Satu Tahun Setelah Marawi, ISIS Kembali Bangkit di Filipina?
Merdeka.com - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali mengancam Pulau Mindanao di selatan Filipina. Di lokasi itu diperkirakan terdapat puluhan hingga seratus militan asing atau foreign terrorist fighter (FTF) yang mendukung kelompok separatis lokal, kata seorang ahli dari lembaga analis lokal.
Pada Mei tahun lalu, kota Marawi dikuasai oleh ISIS, dan butuh pengepungan hingga lima bulan berdarah oleh tentara untuk merebutnya kembali.
Hal itu terpaksa dibayar mahal. Sebanyak 1.200 orang dilaporkan tewas selama pertempuran yang berpusat di Marawi, Pulau Mindanao.
-
Kapan letusan Marapi terjadi? 'Data terbaru ada 22 korban dalam keadaan meninggal dunia, 1 orang dalam pencarian yang hingga keberadaannya belum diketahui dan 52 orang selamat,' jelas Kepala Basarnas Padang Abdul Malik saat konferensi pers, Rabu (6/12).
-
Kapan pertempuran Lima Hari Lima Malam terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Dimana ISPA menyerang? ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus.
-
Kapan perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Kapan serangan ini terjadi? Perusahaan keamanan Symantec menemukan bulan ini bahwa tautan tersebut mengarah ke situs web palsu yang meminta penerimanya mengungkapkan nomor ID Apple mereka.
-
Kapan pasukan TNI menyerbu markas OPM? Baku tembak ini sendiri terjadi ketika pasukan TNI melakukan penyergapan markas OPM di wilayah hutan Distrik Aifat Selatan, Maybrat-Papua Barat Daya, pada Sabtu (22/6) sekitar pukul 13.00 WIT.
Tapi satu tahun setelah pembebasan Marawi, Prof Rommel Banlaoi, ketua lembaga peneliti the Philippine Institute for Peace, Violence and Terrorism Research, mengatakan bahwa ia telah melihat catatan tentang sekitar 40-100 militan asing yang masuk ke Pulau Mindanao, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (12/11),
Prof Rommel menilai bahwa perpaduan militan asing dan ekstremis lokal berkeinginan membangun kembali pengaruh terornya di Asia timur, atau provinsi ISIS Timur.
Ditambahkan olehnya, para FTF di Mindanao sebagian besar melakukan perjalanan dari negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga dari Pakistan, Bangladesh, dan Timur Tengah.
Sementara itu, seorang perwira intelijen berpangkat tinggi memberikan angka-angka yang kurang lebih serupa dengan catatan Banlaoi.
"Ada sekitar 40 militan asing yang tersisa di negara ini, tetapi puluhan lainnya berada dalam daftar pantauan," kata petugas, yang meminta untuk ditulis anonim.
Kehadiran militan asing diketahui memberi energi dan menguatkan kelompok pro-ISIS setempat. Bahkan, ada kekhawatiran tentang meningkatnya kemungkinan untuk menyatakan kekhalifahan baru di Mindanao.
Ancaman itu kian diyakini setelah aksi bom bunuh diri oleh militan asing dari Maroko pada Juli lalu, yang menewaskan 11 orang, dan diklaim oleh ISIS sebagai operasi "syahid".
Ada juga dukungan berkelanjutan untuk kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di kalangan muslim setempat. Banyak dari mereka merupakan pengungsi dari konflik Marawi, yang merasa tidak puas dengan korupsi yang merajalela, serta janji-janji pemerintah yang menghancurkan perdamaian dan otonomi di Mindanao.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap Marthen Iba ini merupakan hasil sweeping yang dilakukan oleh TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaTNI masih berada di dalam hutan sampai saat ini untuk melaksanakan eksfiltrasi (proses pemindahan personel).
Baca Selengkapnya