Putra pendiri Hamas: Negara Palestina cuma angan-angan belaka
Merdeka.com - Mosab Hassan Yousef, 36 tahun, putra salah satu pendiri Hamas yang menjadi mata-mata Israel lebih dari satu dekade, mengatakan negara Palestina tidak lebih hanya angan-angan belaka.
Mosab Yousef adalah putra sulung dari Hassan Yousen, salah satu pentolan Hamas di Tepi Barat. Dia mengatakan pemerintahan saat ini yang ingin mendirikan negara Palestina sesungguhnya sedang 'bermain api', seperti dilansir surat kabar the Telegraph, Sabtu (22/11).
Mosab, dikenal dengan nama alias "Pangeran Hijau" direkrut untuk bekerja sebagai mata-mata intelijen Israel, Shin Bet, pada usia 17 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Siapa wanita intelijen Israel yang berselingkuh? Perwira perempuan intelijen Israel kini tengah diselidiki oleh pihak berwenang setelah ia ditangkap dua kali di Tepi Barat, Palestina dan kemudian mengaku berselingkuh dengan seorang warga Palestina di Ramallah.
-
Apa yang dilakukan Intel di Israel? Intel pertama kali beroperasi di Israel pada tahun 1974, dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat pengembangan dan manufaktur Intel Corporation. Dalam hal ini, Intel juga menjadikan negara Israel sebagai pusat pengembangan dan produksi teknologi digital dan platform komputasi yang terintegrasi dan terhubung.
-
Siapa yang menjadi mediator dalam gencatan senjata Hamas dan Israel? Dalam konferensi pers di Doha, Majed al-Ansari menjelaskan rincian perjanjian yang tercapai melalui mediasi Qatar itu.
-
Siapa pendiri Hamas di Palestina? Pada tahun 1987, setelah pecahnya Intifada Pertama melawan Israel, Hamas didirikan oleh imam dan aktivis Palestina Ahmed Yassin.
-
Siapa yang mengungkapkan kondisi tentara Israel di Gaza? Seorang pensiunan tentara Israel mengungkap kondisi tentara mereka sedang kacau balau dalam menjalankan misi pertempuran di Jalur Gaza. Kekacauan itu disebabkan kurangnya peralatan dan pasokan logistik.Mantan Mayor Jenderal Itzhak Brik mengatakan sudah menyampaikan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa tentara Israel tidak dalam kondisi langsung siap berperang setelah peristiwa serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu.
Setelah dia pindah dan meminta suaka ke Amerika Serikat pada 2007, Mosab mengungkapkan identitasnya dan menulis memoar.
"Tujuannya adalah untuk menceritakan apa yang saya alami," kata dia kepada The Telegraph.
Mousab mengaku selama jadi mata-mata dia kerap duduk satu meja dengan Yasser Arafat dan para pentolan faksi Palestina.
"Di satu sisi saya bekerja sebagai intelijen Israel. Saya melihat dari sisi mereka. Berapa banyak orang di sana melihat kebenaran dari sisi yang lain? Sungguh suatu kejahatan jika saya tidak menceritakannya."
Mousab pekan ini ada di Ibu Kota London, Inggris, untuk menggalang dana bagi para korban teror.
Dia mengaku semasa kecil sangat membenci Israel karena ayahnya dipenjara oleh Negeri Zionis itu. namun setelah dia melihat penyiksaan pendukung Hamas terhadap orang Palestina yang menjadi mata-mata Israel, dia mulai mempertanyakan keyakinannya.
"Menginginkan Palestina menjadi negara adalah angan-angan belaka Itu mustahil terjadi. Israel tidak akan membuka perbatasan bagi rakyat Palestina karena mereka tidak mau terjadi holocaust lagi," kata dia. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen badan intelijen Israel, Shin Bet, jadi bahan tertawaan di acara talkshow Mesir.
Baca SelengkapnyaPejabat tinggi Israel Akui Mustahil Lenyapkan Hamas, Bertentangan dengan Keinginan Netanyahu
Baca SelengkapnyaApa itu Hamas di Palestina? ini sejarah dan para pemimpinnya.
Baca SelengkapnyaDi tengah situasi yang terdesak, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tetap memberikan perlawanan terhadap Israel sampai napas terakhirnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah pendudukan Israel menyembunyikan informasi ini dari warganya.
Baca SelengkapnyaMantan tawanan Israel di Gaza yang sudah dibebaskan November lalu menceritakan dia diinterogasi oleh Shin Bet soal terowongan Hamas.
Baca SelengkapnyaSejumlah mata-mata Israel terungkap bekerja di media AS untuk membuat pemberitaan yang pro-Israel.
Baca SelengkapnyaYahya Sinwar syahid di garda depan saat bertempur dengan pasukan Israel pada Rabu (16/10) di Gaza selatan.
Baca SelengkapnyaIsmail Haniyeh dibunuh Israel saat berada di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7) dini hari.
Baca SelengkapnyaShin Bet telah menerima informasi intelijen penting yang sebenarnya dapat mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Baca SelengkapnyaDibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaSinwar merancang Operasi Badai Al-Aqsa, serangan yang mengejutkan Israel pada 7 Oktober lalu.
Baca Selengkapnya