Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

<b>Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak</b><br>

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Indonesia dikenal memiliki ratusan suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap suku pastinya memiliki ciri khas dan identitas yang unik seperti halnya Suku Orang Laut atau Suku Sampan.

Suku ini telah mendiami wilayah perairan Sumatra Timur tepatnya di Kepulauan Riau. Sesuai dengan namanya, komunitas asli Indonesia ini seluruh aktivitasnya dilakukan di atas perahu dan dulunya hidup di tengah laut.

(Foto: jalurrempah.kemdikbud.go.id)

Kehidupan mereka memang sangat berbeda dengan suku-suku lainnya yang mayoritas tinggal dan hidup di daratan. Namun, gaya hidup mereka sangatlah sederhana, mereka pun hidup dari lingkungan sekitar, yaitu mencari ikan dengan peralatan tradisional.

Penasaran dengan asal-usul dan identitas dari Suku Orang Laut di Kepulauan Riau ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut.

Asal-usul

Mengutip situs disbud.kepriprov.go.id, salah satu peneliti berpendapat bahwa Suku Orang Laut ini asal-usulnya berasal dari keturunan raja-raja Melayu. Hal ini tertuang dalam naskah Sulalatus Salatin yang menyebut jika Raja Chulan turun ke laut dan menikah dengan Putri Laut.

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Kemudian, ada juga yang menyebutkan jika suku ini berasal dari garam yang diberikan Raja Johor kepada seorang nenek sakti. Pernyataan ini sudah berkembang menjadi cerita rakyat di Kepulauan Riau.

Selain itu, Suku Orang Laut ini memiliki peran cukup besar saat kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Mereka cukup loyal kepada Sultan yang diperkirakan membantu mendirikan Kesultanan Melaka.

Dulunya Dikenal Perompak

Mengutip beberapa sumber, dulunya Suku Orang Laut berperan sebagai penjaga perairan kesultanan, pasukan perang, dan bertugas menyediakan kebutuhan laut bagi sultan.

Tugas mereka pun menjaga selat-selat, mengusir dan berhadapan langsung dengan para bajak laut hingga memandu para pedagang ke pelabuhan kerajaan di wilayah penjagaan. Tak heran jika dulunya suku ini dikenal sebagai perompak.

Kental Budaya Laut

Suku Orang Laut yang tinggal di sebuah sampan ditutupi dengan kajang ini sudah sejak kecil diajarkan budaya-budaya laut. Mereka memiliki pimpinan bernama Batin atau kepala suku yang biasanya terdiri dari 30 sampan dalam satu kelompok.

Mereka juga memelihara seekor anjing atau Koyok sebagai penjaga agar terhindar dari perompak. Selain itu, untuk mengetahui kondisi cuaca, Suku Orang Laut memelihara burung betet melalui kicauan dan perilakunya.

Lalu, suku ini juga pergi ke dataran hanya untuk mengambil air bersih dan menguburkan saudara-saudara mereka yang meninggal. Lebih dari itu, kehidupan laut sudah dikenalkan sejak lahir, bayi-bayi akan dimandikan menggunakan air laut dan diteteskan di bibirnya.

<b>Kepercayaan Animisme</b>

Kepercayaan Animisme

Secara umum, Suku Orang Laut belum ada yang memeluk agama impor seperti Islam, Katolik, Kristen, dan lainnya. Namun, beberapa dari mereka lambat laun sudah ada yang memeluk agama tersebut.

Meski sudah memeluk agama, mereka masih tidak bisa lepas dari kepercayaan Animisme. Selain percaya Tuhan, masyarakatnya juga masih percaya dengan keberadaan makhluk halus, tempat-tempat sakit dan ilmu gaib.

(Foto: disbud.kepriprov.go.id)

Sudah Mulai Terlupakan

Kehidupannya di laut tidak selamanya berjalan baik. Seiring berjalannya waktu, keadaan alam terus berubah dan kini kondisinya semakin buruk akibat adanya pemanasan global. Mereka terpaksa tinggal di daratan.

Maka dari itu, suku ini sangat sulit dijumpai di tengah laut. Kehidupan mereka direnggut begitu saja dan keberlangsungan suku ini semakin terancam. Tak hanya itu, kehidupan sehari-hari mereka mayoritasnya adalah melaut mencari ikan, kini sudah tak lagi dilakukan karena jumlahnya yang semakin menyusut.

Faktor lain yang memaksa mereka tinggal di daratan adalah masalah kesehatan, pendudukan, dan juga masa depan generasi mereka di masa depan. Tentu saja, kita perlu menjaga dan melestarikan salah satu suku yang unik di Indonesia ini.

Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut
Mengenal Orang Sekak, Suku Asli Bangka Belitung yang Hidup Berdampingan dengan Laut

Salah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.

Baca Selengkapnya
Asal-usul Orang Kincai, Konon Jadi Penghuni Pertama dan Tertua di Pulau Sumatra
Asal-usul Orang Kincai, Konon Jadi Penghuni Pertama dan Tertua di Pulau Sumatra

Kelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.

Baca Selengkapnya
Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan

Suku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Togutil, Kelompok Etnis yang Hidup secara Nomaden di Kawasan Hutan Pulau Halmahera
Mengenal Suku Togutil, Kelompok Etnis yang Hidup secara Nomaden di Kawasan Hutan Pulau Halmahera

Semakin ke sini kehidupan mereka semakin terancam. Diduga ada kaitannya dengan usaha ekspansi sumber daya alam.

Baca Selengkapnya