Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian yang khianati kemanusiaan Rohingya
Merdeka.com - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dalam sebuah wawancara Senin lalu menyerukan agar warga hanya mempercayai berita-berita dari media pemerintah.
Peraih Nobel Perdamaian 1991 yang mantan tahanan politik itu tahun lalu naik ke tampuk kekuasaan setelah partainya memenangkan pemilu usai berakhirnya masa kepemimpinan junta militer.
Ketika berbincang dengan warga desa tiga hari lalu lewat MRTV, media pemerintah, Suu Kyi meminta warga mengikuti berita resmi yang dikeluarkan pemerintah.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Bagaimana Roy Suryo menanggapi laporan tersebut? 'Ya, saya sudah mendengar kabar tersebut dan saat ini tim hukum saya (dari IDCC & Associates) sedang mengkaji laporan tersebut,' kata Roy saat dikonfirmasi, Rabu (3/1).Karena masih mengkaji delik unsur pidana yang dilaporkan, Roy pun belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut. Ia meminta waktu agar nanti bisa memberikan sikap atas laporan tersebut.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Saya ingin katakan, baca koran dan dengarkan berita dari MRTV yang dikeluarkan dari pemerintah," kata dia menanggapi laporan PBB tentang pelanggaran hak asasi terhadap warga muslim Rohingya di Negara Bagian Arakan atau disebut juga Rakhine, seperti dilansir laman DVB, Selasa (8/8).
Kelompok militan muslim Rohingya Oktober tahun lalu membunuh sembilan polisi sehingga menimbulkan balasan dari aparat. Tindakan balasan itu menurut PBB sudah masuk kategori kejahatan terhadap kemanusiaan.
Suu Kyi menolak seruan PBB untuk mengizinkan tim penyelidik hak asasi terlibat dalam penelusuran kasus ini. Dia juga sudah sering dikritik lantaran bungkam terhadap penindasan dialami muslim Rohingya sejak 2012.
"Anda semua akan selalu mendapat informasi tentang apa yang dilakukan pemerintah demi keamanan dan stabilitas di Rakhine," kata perempuan 72 tahun itu.
Koran pemerintah yang dulunya menentang Suu Kyi kini saban hari memajang foto dia di halaman depan.
Suu Kyi selama ini enggan menyanggupi wawancara dengan media lokal dan menolak pertanyaan para wartawan, termasuk saat jurnalis Reuters ikut dalam rombongan tur kunjungan ke sebuah desa di Myanmar.
Media asing bulan lalu diundang untuk mendatangi lokasi konflik di Arakan, namun mereka secara ketat diawasi aparat keamanan dan hanya dibolehkan mengunjungi sebuah desa yang diduga penduduknya mengalami kekerasan dari pasukan keamanan.
Semasa menjadi tahanan rumah, Suu Kyi kerap mengecam tindakan junta Myanmar yang membatasi kebebasan berpolitik dan berdemokrasi. Dia juga menuding Myanmar melanggar hak asasi dan sosoknya dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan hingga akhirnya mendapat hadiah Nobel perdamaian. Namun kini dunia melihat dengan jelas bagaimana Suu Kyi mengabaikan nasib warga minoritas Rohingya di Myanmar. Jika demikian masih layakkah dia menyandang gelar sebagai sosok penerima Nobel Perdamaian?
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaKekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membunuh aktivis perempuan, Michelle Kurisi di Lanny Jaya pada 28 Agustus 2023 dikecam berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaAksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membunuh aktivis perempuan, Michelle Kurisi Doga di Lanny Jaya, menambah daftar tindakan keji yang mereka lakukan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaUNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi kejam. Mereka menembak mati Michelle Kurisi Ndoga, aktivis perempuan yang juga cucu Kepala Suku Silo.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.
Baca SelengkapnyaHingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
Baca SelengkapnyaJK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaWarija divonis 2 tahun penjara pada September 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca Selengkapnya