulingkan junta militer," tulis Michael Martin dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).
"Tergantung pada (milisi etnis) dan PDF mana yang disuplai senjata, total biayanya bisa di bawah USD 1 miliar – sebagian kecil dari bantuan militer yang saat ini diberikan oleh pemerintahan Biden ke Ukraina," jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaPartai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.
Baca SelengkapnyaSebuah komando militer yang dibentuk saat masa perjuangan kemerdekaan di Sumatera Tengah ini awalnya untuk memerangi para penjajah Belanda setelah PD II.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaKonflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaAceh disebut jadi daerah yang sangat sulit ditaklukkan oleh penjajah, ternyata ini alasannya.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya