Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar<br>

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Pemetaan wilayah yang memiliki banyak kelelawar ini untuk mengantisipasi virus Nipah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai masuknya virus Nipah yang sudah merebak di India. Salah satu caranya dengan memperkuat surveilans.

"Kita perkuat surveilans, terutama di daerah yang terdapat banyak hewan sebagai sumber virus Nipah, seperti kelelawar," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, Rabu (27/9).

Maxi mengatakan, surveilans dilakukan dengan memetakan wilayah yang memiliki banyak kelelawar. Seperti Manado, yang memiliki pasar jual beli kelelawar dan binatang lainnya untuk dikonsumsi.

Selain itu, Kemenkes juga memperkuat surveilans di sejumlah daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, yang sebelumnya dilaporkan terdapat virus nipah.

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

"Kami juga membuat edaran terkait tanda orang sakit Nipah. Pada prinsipnya sama dengan virus lain, tapi kalau tiba-tiba banyak kejadian, itu indikasi (penyakit Nipah)," 

ujar Maxi. Dilansir dari Antara.

merdeka.com

Meski demikian, Maxi menyatakan saat ini belum ada satu pun pihak yang melaporkan terjadinya penyakit Nipah di Indonesia. Begitu pula dengan pembatasan kunjungan dari negara tetangga, pihaknya belum melakukan imbauan kepada pemangku kepentingan terkait untuk melakukan pembatasan kunjungan dari luar negeri, karena belum terdapat penularan dari manusia ke manusia.

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor : HK.02.02/C/4022/2023 Tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah. Surat itu diteken Maxi pada 25 September 2023.

Dalam surat tersebut, Maxi meminta pemangku kepentingan terkait untuk selalu meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.

"Juga meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus sindrom demam akut yang disertai gejala pernapasan akut/kejang/penurunan kesadaran, serta memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit," ujar Maxi.
 

Fasyankes, kata Maxi, harus memantau dan melaporkan kasus yang ditemukan sesuai dengan pedoman melalui laporan Surveilans Berbasis Kejadian kepada Dirjen P2P Kemenkes melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) serta Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) melalui WhatsApp 0877-7759-1097.

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Jika terdapat spesimen kasus suspek, kata dia, hendaknya dikirim ke Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan d/h Laboratorium Prof dr Srie Oemijati di Jalan Percetakan Negara 23 Jakarta 10560 untuk dilakukan pemeriksaan.

"Untuk laporan penemuan kasus suspek/probable/konfirmasi dari fasyankes, harus dilakukan investigasi dalam 1x24 jam termasuk pelacakan kontak erat," kata Maxi Rein Rondonuwu.

Jika terdapat spesimen kasus suspek, kata dia, hendaknya dikirim ke Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan d/h Laboratorium Prof dr Srie Oemijati di Jalan Percetakan Negara 23 Jakarta 10560 untuk dilakukan pemeriksaan.<br>

Apa Itu Virus Nipah?

Maxi menjelaskan, Nipah merupakan penyakit emerging zoonotik disebabkan oleh virus Nipah yang tergolong genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Virus Nipah menular ke manusia melalui kontak langsung dengan orang, hewan terinfeksi atau melalui makanan terkontaminasi oleh virus.

Gejala klinis Nipah bervariasi mulai dari tanpa gejala, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ringan hingga berat serta ensefalitis yang fatal. Pada kasus yang berat, ensefalitis dan kejang akan muncul dan berlanjut menjadi koma dalam 24-48 jam hingga kematian.

Tingkat kematian akibat virus Nipah diperkirakan berkisar antara 40% hingga 75%. 

Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998-1999 yang berdampak hingga Singapura.

Kasus pada manusia juga dilaporkan di negara India, Bangladesh, dan Filipina. Pada 12 September 2023, Pemerintah Kerala, India, melaporkan kembali adanya wabah penyakit virus Nipah yang sebelumnya dilaporkan pada tahun 2021.

Per 18 September 2023, telah dilaporkan 6 kasus konfirmasi dengan dua kematian (CFR 33,33%) yang dilaporkan dari Distrik Kozhikode. Dari 6 kasus konfirmasi tersebut, satu kasus merupakan tenaga kesehatan dan satu kasus lain merupakan anak-anak.

Per 19 September 2023, sebanyak 1.286 kontak erat telah diidentifikasi dan dalam pemantauan. Berdasarkan penilaian pemerintah India, situasi penyakit virus Nipah di India bukan merupakan wabah besar dan hanya terjadi lokal terbatas pada dua distrik di Kerala yaitu Kozhikode & Malappuram. 

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

“Hingga saat ini, keberadaan virus Nipah pada manusia di Indonesia belum banyak diketahui,” kata Maxi.

Heboh Virus Nipah, Kemenkes Petakan Wilayah Banyak Kelelawar

Beberapa studi mengungkapkan bahwa antibodi dan virus Nipah telah terdeteksi pada reservoir alami yaitu kelelawar Pteropus sp. 

Catat! Mereka yang Rentan Terinfeksi Virus Nipah
Catat! Mereka yang Rentan Terinfeksi Virus Nipah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah.

Baca Selengkapnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Gejala Virus Nipah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Virus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).

Baca Selengkapnya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya
Heboh Virus Nipah, Begini Proses Penularan dan Cara Mengobatinya

Nipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi
Cara Penularan Virus Nipah antar Manusia, Ketahui Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi

Virus nipah (NiV) adalah virus yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia. Virus ini dapat menyebabkan gejala yang beragam.

Baca Selengkapnya
Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?
Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?

Kelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.

Baca Selengkapnya
Viral Cekoki Kucing dengan Miras, Tiga Perempuan di Padang Terancam 9 Bulan Penjara
Viral Cekoki Kucing dengan Miras, Tiga Perempuan di Padang Terancam 9 Bulan Penjara

Tiga perempuan yang viral memberikan miras ke kucing di Kota Padang, Sumatera Barat, sudah diperiksa polisi. Ketiganya terancam hukuman 9 bulan penjara..

Baca Selengkapnya
Viral! Emak-Emak Misterius Nekat Mencuri di Siang Bolong, Tapi yang Diambil Cuma Telur
Viral! Emak-Emak Misterius Nekat Mencuri di Siang Bolong, Tapi yang Diambil Cuma Telur

Viral ibu-ibu misterius di Pesanggrahan mencuri saat siang bolong.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Duta Sheila on 7 Makan Bakmie Usai Voli, Akrab Bareng Warga
Viral Momen Duta Sheila on 7 Makan Bakmie Usai Voli, Akrab Bareng Warga

Lagi-lagi, keakraban Duta Sheila on 7 bareng warga kampung viral dan curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Bentuk Virus, Ukuran, dan Komposisi Kimiawinya yang Menarik Dipelajari
Bentuk Virus, Ukuran, dan Komposisi Kimiawinya yang Menarik Dipelajari

Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat.

Baca Selengkapnya