Yakin Sudah Kalahkan ISIS, Trump Tarik Ribuan Personel Militer AS dari Suriah
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah berhasil dikalahkan. Atas keputusan tersebut, Trump pun mengumumkan perintah mengejutkan berupa penarikan kembali pasukan militer AS dari Suriah.
"Kami telah menang melawan ISIS," kata Trump dalam video singkat diunggah ke Twitter, dikutip dari AFP, Kamis (20/12).
"Kami sudah mengalahkan mereka (ISIS) dan kami mengalahkan mereka dengan telak. Kami sudah menguasai wilayah kembali dan sekarang saatnya bagi pasukan kami untuk pulang," tambahnya.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa yang menolak ancaman Trump? Respon terhadap pernyataan Trump tidak lama datang dari Presiden Panama, Jos Ral Mulino. Ia dengan tegas menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik negara mereka dan menambahkan bahwa kedaulatan Panama tidak dapat dinegosiasikan.
-
Siapa yang mengkritik serangan Israel? Sejumlah pihak mengecam kebrutalan Israel dalam video tersebut. Salah satunya berasal dari mantan agen CIA, Edward Snowden.
-
Siapa yang mengkritik keputusan Mitch? Beberapa individu bahkan mengirim surat kepada Mitch, mengusulkan agar ia juga bergabung dengan aplikasi kencan tanpa sepengetahuan Alexandra.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
Keputusan Trump untuk menarik kembali pasukan bertentangan dengan kebijakan AS yang telah lama ditetapkan untuk Suriah dan kawasannya. Sebab, penarikan ini bisa menyebabkan konsekuensi geopolitik yang luar biasa dan menyebabkan ketidakpastian terhadap nasib pejuang Kurdi yang selama ini didukung AS untuk memerangi ISIS di Suriah.
Salah satu anggota parlemen dari Partai Republik, Lindsey Graham, mengkritik keputusan Trump kali ini. Dia menilai jika pasukan AS ditarik, maka hal itu bisa membuat Turki semakin berani menyerang pasukan Kurdi.
"Keputusan presiden ini tidak bijaksana dan bisa menempatkan Kurdi dalam bahaya," ujar Graham.
"Langkah ini adalah kesalahan besar seperti yang dulu dilakukan Barack Obama. Saya khawatir ini akan membawa konsekuensi yang menghancurkan bangsa kita, kawasan, dan seluruh dunia," tambahnya.
Sementara itu, seorang pejabat AS mengatakan sebenarnya keputusan Trump sudah ditentukan sejak Selasa (18/12) lalu. Dia pun menjelaskan bahwa penarikan ini meliputi seluruh pasukan AS.
"Penarikan penuh, berarti semua personel," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini ada sekitar 2.000 pasukan AS yang berada di Suriah. Sebagian besar mereka ditempatkan di Suriah Utara, meski ada juga sebagian kecil yang ditempatkan di Al-Tanaf, dekat perbatasan Yordania dan Irak.
Pejabat Pentagon menyatakan bahwa saat ini pemerintah sudah memulai proses pemulangan para pasukan. Namun pihak Pentagon menolak untuk membeberkan dampak yang akan terjadi dengan ditariknya pasukan ini.
Meski demikian, juru bicara Gedung Putih Sarag Sanders mengatakan koalisi yang dipimpin AS di belasan negara lain akan terus melanjutkan perjuangan untuk memerangi para teroris.
"Kemenangan atas ISIS di Suriah ini tidak menandakan akhir dari Koalisi Global atau kampanye negara ini," tegas Sanders.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah tentara dilakukan sebelum tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaAl-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaJuli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKomando berseragam Turki serta artileri dalam jumlah besar kini terkonsentrasi di dekat Kobani, perbatasan Suriah dan Turki.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, Presiden Suriah Bashar Al-Assad kabur ke Rusia.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPengumuman ini disampaikan setelah pemberontak merebut dua kota di Suriah yaitu Aleppo dan Homs.
Baca SelengkapnyaIni pernyataan pertama Assad setelah terguling dari kekuasaan pada 8 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPemberontak Suriah kemarin mengumumkan rezim Bashar al-Assad telah jatuh dan kini mereka berkuasa.
Baca Selengkapnya