Survei: 1 dari 8 mahasiswi Inggris jual badan demi kuliah

Merdeka.com - Survei terbaru di Inggris menyatakan para mahasiswa kini dirundung kepanikan akibat tidak mampu membayar rerata tagihan uang kuliah mereka yang mencapai 9.000 Pound Sterling (Rp 196,2 juta) per tahunnya.

Akibatnya, mereka harus berpikir keras untuk membantu membiayai uang kuliah tersebut. Survei menunjukkan setengah dari mahasiswa masuk kategori mampu berencana sepenuhnya mengandalkan pembiayaan orangtua dalam menyokong uang kuliah mereka.

Dua pertiganya memilih jalan kerja sambilan, namun tidak sedikit yang mengalami kehancuran di bidang studinya akibat ketidak mampuan mengatur waktu antara studi dan bekerja.

Lebih parahnya lagi tidak sedikit dari mereka yang memilih jalan pintas dengan 'menjual badan' mereka sebagai kelinci percobaan bidang medis untuk mendapat bayaran yang besar guna melunasi uang kuliah.

Survei menunjukkan sekitar 13 persen atau satu dari delapan mahasiswa terjun ke prostitusi paruh waktu, daripada mereka harus berutang ke bank dengan bunga yang tidak sedikit. Para mahasiswi ini khawatir bila telat membayar uang pinjaman untuk SPP.

"Survei terbaru ini jelas terlihat bahwa kesenjangan dalam biaya pendidikan ini menggiring para mahasiswa berbuat nekat memilih jalan 'termudah' agar dapat meneruskan perkuliahan mereka," ucap Brian Norton, Kepala Eksekutif Perencanaan Keuangan Masa Depan, seperti dikutip dari laman Mirror, Rabu (25/8).

Kendati demikian, survei juga kembali menunjukkan satu dari emapat mahasiswa mengaku cemas akibat dibebankan uang tagihan yang tidak mampu mereka bayar.

"Tapi kami percaya jika sesungguhnya tidak ada siswa yang ingin mengambil jalan pintas seperti itu dan keinginan mereka untuk terus berkuliah harus diberhentikan karena tidak adanya kesempatan karena kekuarangan biaya,' tutupnya. (mdk/ard)