Polisi Inggris Berhasil Tangkap Seorang Pria Setelah Buron 16 Tahun
Merdeka.com - Baru-baru ini, salah satu buronan paling dicari penegak hukum Inggris berhasil ditangkap di Malta, sebuah kota di Eropa. Buronan itu disebut bertanggung jawab atas pembunuhan brutal terhadap seorang pria di rumah pertanian Cheshire, Inggris. Pelariannya berakhir setelah 16 tahun.
Para detektif Inggris memburu Christopher Guest More Jr (41) sejak dia meninggalkan negara itu, tak lama setelah pembunuhan Brian Waters pada 19 Juni 2003. Demikian dilansir dari The Guardian, Minggu (9/6).
Korban berusia 44 tahun itu disiksa dan dipukuli hingga tewas di depan dua anaknya yang sudah dewasa di Burnt House Farm di Tabley, dekat Kota Knutsford. Tidak hanya diburu untuk diinterogasi sehubungan dengan kematian Waters, otoritas hukum Inggris juga menuduh More terlibat percobaan pembunuhan terhadap orang kedua, serta penyerangan terhadap korban lainnya di tempat kejadian.
-
Apa yang dilakukan polisi terhadap buron? 'Empat pelaku sampai sekarang masih buron,' ungkap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Artutik, Jumat (15/3). Umi menyebut penyidik telah mendatangi rumah dan menemui keluarga masing-masing buron.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana pria itu ditangkap? Setelah itu, pada 12 November, polisi lokal di Kabupaten Qinyuan menemukan unggahan tersebut dan langsung melakukan penyelidikan. Hanya dalam beberapa jam, Wang berhasil ditangkap di kediamannya.
Inggris memasukkan More ke dalam daftar buronan paling dicari di Eropa pada bulan April lalu.
Badan Kriminalitas Nasional (NCA) mengatakan More ditangkap di daerah Swieqi, di utara pulau Malta, dengan surat perintah penangkapan Eropa pada Kamis malam. Ia berhasil dibekuk dalam operasi bersama dengan pihak berwenang setempat.
"Kami sangat senang bahwa setelah hampir 16 tahun melarikan diri dari penegakan hukum, Christopher Guest More Jr telah ditangkap dan sekarang harus kembali ke Inggris," kata Manajer Regional NCA, Graham Roberts.
"Sudah banyak buronan yang berhasil kami tangkap, dari total 96 daftar paling dicari, kini tersisa 12 lagi yang masih berusaha menghindari hukum," lanjutnya.
Menurut Roberts, NCA telah mendukung pihak berwenang Cheshire untuk terus mengembangkan penyelidikan mereka terhadap kasus pembunuhan terkait.
"Kami terus memberikan dukungan dengan beberapa kemampuan spesialis kami, dan jaringan petugas internasional yang kami punya," jelasnya.
"Kami telah menunggu sangat lama untuk saat ini. Kami tidak akan pernah menyerah dalam perburuan. Para buronan lain harus benar-benar melihat ini, dan ingat betapa uletnya penegakan hukum Inggris," lanjut Roberts.
Proses ekstradisi More dimulai pada hari Sabtu ketika ia muncul di pengadilan di ibu kota Malta, Valetta. Dia telah ditahan selama sidang berikutnya pada hari Senin.
"Tekad kami untuk menemukan Christopher Guest More Jr tidak goyah dan selama bertahun-tahun, kami tetap berkomitmen untuk menemukannya," kata asisten kepala polisi di Cheshire, Matt Burton.
"Perkembangan terakhir ini menyoroti hubungan kerja yang erat antara pihak keamanan Cheshire dan NCA, bersama dengan lembaga penegak hukum di luar negeri, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kolega atas semua bantuan mereka," pungkasnya.
Sementara itu, tiga orang mantan jurnalis investigasi BBC, yakni James Raven (60), Otis Matthews (41), dan John Wilson (69), dijatuhi hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah terlibat dalam pembunuhan Waters.
More, yang juga mengaku sebagai seorang jurnalis investigasi, diduga telah bersama ketiga pria tersebut saat mendatangi sebuah properti terlantar, tempat Waters mengelola pertanian ganja.
Kala itu, mereka disebut berusaha menagih utang terkait perdagangan obat-obatan terlarang.
Waters diikat ke kursi dan dipukuli di depan putranya Gavin, yang juga diserang, dan putrinya Natalie, yang baru berusia 21 tahun dan ditahan di bawah todongan senjata.
Waters dianiaya selama kurang lebih tiga jam. Menurut hasil otopsi yang dibeberkan di pengadilan Kota Chester pada 2004 silam, penganiayaan tersebut menyebabkan 123 luka di sekujur jasad Waters.
Reporter: Happy Ferdian Syah UtomoSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif pembunuhan terhadap Muh Ali Imran karena balas dendam. Akibat perbuatannya, G terancam dijerat Pasal 338 KUHP
Baca SelengkapnyaAkhirnya, polisi menangkap salah seorang pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Dewi.
Baca SelengkapnyaHal ini menyusul aksi WNA asal Inggris yang merebut dan menabrakkan truk milik warga.
Baca SelengkapnyaAksi bejat pelaku terungkap setelah korban memberanikan diri merekam perkosaan atas dirinya sebagai bukti mengadu ke ibunya.
Baca SelengkapnyaVideo penangkapan hingga wajah sang pelaku pun belakangan beredar luas di media sosial. Tampang sang pelaku lantas menjadi sorotan publik.
Baca SelengkapnyaPolisi yang melakukan penyerangan di bandara Manchester akhirnya mendapatkan hukuman.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaAroni ditangkap tim Polda Sumsel karena sudah membobol rumah salah satu anggota kepolisian di Palembang dan menjual barang curiannya di Pasar Cinde Palembang.
Baca SelengkapnyaDitangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaBayu Handono, 36 tahun, pengusaha muda asal Desa Tumang Gunungsari, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ditemukan tewas di rumahnya.
Baca Selengkapnya