30 Juta orang di dunia adalah budak!
Merdeka.com - Budak ternyata tak hanya ada di masa lampau. Sebuah survei mengungkap bahwa hingga saat ini, setidaknya 30 juta manusia di dunia adalah budak. Mereka dipekerjakan di pelacuran, dipaksa untuk bekerja sebagai kuli, atau korban dari hutang yang menumpuk. Bentuk-bentuk perbudakan modern ini ditemukan di 162 negara dunia.
Mengejutkannya, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Walk Free ini, hampir 50 persen bentuk perbudakan ada di India. Bentuk-bentuk yang paling umum adalah orang yang dipaksa bekerja kasar hingga para wanita yang mengalami eksploitasi seksual.
"Hingga saat ini, ada beberapa orang yang masih terlahir sebagai budak. Ini adalah realita yang kejam namun nyata, terutama di daerah Afrika Barat dan Asia Selatan," tulis laporan tersebut, seperti dilansir oleh Reuters (16/10).
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Apa saja bentuk pelecehan yang dialami buruh wanita? Buruh Wanita sudah mengalami pelecehan sejak kedatangan mereka di Perkebunan Deli. Peristiwa ini terjadi tahun 1917. Seorang administratur yang mendata para buruh ini akan memberi tanda garis pada buruh wanita yang dianggap menarik. Wanita yang ditandai itu kelak akan dicari untuk memuaskan napsu para Ondernemer perkebunan.
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Siapa yang merekrut kuli perempuan dari India? Pada tahun 1883, pekerja asal India mencapai 1.528 orang termasuk kaum perempuan. Dari total ribuan pekerja dari India, pemerintah Belanda menetapkan peraturan dalam merekrut tenaga kerja perempuan dari India yang dibatasi maksimal 40 orang dalam setahun.
-
Kenapa pelacur di masa Jawa kuno dikenakan pajak? Bahkan mereka dikenakan pajak sebagaimana profesi lain.
-
Siapa saja yang menggunakan jasa pacar jalanan? Tren ini cukup banyak diminati karena mudah diakses dengan harga jasa ekonomis.
Di laporan tersebut juga dijelaskan bahwa beberapa korban perbudakan ditangkap atau diculik dari keluarga mereka sebelum akhirnya dijual atau disekap dalam sebuah tempat untuk dieksploitasi. Beberapa bentuk eksploitasi antara lain adalah melalui pernikahan, pekerja yang tak dibayar, atau sebagai pembantu rumah tangga. Yang lainnya biasanya ditipu sehingga mereka memiliki hutang dan tak bisa menghindar, atau dijanjikan pekerjaan yang menggiurkan sebelum akhirnya justru dijadikan budak.
Berdasarkan Global Slavery Index 2013, perbudakan paling banyak ditemui di 10 negara, antara lain India, China (hampir 2,9 juta), Pakistan (2,1 juta), Nigeria (701.000), Ethiopia (651.000), Rusia (516.000), Thailand (473.000), Republik Kongo (462.000), Myanmar (384.000), dan Bangladesh (343.000).
Jika dihitung berdasarkan prosentase budak per populasi, Mauritania adalah negara dengan jumlah budak terbanyak. Hampir empat persen rakyatnya adalah budak. Yang mengejutkan, di Mauritania, status sebagai budak bahkan diturunkan pada generasi-generasi selanjutnya. Di sana, budak bisa dibeli, dijual, disewakan, atau bahkan diberikan sebagai hadiah pada orang lain. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca Selengkapnya24 indikator KLA antara lain tentang eksploitasi anak, termasuk cara menurunkan atau menanggulangi situasi pekerja anak.
Baca SelengkapnyaPenangkapan ratusan tersangka dilakukan sejak periode 5-11 Juni 2023
Baca SelengkapnyaUni Eropa terancam kehilangan satu generasi karena banyak perusahaan yang menghentikan perekrutan sejak Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPerkebunan Tembakau Deli di Sumatera Utara mendatangkan keuntungan bagi pengusaha Belanda di era kolonial. Tapi bagi buruh, Deli mengisahkan kesengsaraan.
Baca SelengkapnyaWanita-wanita ini disebut Karayuki-san. Mereka dipekerjakan di rumah-rumah bordil yang tersebar di Sumatera dan Jawa.
Baca SelengkapnyaPeningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaMereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
Baca SelengkapnyaMuncikari memperkejakan jasa puluhan anak di bawah umur, ibu hamil hingga LGBT jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaMereka yang tak punya tanah dipaksa bekerja di kebun milik pemerintah
Baca Selengkapnya