Rumah Sakit di Korsel Mulai Kewalahan Setelah Kasus Covid Capai 7.000 Lebih Per Hari
Merdeka.com - Korea Selatan melaporkan kasus rekor harian Covid-19 mencapai 7.175 di tengah desakan para pejabat agar warga melengkapi vaksinasi mereka.
Perdana Menteri Kim Boo-kyum memperingatkan, rumah sakit semakin kewalahan di tengah lonjakan kasus serius, beberapa hari setelah pemerintah mengumumkan diberlakukannya kembali pembatasan yang lebih ketat dalam acara perkumpulan warga.
Total beban kasus naik menjadi 489.484 pada Rabu, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan (KCDC). Jumlah itu bertambah 2.221 dari sehari sebelumnya, lonjakan kasus harian terbesar sejak awal pandemi.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
Dikutip dari The Guardian, Rabu (8/12), kasus pasien yang kritis naik ke rekor tertinggi 840, naik 66 dari sehari sebelumnya, sementara total kasus kematian naik 63 menjadi 4.020.
Warga berusia di atas 60 tahun mencakup 35 persen dari beban kasus dan 84 persen pasien kritis, termasuk mereka yang kekebalannya menurun sejak menerima dosis dua vaksin awal tahun ini.
Kim menyampaikan, pemerintah akan menambah jumlah tempat tidur rumah sakit di wilayah Seoul, di mana 80 persen infeksi dilaporkan, namun mengakui ituakan "sulit untuk mengejar laju peningkatan kasus".
Dalam rapat tanggap pandemi, Kim menyampaikan pihaknya juga akan memobilisasi lebih banyak tenaga medis untuk memantau pasien dengan gejala ringan yang merawat diri mereka sendiri di rumah dan mempercepat transfer rumah sakit di antara mereka yang merasakan gejala parah. Klinik swasta akan diminta untuk merawat pasien Covid untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit besar.
Lonjakan baru-baru ini, di negara yang relatif berhasil menjaga infeksi dan kematian seminimal mungkin, dikaitkan dengan kaum muda yang belum sepenuhnya divaksinasi dan warga yang lebih tua yang belum menerima booster atau suntikan vaksin penguat dosis tiga.
Setelah mengendalikan virus untuk sebagian besar pandemi, Korea Selatan memiliki rata-rata lebih dari 5.000 kasus baru sehari selama seminggu terakhir. Negara ini juga mengidentifikasi 38 kasus varian Omicron.
Sebagai tanggapan, pemerintah menerapkan aturan jarak sosial yang lebih ketat dan tindakan lainnya pada Senin yang akan berlaku sampai awal Januari. Langkah ini diambil hanya beberapa pekan setelah melonggarkan sejumlah pembatasan sebagai bagian pendekatan hidup berdampingan dengan Covid.
Perkumpulan privat akan dibatasi maksimal enam orang di wilayah Seoul dan sampai delapan orang di luar ibu kota negara itu. Sebelumnya pembatasan ini berlaku untuk 10 dan 12 orang.
Orang-orang yang ingin mengakses tempat-tempat berisiko tinggi seperti pub, sauna, dan pusat kebugaran harus menunjukkan bukti vaksinasi penuh atau tes negatif Covid.
Kim mengakui tindakan tersebut akan menimbulkan kecemasan para pengusaha kecil, tapi dia menambahkan: "Kita tahu dari pengalaman bahwa jika pencegahan virus terputus, begitu juga kehidupan masyarakat."
Meskipun 80,7 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi lengkap, warga yang lebih muda didesak untuk menyelesaikan vaksinasi mereka setelah kementerian pendidikan melaporkan minggu ini bahwa hampir semua anak-anak dan remaja yang didiagnosis dengan Covid-19 selama dua minggu sebelumnya tidak menerima dosis kedua mereka. Hanya 8,8 persen dari populasi telah mendapatkan dosis penguat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca Selengkapnya