Publik China kecam dokter bedah sempat selfie saat operasi
Merdeka.com - Dokter spesialis bedah, spesialis anestesi, serta lima perawat dipecat pengelola Rumah Sakit Fengcheng, Kota Xian, Provinsi Shangxi, China. Manajemen rumah sakit swasta itu menerima kecaman publik, setelah akhir pekan lalu foto dokter dan perawat selfie saat membedah pasien beredar di jejaring sosial.
Dalam gambar yang tersebar, terlihat para perawat sama sekali tak peduli pada pasien. Mereka justru asyik selfie atau berpose sambil jarinya membuat huruf V. Dokter bedah yang memimpin operasi bahkan beberapa kali ikut melihat kamera.
South China Morning Post melaporkan, Selasa (23/12), kejadian itu sebetulnya terjadi 15 Agustus lalu. Pekan lalu, foto-foto tersebut lantas beredar di WeChat. Seorang perempuan yang marah melihat kelakuan sembrono dokter dan perawat ini lalu menyebarnya ke situs mikroblogging Baidu.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang dipecat karena kasus viral? AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat
-
Siapa dokter China yang melakukan operasi jarak jauh? 'Telesurgery adalah salah satu arah pengembangan yang paling penting pada masa depan pembedahan,' kata Zhang Xu, direktur urologi di Rumah Sakit Umum Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, yang melakukan pembedahan, menurut laporan dari situs berita resmi PLA.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Staf medis yang terlibat dalam aksi selfie memalukan itu mengaku iseng foto-foto karena operasi pasien hampir selesai. Tapi publik China terlanjur marah dan tidak bisa menerima alasan tersebut. "Kalau mau berfoto sebagai perayaan keberhasilan operasi, jangan di ruang bedah ketika pasien masih di meja," kata pengguna Facebook bernama Li Jinyi.
"Ruang bedah bukan tempat yang pas untuk foto selfie. Nyawa dan keselamatan pasien harus yang utama di sana," kata komentator lain Janessa Lim.
Dinas Kesehatan Kota Xian pun kecewa melihat kelakuan dokter dan perawat itu. Setelah serangkaian investigasi, seluruh tenaga medis yang nampak di foto tersebut langsung dipecat.
Sang dokter spesialis, hanya disebut bernama Chen, selain kehilangan pekerjaan juga didenda tiga kali gaji. Sanksi serupa diterima dokter anestesi operasi tersebut.
Manajemen RS Fengcheng kemarin malam menggelar jumpa pers, meminta maaf pada publik atas kelakuan kurang patut anak buahnya. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Praktik Operasi Plastik di Turki Ternyata Gadungan, Foto Sebelum dan Sesudah Pakai Wajah Orang Berbeda
Baca SelengkapnyaSekelompok dokter muda ini foto studio dengan membawa foto rekannya yang meninggal karena kecelakaan.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaKorban harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka cukup parah.
Baca SelengkapnyaPolisi akan meminta keterangan ahli untuk memastikan apakah Dokter A boleh melakukan tindakan sedot lemak seperti yang dilakukannya pada Ella Nanda.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan itu terekam dalam video warga dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPengunggah menceritakan, setelah anastesi (bius), pasien mengalami henti jantung.
Baca SelengkapnyaDinkes mengatakan proses pengambilan foto harus dilakukan dengan izin dari pihak keluarga.
Baca SelengkapnyaPerundungan atau bullying dokter senior terhadap juniornya ramai dibahas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya menampilkan sejumlah orang diklaim caleg memakai model baju yang sama dengan warna biru dan ungu,
Baca SelengkapnyaSelain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca Selengkapnya