Pindah kerja, guru di China dipaksa aborsi
Merdeka.com - Seorang guru di China diminta menggugurkan kandungannya lantaran dia tinggal di sebuah provinsi yang masih menganut sistem satu anak dalam keluarga. Qin Ying sendiri sudah punya anak dari pernikahan sebelumnya, begitu pula dengan sang suami Meng Shaoping.
Lantaran masih menganut sistem satu anak per keluarga inilah yang membuat Qin harus menggugurkan kandungannya. Jika dia tidak melakukan hal tersebut hingga akhir bulan ini, maka dia harus rela kehilangan pekerjaannya sebagai guru, dan pergi dari provinsi tersebut.
"Usia kandungannya lima bulan, dan jika tidak menggugurkannya akhir bulan ini, dia akan kehilangan pekerjaannya," tulis surat kabar lokal, seperti dilansir dari emirates247.com, Rabu (20/5).
-
Siapa yang melarang nama bayi? Khususnya oleh Rasulullah SAW dalam ajaran agama Islam.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas anak hasil zina? Dalam hal anak zina, KUH Perdata mengatur bahwa ayah biologis anak tersebut bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada anak tersebut. Tidak ada perbedaan perlakuan antara anak sah atau anak zina dalam hal ini.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kehamilan? Dikutip dari tayangan YouTube Liputan6, bayi yang dikandung selama delapan bulan oleh karyawati minimarket merupakan hasil hubungan di luar nikah.
-
Bagaimana cara membuat peraturan untuk anak? Orang tua harus menetapkan peraturan yang tegas agar anak dapat memahami batasan perilaku yang diharapkan.
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Gundukan berukuran 60 x 20 meter itu berisi 76 anak-anak dan dua orang dewasa yang dikorbankan itu berkaitan dengan peradaban Suku Chimu, peradaban yang dikenal karena karya seni dan tekstilnya dari abad ke-12 hingga abad ke 15.
Saat ini pihak berwenang tengah menyelidiki kemungkinan Qin dapat melahirkan.
"Pihak berwenang tengah menyelidiki apa penyebab Qin dapat pindah dari Anhui awal tahun ini agar mendapat izin untuk melahirkan," ujar petugas imigrasi yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Provinsi Anhui, tempat tinggal wanita 35 tahun ini sudah menganut sistem boleh memiliki anak lebih dari satu. Sementara Provinsi Guizhou masih menganut sistem satu keluarga satu anak, tidak peduli itu merupakan anak dari perkawinan sebelumnya.
China memang dikenal memiliki peraturan yang ketat mengenai pertumbuhan penduduk. Satu keluarga hanya diperbolehkan memiliki satu anak lantaran jumlah penduduknya yang mencapai 400 juta jiwa. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaSiswi tersebut dianggap melanggar tata tertib sekolah.
Baca SelengkapnyaTerdapat segelintir pengajar yang terkena mutasi diikuti dengan berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaAra erkena cleansing pada Mei 2024 lalu usai disampaikan secara lisan oleh kepala sekolah tanpa surat apapun.
Baca SelengkapnyaRatu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca Selengkapnyakebijakan cleansing guru honorer tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan
Baca SelengkapnyaMeskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaPolres Gorontalo kemudian menetapkan oknum guru berinisial DH (57) sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya