Sisi Lain Dewi Sekartaji, Putri Raja Kediri yang Mengidap Penyakit Kulit dan Gondok
Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh
Berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan sang putri, tetapi tak kunjung sembuh
Dewi Sekartaji merupakan putri Lembu Amiseno, Raja Kediri yang berkuasa di sekitar abad ke-11 atau
abad ke-12. Putri raja yang berparas cantik ini juga dikenal dengan nama Roro Kuning.
Suatu hari, Roro Kuning mengidap penyakit gondok serta penyakit kulit.
Pihak Kerajaan Kediri melakukan berbagai cara
untuk menyembuhkan sang putri, tapi hasilnya nihil.
Demi mengupayakan kesembuhannya, Roro Kuning ditemani sang kakak, Dewi Kilisuci mengembara melintasi kawasan hutan dari Kediri menuju ke Gunung Wilis, Desa Bajulan, Kabupaten Nganjuk.
Mengutip Instagram @pesona.indonesia, Kamis (25/4/2024), kedua putri raja ini terpesona dengan air yang mengalir bak air terjun. Air itu mengalir dari bebatuan di sela-sela tanaman hutan.
Di sela-sela waktu istirahat, Roro Kuning dan Dewi Kilisuci bertemu
dengan Resi Darmo dari Padepokan Ringin Putih di Desa Bajulan.
Sang resi memberi obat dan merawat Roro Kuning. Berkat tangan dingin Resi Darmo, Roro Kuning berangsur-angsur sembuh.
Sembuh dari sakitnya, Roro Kuning memutuskan menetap di Desa Bajulan,
Nganjuk. Ia juga selalu melakukan ritual mandi
di air terjun yang ada di sana. Saat ini, air terjun tersebut dikenal sebagai Air Terjun Roro Kuning.
Mengutip situs resmi Warisan Budaya Kemdikbud RI, ada versi kisah lain tentang Air Terjun Roro Kuning.
Awalnya, Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun menemani pelarian kakaknya yaitu Dewi Kilisuci yang menolak dipersunting seorang raja. Sang putri melarikan diri ke tengah hutan di lereng Gunung Wilis.
Sesampainya di tengah hutan, Dewi Sekartaji sakit. Dewi Kilisuci pergi mencari obat untuk adiknya. Sayangnya, dalam perjalanan kembali, Dewi Kilisuci terperosok dan tidak berhasil bertemu adiknya lagi.
Dewi Sekartaji yang sakit ditemani Panji Asmorobangun. Selang beberapa saat Dewi Sekartaji sembuh dari sakitnya.
Saat hendak mencari kakaknya, Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun tersesat di kawasan lereng Gunung Wilis sebelah timur, hingga mendekati Desa Bajulan.
Seperti halnya Dewi Kilisuci, saat tersesat, Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun juga menemukan sebuah air terjun (grojogan) dengan ketinggian sekitar 4-5 meter.
Di tempat tersebut mereka tidak mendapat godaan. Akhirnya mereka menetap di tempat itu hingga akhir hayatnya.
Air terjun yang konon pernah ditempati oleh Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun tersebut terkenal dengan nama Air Terjun Roro Kuning.
Sandra Dewi keluar dari Gedung Kejagung sekitar pukul 14.14 WIB.
Baca SelengkapnyaIa bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca SelengkapnyaBerkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca SelengkapnyaKesenian Raja Dogar jadi aset budaya Garut yang harus dikenalkan dan dilestarikan.
Baca Selengkapnyasituasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaSandra menjalani pemeriksaan kurang lebih 4 jam 30 menit
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKartika Putri mengungkap misteri penyakitnya. Dari wajah melepuh hingga keputusan berobat ke Singapura.
Baca SelengkapnyaMahasiswa ITS ini punya kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan lingkungan
Baca Selengkapnya