Satu juta warga Venezuela mengungsi ke Kolombia karena krisis ekonomi
Merdeka.com - Badan Migrasi Kolombia mengatakan, lebih dari satu juta orang Venezuela menyeberang perbatasan memasuki Kolombia sejak awal tahun ini, meskipun 676.000 di antaranya kemudian pindah ke negara lain.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (3/11), mereka yang menyeberangi perbatasan itu kebanyakan pergi ke Ekuador, Peru, Chili, Amerika dan Meksiko, kata Migracion Kolombia (Badan migrasi Kolombia yang memantau migran), dalam sebuah pernyataan.
Pihak berwenang juga mengatakan, lebih dari satu juta orang Venezuela tinggal di Kolombia, 573.000 di antaranya mempunyai dokumen yang sah.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Apa yang ditemukan di permukiman tersebut? Karena ukuran struktur dan elemen arsitekturnya, para arkeolog berpendapat struktur tersebut mungkin merupakan bangunan umum atau kuil, salah satu contoh tertua yang ditemukan hingga saat ini di Dataran Rendah Yudea.
-
Di mana Suku Bajo banyak tinggal? Salah satu daerah di Indonesia yang banyak dihuni Suku Bajo adalah kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean.
-
Siapa yang menghuni kampung tersebut? Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Siapa yang menemukan permukiman tersebut? Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan permukiman berusia 5.000 tahun saat melakukan penggalian untuk pembangunan zona industri di dekat Beit Shemesh, Palestina yang diduduki.
-
Siapa yang tinggal di Kampung Bergota? Warga yang tinggal di kampung itu seperti sudah terbiasa hidup berdampingan dengan para penghuni kubur.
"Situasi migran Venezuela jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan," kata Direktur Migracion Kolombia, Christian Kruger.
PBB mengatakan bahwa sekitar 1,9 juta orang Venezuela telah meninggalkan negara itu sejak tahun 2015, karena tanah air mereka dicengkeram resesi mendalam yang menyebabkan naiknya tingkat kemiskinan.
Menurut data dari PBB, tiap hari sekitar 5.000 orang Venezuela meninggalkan negara mereka dengan harapan memperoleh masa depan yang lebih baik di negara lain.
Pada akhir September, Presiden Kolombia, Ivan Duque mengatakan, datangnya satu juta migran Venezuela bisa merugikan negaranya lebih dari US$ 1,3 miliar, atau sebesar 0,5 persen dari produk domestik bruto negara itu.
Venezuela menolak angka PBB itu, dan Presiden Nicolas Maduro meminta badan internasional itu untuk memperbaikinya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kolombia Carlos Holmes Trujillo pernah mengatakan, jumlah migran Venezuela di Kolombia bisa membengkak menjadi 4 juta orang pada 2021, jika krisis di Venezuela yang sosialis itu memburuk.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, lebih dari 2 juta warga Venezuela mengungsi dari negeri mereka dalam beberapa tahun belakangan untuk menyelamatkan diri dari kekurangan pangan dan obat-obatan, yang diperparah oleh krisis ekonomi dan politik.
Sekitar 1 juta orang sekarang tinggal di Kolombia yang berpenduduk 50 juta.
"Jika situasi memburuk, kita bisa bicara tentang 4 juta warga Venezuela yang hidup di Kolombia," kata Trujillo dalam suatu forum migrasi di Bogota dengan merujuk angka perkiraan dari sebuah studi pemerintah, yang katanya akan diterbitkan pekan depan.
Beberapa pemerintah di Amerika Selatan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan finansial migran itu yang sering kali tiba tanpa bekal yang memadai.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan pemerintahan Partai Sosialisnya menepiskan hitungan resmi tentang jumlah migran itu dan mengecapnya bermotif politis sebagai alasan untuk membenarkan intervensi asing dalam kekacauan yang terjadi di negerinya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Populasi penduduk Khan Younis yang dihuni 400.000 orang membengkak menjadi lebih dari satu juta orang karena kedatangan pengungsi dari utara Gaza.
Baca SelengkapnyaMereka berharap bisa mendapatkan penghasilan besar di sana dan suatu saat bisa kembali ke Bojonegoro.
Baca SelengkapnyaGuyuran hujan lebat menambah penderitaan warga Palestina yang mengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Baca SelengkapnyaKoordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Teuku Zulkaryadi mengungkapkan standar yang harus dipenuhi calon pekerja asing di Korsel.
Baca SelengkapnyaGenosida terbaru yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza kini genap setahun. Setidaknya 41.788 orang di Jalur Gaza tewas dalam agresi militer tersebut.
Baca SelengkapnyaPBB kemarin melaporkan 15.000 warga Palestina melarikan diri dari Gaza utara sehari sebelumnya. Jumlah ini tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya pada Senin.
Baca Selengkapnya"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca Selengkapnyaasyarakat terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah hampir sepekan mengungsi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dari data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mencatat sudah lebih dari 400.000 orang meinggalkan Gaza.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnyajumlah pekerja migran yang tercatat di Persaruan Emirat Arab mencapai 87 ribu orang. Namun yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 1.368 orang.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca Selengkapnya