Divonis tak bisa berjalan, gadis ini justru sukses jadi model
Merdeka.com - Sebagai seorang gadis muda, Katie Knowles selalu bermimpi menjadi model. Tetapi saat dia berusia 16 tahun, dia didiagnosis menderita kelainan tulang belakang yang langka - yang biasanya hanya mempengaruhi orang tua.
Kondisi itu membuatnya jari-jari kaki, kaki dan pahanya mati rasa. Operasi yang dilakukannya juga tidak terbukti berhasil. Katie kemudian diberitahu bahwa dia mungkin tidak akan bisa berjalan lagi.
Setelah berbulan-bulan menjalani fisioterapi, Katie mulai percaya diri untuk berkecimpung di dunia model. Katie, 24, adalah seorang penari balet, perenang, pemain bulutangkis serta pengendara kuda, sebelum dia mengembangkan sebuah penyakit langka pada usia 16 tahun.
-
Bagaimana Dina Mariana berjuang melawan penyakitnya? Dina Mariana adalah seorang pejuang yang berusaha sembuh dari kanker rahim sejak 2021. Meski berjuang keras, semangatnya tak pernah pudar.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
-
Bagaimana Putri Patricia melawan penyakitnya? Putri suka cerita tentang perjuangannya melawan tumor di medsosnya.
-
Siapa yang berhasil dalam mengejar mimpinya? Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa putri Raja Kediri yang menderita penyakit? Dewi Sekartaji merupakan putri Lembu Amiseno, Raja Kediri yang berkuasa di sekitar abad ke-11 atau abad ke-12.
Kini dia sangat mencintai kehidupan barunya sebagai model. Mahasiswa hukum itu menuturkan bahwa seorang temannya menyarankan kepadanya untuk mencoba mengambil beberapa gambar sebagai model.
Dia awalnya hanya melakukan itu untuk bersenang-senang. Sekarang, dia sering diminta berpose untuk beberapa label pakaian independen dan juga model untuk Models of Diversity, sebuah perusahaan yang mengkampanyekan keberagaman dalam industri.
Rebecca Raistrick/Caters
"Saya masih menggunakan kruk sampai sekarang, dan ketika kondisi saya memburuk, saya akan menggunakan kursi roda, tapi saya tidak akan membiarkan hal itu menghentikan saya," katanya kepada metro.co.uk, "Saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa itu tidak akan menghambat saya dan saya masih bisa mencapai impian saya."
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski tidak menjadi peraih IPK paling tinggi di wisuda kali ini, wanita bernama Januarti Mukti ini mengaku sangat senang.
Baca SelengkapnyaSejak usia sekitar 2 tahun, Dika, sapaan akrabnya didiagnosa menderita celebral palsy (CP).
Baca SelengkapnyaWanita ini mengunggah momen kesehariannya dan mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ia lalui untuk bisa masuk di salah satu kampus terbaik di Indonesia itu.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaKeterbatasan fisik tak jadi alasan untuk tetap jadi polwan, siswi Sepolwan asal Bangka Belitung ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMemulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaIa berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya
Baca SelengkapnyaPada awal tahun 2023, Aurelie mengumumkan bahwa dia telah didiagnosis menderita tumor pada lehernya.
Baca SelengkapnyaPria asal Trenggalek ini pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Baca Selengkapnya