Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Taliban akan Umumkan Susunan Pemerintahan Baru Afghanistan dalam Waktu Dekat

Taliban akan Umumkan Susunan Pemerintahan Baru Afghanistan dalam Waktu Dekat Wakil pemimpin dan negosiator Taliban, Abdul Ghani Baradar (tengah paling depan) dan delegasi Taliba. ©Alexander Zemlianichenko/Reuters

Merdeka.com - Taliban akan mengumumkan susunan pemerintahan baru Afghanistan dalam beberapa pekan ke depan. Hal ini disampaikan juru bicara kelompok tersebut pada Sabtu, setelah mereka mengambil alih negara di Asia Selatan tersebut.

“Ahli hukum, agama, dan kebijakan luar negeri di Taliban ingin menunjukkan susunan pemerintahan baru dalam beberapa pekan ke depan,” kata pejabat tersebut kepada Reuters, dikutip Minggu (22/8).

Banyak warga Afghanistan takut dengan pemerintahan baru Taliban. Mereka takut kelompok ini akan kembali menerapkan kebijakan kerasnya seperti saat mereka berkuasa pada 1996-2001, sebelum digulingkan pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat.

Menghadapi ketakutan warga tersebut, Taliban berjanji untuk lebih moderat. Awal pekan lalu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid tampil pertama kali di depan publik dalam konferensi pers pertama mereka. Dalam kesempatan itu, Taliban berjanji tidak akan melarang perempuan bekerja, termasuk mengizinkan anak perempuan sekolah.

Pada 1996-2001, Taliban melarang perempuan sekolah dan bekerja. Perempuan juga diwajibkan memakai burka. Saat itu, Taliban juga menerapkan hukuman keras seperti hukum potong tangan, hukum rajam, dan cambuk bagi warga yang melakukan pelanggaran.Beberapa hari lalu, anggota senior Taliban telah bertemu dengan mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai dan pejabat senior Abdullah Abdullah ketika mereka tengah mempersiapkan pembentukan pemerintah.

Kelompok pemantau SITE mengatakan, negosiator Taliban, Anas Haqqani bertemu Karzai, pemimpin Afghanistan pertama yang didukung Barat setelah Taliban tersingkir dari kekuasaan pada 2001, dan Abdullah, yang memimpin dewan perdamaian pemerintah.

Dikutip dari France 24, Kamis (19/8), Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani yang saat ini berada di Uni Emirat Arab setelah melarikan diri pada Minggu mengatakan, dia mendukung negosiasi antara Taliban dan Karzai tersebut.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua

Selain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Horor! Serangan Pasukan Separatis Bersenjata di Pakistan Tewaskan 73 Orang
FOTO: Horor! Serangan Pasukan Separatis Bersenjata di Pakistan Tewaskan 73 Orang

Pasukan separatis bersenjata di Pakistan menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya hingga menewaskan 73 orang.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam Bicara Potensi Kekuatan TNI setelah Kehadiran Angkatan Siber
Menko Polhukam Bicara Potensi Kekuatan TNI setelah Kehadiran Angkatan Siber

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan TNI bakal menyesuaikan dengan kekuatan baru Angkatan Siber yang segera dibentuk.

Baca Selengkapnya
Makin Panas! Penampakan Militer China Kepung Pulau Taiwan, dari Tentara Hingga Armada Siap Tempur
Makin Panas! Penampakan Militer China Kepung Pulau Taiwan, dari Tentara Hingga Armada Siap Tempur

Penampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.

Baca Selengkapnya
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi

Kedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban

Baca Selengkapnya
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Bongkar Ada Capres 'Boneka' Asing, Ciri-cirinya Mau Tinjau Ulang Hilirisasi
VIDEO: Bahlil Bongkar Ada Capres 'Boneka' Asing, Ciri-cirinya Mau Tinjau Ulang Hilirisasi

Menurut Bahlil, hingga saat ini, ada sejumlah negara tidak nyaman dengan kebijakan Indonesia menyetop ekspor barang mentah

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua

Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya