Belajar sejarah secara unik dengan komunitas Historia van Bandoeng
Merdeka.com - Mempelajari sebuah sejarah tak melulu dengan mempelajari buku, jurnal, arsip dan berbagai literatur lainnya. Mempelajari sejarah dapat dilakukan dengan cara unik, siapapun mudah untuk mengingat sebuah peristiwa.
Adalah Komunitas Historia van Bandoeng (HvB) yang mencoba mengenalkan sejarah dalam sisi lain. Komunitas ini mengenalkan sejarah dengan melakukan sebuah reka ulang peristiwa sejarah sesuai dengan kejadian aslinya. Mulai dari pakaian, senjata, dan beragam properti lainnya dibuat hampir mirip dengan asli.
Komunitas ini mulai berdiri di penghujung tahun 2012 oleh sekelompok orang memiliki ketertarikan terhadap sejarah, terutama sejarah perjuangan. Bagus Kamajaya, Iwan Hermawan, Firman Hendrianyah menjadi penggagas awal terbentuknya komunitas HvB.
-
Dimana komunitas ini berlokasi? Komunitas yang terletak di Jalan Balaputera Dewa, No. 16 Wanurejo Borobudur ini memilih BRI sebagai alat transaksi pembayaran untuk para pengunjung bahkan anggotanya.
-
Apa nama awal dari Bandung? Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
-
Apa organisasi modern pertama di Indonesia? Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) DI Batavia. Lima tahun kemudian yakni pada tahun 1908, Soetomo bersama kawan-kawannya di STOVIA mendirikan organisasi modern pertama di Indonesia yang diberi nama Budi Utomo.
-
Kapan Bandung disebut Kota Kembang? Dari para jutawan gula inilah muncul sebutan De Bloem der Indische Bergsteden alias Bunganya Kota Pegunungan di Hindia Belanda.
-
Siapa yang membentuk Komunitas Cikapundung? Sejak tahun 2009, ia membuat sebuah komunitas lokal peduli lingkungan di tingkat RW yang beranggotakan lima orang.
-
Dimana imigran Jawa membangun komunitas? Sejak tingginya aktivitas imigrasi orang-orang Jawa ke Sumatera, mereka menetap dan membentuk sebuah komunitas. Kemudian, para petani Jawa itu mendirikan pemukiman sendiri.
"HvB menjadi tempat berkumpul teman-teman yang senang mempelajari sejarah perjuangan revolusi. Terutama dalam hal berpakaian, kemudian teknologi yang digunakan juga sangat unik. Dari situ kemudian menjadi awal mula terbentuknya HvB," ujar Ganda Permana, salah seorang Pegiat Komunitas Historia Van Bandoeng kepada merdeka.com, Kamis (15/10).
Komunitas Historia van Bandoeng sendiri saat ini menjadi wadah bagi para pecinta sejarah perjuangan di Kota Bandung. Saat ini jumlah anggota komunitas HvB berjumlah 50 orang. Anggota komunitas berasal dari berbagai latar belakang yang memiliki ketertarikan mempelajari sejarah. Mulai dari karyawan swasta, mahasiswa dan pelajar sekolah.
Setiap akhir pekan anggota berkumpul untuk berdiskusi, bertukar informasi tentang sejarah. Bahkan mereka melakukan kunjungan ke sejumlah saksi sejarah di masa lalu untuk mendengar ceritanya secara langsung.
Untuk momen-momen penting dalam peristiwa sejarah, anggota komunitas mendatangi langsung lokasi dan melakukan reka ulang. Anggota komunitas melakukan aksi teatrikal, dengan mereka-reka kondisi asli pada saat peristiwa terjadi.
"Setelah kami membaca buku referensi, oke kami aplikasikan langsung dengan melakukan reka ulang langsung sesuai dengan peristiwa aslinya. Jadi dengan kami menggunakan baju pejuang, itu atmosfernya kerasa," kata Ganda.
Sejumlah peristiwa sejarah telah direka ulang oleh komunitas ini. Dalam waktu dekat rencananya mereka akan menggelar aksi teatrikal di Gedung Bank Dennis(sekarang Bank BJB) yang lokasinya berada di persimpangan Jalan Braga-Naripan. Aksi dilakukan sebagai reka ulang peristiwa perobekan bendera Belanda oleh sejumlah pemuda saat itu.
Jika masih penasaran dengan komunitas HvB, datang saja langsung ke sekretariat di kawasan Museum Mandala Wangsit di Jalan Lembong. Komunitas ini aktif di media sosial, mereka sering memposting kegiatan dan juga sharing informasi mengenai peristiwa sejarah di Facebook mereka Historia van Bandoeng dan Twitter @bandunghistoria.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara perdana Komunitas Histori Merdeka ini disambut antusias para penggemar sejarah di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaKeberadaan organisasi kepanduan di Indonesia sudah lahir sejak tahun 1912
Baca SelengkapnyaGedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi mahasiswa yang mengedepankan pendidikan nasional ini berperan penting dalam peristiwa lahirnya kongres Sumpah Pemuda untuk kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKomunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
Baca SelengkapnyaMuseum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Baca SelengkapnyaHari Filateli Nasional, sebuah peringatan yang menghargai seni dan sejarah dari prangko dan filateli.
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaSalah satu perpustakaan unik di Jawa Timur yang wajib dikunjungi ialah Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya.
Baca SelengkapnyaAnggota dari organisasi Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura.
Baca SelengkapnyaBangunan dengan gayaarsitektur eklektisisme ini jadi saksi masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGedung tersebut merupakan tempat sosialita orang-orang Belanda. Sayangnya, kini gedung tersebut sudah dihancurkan untuk dijadikan lahan parkir.
Baca Selengkapnya