Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Takut Diburu Taliban, Tim Sepak Bola Perempuan Afghanistan Kabur ke Pakistan

Takut Diburu Taliban, Tim Sepak Bola Perempuan Afghanistan Kabur ke Pakistan tim sepak bola perempuan afghanistan. ©REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo

Merdeka.com - Pemain sepak bola perempuan dari tim nasional sepak bola junior Afghanistan telah melewati perbatasan Pakistan.

Mereka selama ini bersembunyi karena takut diburu Taliban yang kini menguasai Afghanistan.

Sebagian anggota tim itu sudah melarikan diri dari Kabul bulan lalu namun sebagian lagi tertinggal karena tidak memiliki paspor dan dokumen lainnya.

Tiga puluh dua pemain dan keluarga mereka mendapatkan visa atas bantuan badan amal "Sepak Bola untuk Perdamaian" yang digagas Pakistan.

Seorang pejabat dari Federasi Sepak Bola Pakistan mengatakan dalam kelompok itu, 81 orang akan ditempatkan di markas federasi di kota timur Lahore. Sejauh ini 34 orang akan tiba hari Kamis, jelasnya.

Para pemain akan menetap di Pakistan di bawah penjagaan ketat selama 30 hari sebelum ke penampungan di negara ketiga, jelas pejabat tersebut seperti dilansir dari laman BBC, Kamis (16/9).

The Independent belakangan mengungkapkan para pemain sepak bola itu menulis surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan untuk meminta izin segera masuk ke negaranya.

Surat tersebut menyebutkan mereka dalam risiko "ancaman serius" dari Taliban.

Setelah kejatuhan Kabul pada bulan lalu, para pemain diingatkan oleh kapten tim national, Khalida Popal, untuk menghapus foto-foto mereka bermain di media sosial dan membakar peralatan untuk melindungi diri dari potensi balasan dari rezim yang baru.

Pekan lalu wakil ketua komisi budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq, meragukan masa depan olah raga perempuan di Afghanistan ketika ditanya wartawan soal nasib tim kriket perempuan Afghanistan. Menurut dia olah raga itu tidak pantas bagi perempuan dan tidak penting.

"Dalam kriket, mereka mungkin akan menghadapi situasi di mana wajah dan tubuhnya tidak akan tertutup. Islam tidak mengizinkan perempuan untuk terlihat seperti ini," jelas Wasiq.

"Ini merupakan zaman media, dan akan ada foto dan video, dan orang-orang menontonnya. Islam dan Emirat Islam [Afghanistan] tidak mengizinkan wanita untuk bermain kriket atau bermain olah raga yang membuat pakaian mereka tidak tertutup."

Ketika Taliban berkuasa pada 1996-2001 kaum hawa juga dilarang berolahraga.

Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan
Lima Pengungsi Rohingya Ditemukan, Ternyata Ini Alasannya Kabur dari Penampungan

olisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan Sementara di Aceh Timur

Belasan pengungsi tersebut kabur dengan cara merusak pagar jaring besi.

Baca Selengkapnya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya

Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).

Baca Selengkapnya
Kronologi Belasan Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur: Potong Besi Pakai Gergaji Selundupan dan Kikis Tembok
Kronologi Belasan Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur: Potong Besi Pakai Gergaji Selundupan dan Kikis Tembok

Sementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.

Baca Selengkapnya
Petugas Tidur, Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Ramai-Ramai Kabur dari Tempat Penampungan Saat Hujan
Petugas Tidur, Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Ramai-Ramai Kabur dari Tempat Penampungan Saat Hujan

Kejadian ini yang kedua kalinya setelah pada Jumat (31/5) kemarin, juga ada pengungsi yang kabur.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Kondisi Pencari Suaka yang Masih Bertahan di Kalideres Jalani Usaha Roti hingga Jadi Tukang Cukur
FOTO: Potret Kondisi Pencari Suaka yang Masih Bertahan di Kalideres Jalani Usaha Roti hingga Jadi Tukang Cukur

Sebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.

Baca Selengkapnya
10 Tahanan Polsek Rumbai di Riau Kabur, 2 Kembali Tertangkap
10 Tahanan Polsek Rumbai di Riau Kabur, 2 Kembali Tertangkap

Sebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.

Baca Selengkapnya
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR

Ketiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).

Baca Selengkapnya
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur Lewat Ventilasi, Dua Orang Berhasil Diamankan

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.

Baca Selengkapnya
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
Ini Identitas 14 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang
Ini Identitas 14 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang

Polisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.

Baca Selengkapnya
Kementerian Luar Negeri Pastikan Diplomat Indonesia Selamat  dan Aman Setelah Diserang Bom di Pakistan
Kementerian Luar Negeri Pastikan Diplomat Indonesia Selamat dan Aman Setelah Diserang Bom di Pakistan

Diplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.

Baca Selengkapnya