Bupati Meranti Muhammad Adil tuai kontroversi usai menyebut Kemenkeu berisi iblis dan setan. Sebab, Kemenkeu tak pernah memberi kejelasan soal skema dana bagi hasil daerah. Tercatat, ini bukan kali pertama sikap Bupati Adil jadi sorotan karena kontroversial.
Pada Oktober lalu, Bupati Adil pernah menolak Gubernur Riau Syamsuar saat hendak berkunjung ke Meranti. Usut punya usut, penolakan ini dikarenakan perseteruan terkait anggaran.
Bupati Adil juga pernah diperiksa tim Inspektorat Kementerian Dalam Negeri karena Adil diduga melarang camat hingga lurah hadir dalam rakor bersama Mendagri Tito Karnavian. Dia juga tercatat sempat mengadukan pendahulunya, mantan Bupati Meranti Irwan Nasir ke polisi. Adil disebut tak terima karena dituduh menilap dana masjid dan bantuan sapi untuk masyarakat.
Terbaru, Adil menyemprot pejabat Kemenkeu saat membahas dana bagi hasil daerah dalam rakornas Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru.
Dalam kesempatan tersebut, Adil menilai Meranti telah menyumbang 8.000 barel minyak per hari untuk negara. Namun Adil tidak mendapat penjelasan terkait skema bagi hasil dari Kemenkeu. Dia menilai besaran dana bagi hasil saat ini terlalu kecil disaat harga minyak yang dipatok tinggi.
Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mendesak, Bupati Adil meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya itu.
Baca juga:
Kemendagri Panggil Bupati Meranti atas Kritik dengan Bahasa Tak Pantas ke Kemenkeu
VIDEO: Kemenkeu Tak Terima Suruh Bupati Meranti Minta Maaf Secara Terbuka
VIDEO: Bupati Adil Depan Pejabat Kemenkeu: Apa Perlu Meranti Angkat Senjata?
VIDEO: Profil Lengkap Bupati Meranti Muhammad Adil, Ancam Gabung Negeri Sebelah
Duduk Perkara Pernyataan Heboh Bupati Kepulauan Meranti ke Kemenkeu
VIDEO: Umpatan Kasar Bupati Meranti ke Kemenkeu, Ini Penyebabnya