Tak Bisa Jawab Jumlah Pasien Corona, Ketua Komisi Kesehatan Kota di China Dipecat
Merdeka.com - Pihak berwenang China memecat Tang Zhihong, Ketua komisi kesehatan di kota Huanggang, yang dekat dengan pusat penyebaran wabah virus Corona.
Tang dipecat setelah memicu kemarahan masyarakat luas karena tidak mampu menjawab pertanyaan dasar di televisi pemerintah pada Kamis (30/1).
Tang Zhihong, Ketua komisi kesehatan di kota Huanggang, melaporkan hampir 500 kasus virus Corona yang dikonfirmasi dengan 12 kematian, saat muncul di televisi pemerintah pada Kamis pagi.
-
Siapa yang dipecat karena kasus viral? AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Tetapi ketika ditanya tim inspeksi pemerintah pusat dan seorang wartawan tentang masalah-masalah yang terjadi, semisal jumlah orang yang dapat ditangani rumah sakit tertentu, Tang tidak dapat segera menjawab.
Dikutip dari laman asiaone.com , Tang mengatakan tidak tahu. "Aku tidak tahu, aku tidak jelas". Setelah dia ditanya berapa banyak orang sakit di sana.
"Aku hanya tahu ada berapa tempat tidur. Jangan tanya berapa banyak orang yang dirawat."
Beberapa jam kemudian, dalam pernyataan singkat, departemen kesehatan kota mengatakan jika Tang telah dipecat.
Departemen kesehatan kota tidak memberikan keterangan detail mengenai pemecatan itu.
Cerita sebenarnya mengenai Tang menghasilkan lebih dari setengah juta komentar di akun Weibo, dalam beberapa jam setelah diposting dari saluran berita televisi, kebanyakan komentar dari mereka disampaikan dengan nada marah.
Pemerintah mengatakan akan menyelidiki dan menghukum para pejabat yang pekerjaannya mengendur dalam memerangi virus corona.
Jumlah kasus di Huanggang adalah kedua terbanyak setelah kasus yang terjadi di Wuhan, tempat virus tersebut pertama kali dilaporkan pada bulan Desember.
Sebagian besar akses di Huanggang juga telah ditutup dari dunia luar oleh pemerintah demi mengendalikan penyebaran virus.
Reporter Magang : Roy Ridho
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaKisah kurang beruntung Wang menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian netizen.
Baca SelengkapnyaSeorang kepala sekolah di Sekolah Taman Kanak-Kanak di China dipecat lantaran menerima hadiah cokelat dari seorang muridnya.
Baca SelengkapnyaPimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.
Baca SelengkapnyaSelain melarang hamil, pegawai dipaksa terus bekerja sepanjang hari kerja tanpa istirahat.
Baca SelengkapnyaMG menyebut permasalahannya dianggap selesai karena hanya terjadi miskomunikasi.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar mengungkapkan jumlah petugas KPPS yang sakit jumlahnya terus bertambah.
Baca SelengkapnyaTito meminta kepala daerah menyiapkan data statistik sektoral.
Baca SelengkapnyaBupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.
Baca SelengkapnyaPernyataan mundur itu disampaikan melalui surat yang ditandatangani pada 25 Juli 2024. Foto dokumen bermeterai Rp10.000 itu beredar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaRatu Dewa menyebut sudah meminta Inspektorat untuk melakukan verifikasi laporan resmi.
Baca SelengkapnyaAnggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.
Baca Selengkapnya