WHO: Covid-19 Varian Delta Telah Menyebar di Lebih dari 80 Negara di Dunia
Merdeka.com - Covid-19 varian delta, yang pertama kali terdeteksi di India, sekarang dilaporkan telah menyebar di lebih dari 80 negara di dunia, menurut WHO.
WHO mengumumkan varian delta sebagai “varian perhatian” bulan lalu. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pekan ini meningkatkan klasifikasinya atas varian delta ini dari “varian penting” menjadi “varian perhatian”.
Ketua teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, menyampaikan varian yang menjadi perhatian ini menunjukkan “penularan yang meningkat”.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
“Itu berarti ia memiliki mutasi yang membiarkan, contohnya, virus melekat pada sel dan menginfeksi lebih banyak sel dengan lebih mudah pada seseorang tersebut,” jelasnya dalam konferensi pers WHO pada Rabu, dikutip dari ABC News, Kamis (18/6).
Dia memperingatkan, cepatnya penyebaran virus ini bisa membebani sistem kesehatan dan tempat tidur rumah sakit bisa segera dipenuhi pasien.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr. Ashish Jha, menyampaikan dalam "Good Morning America" ABC News, varian delta ini jauh lebih menular dibandingkan varian lainnya yang muncul selama pandemi ini.
“Juga tampaknya sedikit lebih mematikan untuk orang-orang yang terinfeksi,” ujarnya pada Rabu.
Dia juga menekankan, sakit kepala dan sakit tenggorokan merupakan ciri-ciri utama varian ini.
Menurut para ahli, vaksinasi adalah kunci untuk menghentikan peredaran virus dan munculnya lebih banyak varian.
“Kita akan berhadapan dengan varian-varian lain ini di masa depan yang vaksin mungkin atau tidak mungkin bisa mengendalikan,” jelas ahli biologi molekuler Universitas California, Nevan Krogan.
“Kita harus memvaksinasi setiap orang, tapi kita perlu memahami bagaimana virus-virus ini bermutasi dan mengalahkan mekanisme pertahanan kita,” lanjutnya.
“Virus selalu berada selangkah di depan kita. Kita harus mengambil langkah selangkah lebih cepat di depannya.”
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnya