WHO Serukan Penyelidikan Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Kebocoran Laboratorium
Merdeka.com - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kemarin menyerukan digelarnya penyelidikan lebih mendalam tentang kemungkinan virus corona berasal dari kebocoran laboratorium.
Laporan yang dipublikasikan oleh WHO dan ilmuwan China kemarin menyimpulkan hipotesa kebocoran lab kemungkinannya kecil dan ada kemungkinan virus corona berpindah dari kelelawar ke hewan lain sebelum kemudian masuk ke tubuh manusia.
Namun, kata Tedros, untuk mengetahui kemungkinan ada kebocoran lab itu "diperlukan penyelidikan lebih dalam dan melibatkan ahli khusus."
-
Kenapa kelelawar jadi penyebar virus? Ada beberapa alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa kelelawar bisa menjadi reservoir alami bagi berbagai virus yang berpotensi mematikan bagi manusia.
-
Mengapa kelelawar jadi sumber penularan? Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap virus? Hasilnya mengungkapkan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang signifikan lebih tinggi dalam membawa virus zoonosis (virus yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia) daripada mamalia lainnya.
-
Virus apa yang ditemukan di peternakan bulu China? Tim menemukan 36 spesies virus baru dalam ilmu pengetahuan dan 39 spesies yang berisiko berpindah antar spesies, termasuk 11 spesies yang sebelumnya telah menginfeksi manusia.'Sangat menarik bahwa kita melihat keragaman zoonosis yang diketahui dan potensial ditemukan dan ditularkan di antara begitu banyak jenis hewan dan di wilayah geografis yang luas,' kata salah satu anggota tim peneliti, John Pettersson, seorang profesor di Universitas Uppsala, dalam sebuah pernyataan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu. Cacing tersebut mati saat belum terbentuk secara sempurna atau masih dalam bentuk larva.
Dia mengakui tim penyelidik internasional kesulitan mengakses data mentah untuk menyelidiki asal muasal virus corona di China dan WHO meminta "ada upaya berbagi data secara menyeluruh" di masa akan datang.
Dikutip dari laman France 24, Selasa (30/3), Amerika Serikat dalam pernyataannya bersama 13 negara, termasuk Australia, Inggris, Kanada, Jepang, dan Korea Selatan, menyampaikan keprihatinan atas laporan WHO kemarin dan mengatakan "misi ke China itu sangat terlambat dan kurang mendapat akses untuk mendapat data dan sampel asli."
"Bagi para penyelidik independen sangat penting untuk mendapat akses penuh terhadap semua objek data penelitian, manusia, hewan, dan data lingkungan serta personel yang terlibat dalam masa-masa awal bawah untuk menentukan bagaimana pandmei ini bisa muncul," kata pernyataan semua negara itu tanpa secara eksplisit menyebut China.
Negara lain yang ikut menandatangani pernyataan sikap itu antara lain Republik Ceko, Denmark, Estonia, Lithuania, Norwegia, dan Slovenia.
Anggota tim internasional yang menyusun laporan itu mengatakan laporan terdsebut hanya bersifat awalan dan masih banyak yang harus dilakukan.
Para ahli meyakini virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 berasal dari kelelawar.
Laporan WHO menilai skenario yang paling mungkin adalah virus itu berpindah langsung ke manusia meski tidak mengesampingkan teori lain.
Pendapat Beijing yang mengatakan virus itu bukan berasal dari China tapi dari makanan beku yang diimpor disebut oleh laporan WHO sebagai "mungkin" tapi kecil kemungkinannya.
Klaim dari mantan Presiden AS Donald Trump yang menyebut virus itu lolos dari sebuah sebuah lab juga "sangat kecil sekali kemungkinannya."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Warga Solo Meninggal akibat Leptospirosis, Ini Penjelasan Dinkes
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca Selengkapnyavirus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam
Baca SelengkapnyaIni merupakan sebuah rekor penciptaan virus yang mampu 'membasmi' manusia dalam 3 hari.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca Selengkapnya