Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Selain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.

Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kota Palembang memutus bersalah Kepala Puskesmas Sabokingking MG yang bersikap arogan dan melarang anak buah hamil. MG dicopot dari jabatannya dan dipekerjakan sebagai dokter biasa.


Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengungkapkan, MG dimutasikan ke puskesmas lain dan hanya sebagai dokter alias tidak memiliki jabatan struktural. Baperjakat menilai sikap MG tak pantas dilakukan oleh seorang pimpinan.

"Sanksinya diputuskan dimutasi ke puskesmas lain dan menjadi dokter biasa," ungkap Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa, Rabu (21/2).


MG menyatakan klarifikasi dalam rapat Baperjakat. Dia mengaku tidak melarang hamil, melainkan menyarankan menunda kehamilan untuk meningkatkan pelayanan dan akreditasi.

Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

MG berkeinginan membuat puskesmas yang dpimpinnya lebih maju dengan kinerja pegawai yang mumpuni. Ternyata saran tersebut ditolak pegawainya karena terkesan memaksa.

"Tujuannya agar pegawai disiplin dan kemajuan puskesmas, tapi tergantung pegawai menyikapinya," kata Ratu Dewa.


Kepala Inspektorat Palembang Jamiah Haryanti menyebut mutasi tidak serta merta langsung dilakukan usai putusan Baperjakat keluar. Terlebih dahulu dipastikan lokasi penempatan pindah dan mengurus perizinan mutasi dari Kementerian Dalam Negeri.

"Tidak bisa langsung mutasinya, ada prosesnya, kita cari dulu di mana di tempatkan dan ajukan izin dulu ke pusat," kata Jamiah.


Tak hanya MG sebagai pimpinan, Baperjakat juga memutus mutasi kepada empat pegawai puskesmas tersebut. Mereka dinilai sebagai provokator dan dianggap berlebihan menyikapi saran MG.

"Biar adil, empat dari 18 pegawai yang melapor kita mutasi juga, mereka provokatornya," kata Jamiah.


Diketahui, MG awalnya dilaporkan seorang pegawai Puskesmas Sabokingking Palembang yang tak tahan dengan perlakuan MG selama lima tahun menjabat. Tak lama, 17 pegawai lain juga melapor dengan keluhan yang sama.

Larang Pegawai Hamil, Begini Nasib Kepala Puskesmas di Palembang

Para pelapor menyebut MG melarang pegawai hamil dan tidak menerima hak Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Mereka juga mengeluh pimpinannya itu sudah bersikap arogan dan tidak profesional sejak menjabat pada 2018.

Dalam aduan, MG membuat aturan untuk keinginan dan kepentingan pribadi. Pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.


"Pegawai perempuan tidak boleh hamil, semua pegawai harus kerja terus, tidak boleh nganggur, handphone disimpan tidak boleh main HP, tidak boleh izin mengurus keluarga sakit atau pun kepentingan lain, dan menahan uang JKN," ungkap Kepala Inspektorat Palembang Jamiah.

Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Heboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat

Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Kabur Setelah Tusuk Pria Saingan, Mahasiswi Penyuka Sejenis Ditangkap di Kampar
Kabur Setelah Tusuk Pria Saingan, Mahasiswi Penyuka Sejenis Ditangkap di Kampar

Kabur Setelah Tusuk Pria Saingan, Mahasiswi Penyuka Sejenis Ditangkap di Kampar

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terpidana Perkara  Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Terpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21

Baca Selengkapnya
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek

Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Palsukan SK Masa Kerja, 7 Pegawai Puskesmas di Empat Lawang Gagal Tes PPPK
Palsukan SK Masa Kerja, 7 Pegawai Puskesmas di Empat Lawang Gagal Tes PPPK

ketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur

Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.

Baca Selengkapnya
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).

Baca Selengkapnya
Pembagian Tak Rata, Kawanan Maling Berkelahi sampai Tewas di Pekanbaru
Pembagian Tak Rata, Kawanan Maling Berkelahi sampai Tewas di Pekanbaru

Pelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.

Baca Selengkapnya