Setelah Trump, Kini Netanyahu Juga Diusulkan Raih Hadiah Nobel Perdamaian
Merdeka.com - Anggota Parlemen Italia mengajukan nama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meraih gelar bergengsi Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.
Politisi Italia yang merupakan anggota partai Lega beraliran kanan, Paolo Grimoldi, mengusulkan Netanyahu sebagai peraih Nobel Perdamaian atas upayanya memulihkan hubungan dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab.
Dilansir The Times of Israel, dan dikutip dari laman Sputnik (17/9), Grimoldi mengusulkan ini tidak lama setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel yang ditengahi AS dua hari lalu.
-
Siapa yang memenangkan Hadiah Nobel? Pada tahun-tahun awal Hadiah Nobel, sebagian besar penghargaan diberikan kepada ilmuwan individual seperti Albert Einstein atau Rutherford.
-
Siapa yang memenangkan Nobel Prize? Alain Aspect dari Université Paris-Saclay dari Perancis, John Clauser dari J.F. Clauser & Asosiasi di Amerika Serikat (AS), serta Anton Zeilinger dari University of Vienna dari Austria membuktikannya.
-
Siapa yang menerima penghargaan tersebut? Penghargaan langsung diterima oleh Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya di Hotel Bidakara, Jakarta.
-
Mengapa Hadiah Nobel diberikan? Hadiah Nobel berasal dari wasiat terakhir Alfred Nobel, penemu dinamit, yang merasa bersalah dan ingin menghadiahi ilmu pengetahuan yang memberikan manfaat terbesar bagi umat manusia.
-
Siapa yang menerima penghargaan? Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto yang hadir langsung menerima penghargaan tersebut mengatakan bahwa penghargaan tersebut tentu akan menjadi pelecut dan penyemangat bagi BRI, utamanya dalam melanjutkan transformasi yang terus dijalankan.
Netanyahu juga turut berpartisipasi dalam upacara penandatangan bersama menteri luar negeri dari kedua negara Teluk tersebut yang diadakan di Gedung Putih.
Grimoldi mengungkapkan harapan bahwa Netanyahu dan Trump akan memenangkan penghargaan tersebut.
“Sekarang mereka berdua kandidat (peraih Nobel), sekarang mungkin!!,” ujar Grimoldi.
Dalam akun Twitternya, Grimoldi menyebutkan “dialog dengan Kerajaan Saudi dan pembukaan wilayah udara Saudi untuk pesawat Israel menghasilkan perdebatan tentang saling mengakui keberadaan negara masing-masing”, dan juga dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden AS Donald Trump.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Knesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaPidato Netanyahu mendapat riuh tepuk tangan dari anggota Kongres AS, namun menuai kecaman dari Hamas yang menyebutnya penuh klaim dan kebohongan.
Baca SelengkapnyaProfil Lengkap Netanyahu, Perdana Menteri Israel yang Sebut Korban Sipil Tewas di Gaza Hampir Tidak Ada
Baca SelengkapnyaNetanyahu menolak pembicaraan damai dengan Palestina, negara yang dijajah Israel sejak 1948.
Baca SelengkapnyaBenjamin Netanyahu menolak gencatan senjata dalam agresi militer Israel terhadap militan Hamas di Gaza.
Baca SelengkapnyaGugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.
Baca SelengkapnyaBenjamin Netanyahu dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaOlmert mengungkap siapa sebenarnya musuh Israel selama ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaSurat perintah penangkapan telah diajukan jaksa penuntut Mahkamah Internasional, tingga menunggu persetujuan majelis hakim.
Baca SelengkapnyaJaksa penuntut mengusulkan surat penangkapan tersebut kepada hakim Mahkamah Pidana Internasional pada Senin (20/5).
Baca SelengkapnyaSejumlah anggota Demokrat juga memboikot pidato Netanyahu di Kongres AS.
Baca Selengkapnya