Takut Diburu Taliban, Tim Sepak Bola Perempuan Afghanistan Kabur ke Pakistan
Merdeka.com - Pemain sepak bola perempuan dari tim nasional sepak bola junior Afghanistan telah melewati perbatasan Pakistan.
Mereka selama ini bersembunyi karena takut diburu Taliban yang kini menguasai Afghanistan.
Sebagian anggota tim itu sudah melarikan diri dari Kabul bulan lalu namun sebagian lagi tertinggal karena tidak memiliki paspor dan dokumen lainnya.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Siapa saja yang melarikan diri dari Cilacap? Tak hanya orang Belanda, orang Inggris yang tinggal di Jawa juga berusaha melarikan diri ke Australia lewat Pelabuhan Cilacap.
-
Siapa yang kabur dari X? Pada 6 November, sekitar 115.000 pengunjung web di AS memutuskan untuk menonaktifkan akun mereka, menurut laporan dari Similarweb.
-
Siapa jemaah haji yang tertunda keberangkatannya? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Siapa yang melarikan diri dari kasus tambang? “Saya mengimbau pada tersangka termasuk siapa saja yang mengetahui keberadaan saudara DR, bisa memberitahu kami atau kantor-kantor kepolisian terdekat agar dia bisa menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,“ kata Kombes Edy dikutip dari ANTARA.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
Tiga puluh dua pemain dan keluarga mereka mendapatkan visa atas bantuan badan amal "Sepak Bola untuk Perdamaian" yang digagas Pakistan.
Seorang pejabat dari Federasi Sepak Bola Pakistan mengatakan dalam kelompok itu, 81 orang akan ditempatkan di markas federasi di kota timur Lahore. Sejauh ini 34 orang akan tiba hari Kamis, jelasnya.
Para pemain akan menetap di Pakistan di bawah penjagaan ketat selama 30 hari sebelum ke penampungan di negara ketiga, jelas pejabat tersebut seperti dilansir dari laman BBC, Kamis (16/9).
The Independent belakangan mengungkapkan para pemain sepak bola itu menulis surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk meminta izin segera masuk ke negaranya.
Surat tersebut menyebutkan mereka dalam risiko "ancaman serius" dari Taliban.
Setelah kejatuhan Kabul pada bulan lalu, para pemain diingatkan oleh kapten tim national, Khalida Popal, untuk menghapus foto-foto mereka bermain di media sosial dan membakar peralatan untuk melindungi diri dari potensi balasan dari rezim yang baru.
Pekan lalu wakil ketua komisi budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq, meragukan masa depan olah raga perempuan di Afghanistan ketika ditanya wartawan soal nasib tim kriket perempuan Afghanistan. Menurut dia olah raga itu tidak pantas bagi perempuan dan tidak penting.
"Dalam kriket, mereka mungkin akan menghadapi situasi di mana wajah dan tubuhnya tidak akan tertutup. Islam tidak mengizinkan perempuan untuk terlihat seperti ini," jelas Wasiq.
"Ini merupakan zaman media, dan akan ada foto dan video, dan orang-orang menontonnya. Islam dan Emirat Islam [Afghanistan] tidak mengizinkan wanita untuk bermain kriket atau bermain olah raga yang membuat pakaian mereka tidak tertutup."
Ketika Taliban berkuasa pada 1996-2001 kaum hawa juga dilarang berolahraga.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaBelasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaKejadian ini yang kedua kalinya setelah pada Jumat (31/5) kemarin, juga ada pengungsi yang kabur.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaMereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaDiplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca Selengkapnya