Taliban Tolak Perpanjang Waktu Evakuasi Warga Asing, Batasnya Tetap 31 Agustus
Merdeka.com - Taliban yang kini menguasai Afghanistan dikabarkan tidak akan memperpanjang batas waktu 31 Agustus bagi pasukan Barat untuk meninggalkan negara itu.
Dua sumber di kelompok gerilyawan itu mengatakan belum ada pemerintah atau pejabat Barat yang menghubungi Taliban soal perpanjangan batas waktu penarikan pasukan.
Sebagian pasukan Barat kini masih berada di Afghanistan, terutama untuk membantu proses evakuasi warga negara mereka dan warga Afghanistan yang berisiko menjadi target Taliban.
-
Apa yang sedang dievakuasi ke Indonesia? Sebuah video beredar di media sosial Snack Video menampilkan narasi bahwa Indonesia sedang mengevakuasi 1.000 warga Palestina menggunakan kapal.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Dimana pasukan Pasopati bertugas? Mengutip dari beberapa sumber, pasukan Pasopati 1 dan 2 terdiri dari prajurit Yonif 132 BD dan di BKO di bawah Yonif 330 Kostrad yang pada saat itu beroperasi di Kedai Kemuning, Aceh Timur.
-
Siapa yang bertugas di titik rawan? Jika diperhatikan lebih lanjut, tentu ada anggota dari Korps Brimob yang bertugas di setiap titik rawan saat terjadinya ancaman Kamtibmas.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan akan mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden pekan ini untuk memperpanjang batas waktu tersebut agar bisa mengevakuasi lebih banyak orang dari Afghanistan.
Johnson akan menggelar rapat virtual dengan para pemimpin negara G7 pada Selasa (22/8) untuk membahas krisis di Afghanistan, tempat ribuan orang mendatangi bandara Kabul agar bisa pergi dari negara itu.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan negaranya tengah mendorong tenggat waktu hingga setelah 31 Agustus setelah mengidentifikasi ribuan orang, termasuk warga Afghanistan, yang akan mereka evakuasi.
Namun, Taliban harus memberikan persetujuan dan itu berarti pasukan Inggris tidak bisa bergantung pada perpanjangan waktu, kata dia.
"Meskipun mereka (G7) adalah tujuh orang terkuat di planet ini, mereka tak bisa memutuskan ini sendirian. Taliban juga punya suara dan itulah sebabnya kami terus bekerja menjelang tanggal 31," kata Heappey.
"Bahkan jika kemauan politik di London, Washington, Paris, Berlin adalah untuk perpanjangan, Taliban bisa saja mengatakan tidak," kata dia.
"Jika kita bisa menunda waktu lebih lama, itu bagus, namun saya pikir kita tak seharusnya bergantung pada fakta bahwa kita memerlukan lebih banyak waktu untuk melakukan ini," kata Cleverly.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Retno menjelaskan, evakuasi jalur darat tersebut dimulai dari Beirut menuju Damaskus, Suriah, lalu ke Amman, Yordania.
Baca SelengkapnyaSebanyak 101 pencari suaka asal Afghanistan, Irak dan Pakistan masih bertahan di gedung tersebut.
Baca SelengkapnyaTercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaTernyata, dari enam orang tersebut, tiga orang diantaranya tetap untuk memilih berada di Gaza. Mereka diketahui relawan dari MER-C.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaEmpat batalyon itu terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan bantuan tersebut akan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca Selengkapnya