Nenek Moyang Manusia Lakukan Aktivitas Mancing Sejak 600.000 Tahun Lalu
Merdeka.com - Berburu dan memancing adalah beberapa usaha yang dilakukan nenek moyang manusia untuk bertahan hidup.
Penelitian terbaru yang dipublikasi dalam Jurnal Nature Ecology & Evolution pada 14 November lalu menjelaskan, praktik berburu dan memancing ternyata sudah dilakukan selama 780.000 – 600.000 tahun lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sebelumnya temuan terakhir menunjukkan nenek moyang manusia telah memasak menggunakan api semenjak 170.000 tahun lalu.
-
Bagaimana manusia purba berburu? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Bagaimana manusia purba berburu mamut? Bukti baru menunjukkan bahwa manusia pemburu menggunakan perangkap, seperti yang ditemukan di dua lubang perangkap di Meksiko, untuk memisahkan mamut dari kawanannya, membuat mereka menjadi mangsa yang lebih mudah.
-
Bagaimana manusia purba memperoleh makanan? Siklus kehidupan manusia purba di zaman dahulu, yaitu dengan cara berburu dan meramu.
-
Bagaimana Neanderthal berburu singa? Dari sudut lukanya, dapat disimpulkan bahwa pemburu mendekati singa gua, kemungkinan seekor singa jantan tua, dari belakang dan menyerangnya dengan mengejar tombak ke perut bagian bawah saat singa itu berbaring miring ke kanan.
-
Dimana Neanderthal ditemukan berburu mamut? Arkeolog telah menemukan banyak tulang hewan yang telah dipotong di berbagai bagian Eurasia yang dihuni oleh Neanderthal jauh sebelum kedatangan Homo sapiens.
-
Dimana manusia purba berburu dengan berlari? Jauh sebelum munculnya senapan, sebagian besar budaya di seluruh dunia adalah melakukan perburuan dengan cara mengejar mangsa dalam jarak jauh.
Awalnya para ilmuwan yakin hanya manusia Neanderthal dan Homo sapiens yang dapat memancing. Namun temuan terbaru di situs arkeologi kuno Israel bernama Gesher Benot Ya’aqov menunjukkan manusia Homo Erectus ternyata bisa memancing dan memasak ikan menggunakan api.
Pada situs arkeologi kuno Gesher Benot Ya’aqov yang terletak dekat Sungai Yordan itu, peneliti juga menemukan banyak gigi ikan. Gigi-gigi itu berasal dari ribuan ikan mirip ikan mas yang dinamakan para ahli arkeolog sebagai ikan barbs.
Situs arkeologi menunjukkan manusia Homo erectus telah mendirikan pemukiman di wilayah itu selama puluhan ribu tahun. Berbagai gigi yang ditemukan pun mengungkap manusia Homo erectus menangkap banyak ikan barbs yang sekarang sudah punah.
Analisis X-ray menunjukkan terjadinya perubahan mikroskopis pada gigi ikan. Analisis pun menunjukkan ikan-ikan itu dimasak dengan api kecil. Temuan ini menjadi bukti pertama kalau nenek moyang manusia telah memburu dan memasak ikan.
"Temuan baru ini menunjukkan tidak hanya pentingnya habitat air tawar dan ikan yang dikandungnya untuk kelangsungan hidup manusia prasejarah, tetapi juga menggambarkan kemampuan manusia prasejarah mengendalikan api untuk memasak makanan, dan pemahaman mereka tentang manfaat memasak ikan sebelum makan," jelas penelitian, dikutip dari laman Field & Streams (22/11).
Para peneliti mengungkapkan, ikan yang dimasak menjadi peristiwa penting dalam evolusi kognitif manusia. Otak nenek moyang manusia yang berkembang karena mengonsumsi nutrisi membuat kapasitas bernalar semakin besar.
Makanan matang akhirnya menjadi bagian penting dari kehidupan nenek moyang manusia dan berdampak pada manusia modern sekarang ini.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini membuka wawasan baru tentang kebudayaan awal Eropa terkait dunia maritim.
Baca SelengkapnyaSalah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Baca SelengkapnyaManusia purba yang hidup China timur 1,5 juta tahun yang lalu melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.
Baca SelengkapnyaPetani yang tiba di pesisir Laut Baltik Utara di Eropa 6.000 tahun lalu mengadopsi pola makan yang berisi campuran ikan dan produk hewan ternak.
Baca SelengkapnyaSejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
Baca SelengkapnyaKerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Spanyol mengumpulkan ribuan artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan dan bukti lainnya untuk mengungka bagaimana Neanderthal bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaPenelitian baru-baru ini mengungkapkan keberadaan berang-berang membawa pengaruh besar pada ekosistem dan kehidupan manusia pada Zaman Batu.
Baca Selengkapnya