Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Observatorium Tertinggi di Dunia Mulai Beroperasi, Bisa Mengamati Luar Angkasa Lebih Jelas

Observatorium Tertinggi di Dunia Mulai Beroperasi, Bisa Mengamati Luar Angkasa Lebih Jelas

Observatorium Tertinggi di Dunia Mulai Beroperasi, Bisa Mengamati Luar Angkasa Lebih Jelas

Dibuat di atas ketinggian 5.640 meter di atas permukaan laut.

Observatorium Atacama Universitas Tokyo (TAO) telah resmi dibuka di gunung Cerro Chajnantor yang berada di Gurun Atacama, Chili.

Dengan berada di ketinggian 5.640 meter di atas permukaan laut, lebih tinggi dari puncak gunung tertinggi di Indonesia, TAO menjadi teleskop tertinggi yang dibangun di Bumi.

Mengutip IFLScience, situs Universitas Tokyo, dan Space, Minggu (5/5), TAO merupakan instrumen yang beroperasi pada panjang gelombang inframerah menengah.

Hingga saat ini, wilayah spektrum ini hanya bisa dijangkau oleh teleskop luar angkasa saja, seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST).

Oleh karena itu, kehadiran TAO menjadi sebuah terobosan baru di dunia astronomi.

Observatorium Tertinggi di Dunia Mulai Beroperasi, Bisa Mengamati Luar Angkasa Lebih Jelas

“Area spektrum ini sangat bagus untuk mempelajari lingkungan di sekitar bintang, termasuk area pembentukan planet,” jelas Profesor Takashi Miyata, direktur dari Observatorium Atacama dari Institut Astronomi Universitas Tokyo.



TAO akan bisa melakukan pengamatan lapangan secara luas. Ia bisa mengambil lebih banyak gambar langit dibandingkan teleskop luar angkasa yang kemudian bisa dilanjutkan dengan resolusi yang lebih tinggi.

TAO dibangun di tempat yang sangat tinggi karena berbagai alasan. Ia akan lebih terhindar dari cahaya perkotaan yang dapat mengganggu pengamatan; ditambah dengan keberadaannya di sebuah gurun.



 

Observatorium Tertinggi di Dunia Mulai Beroperasi, Bisa Mengamati Luar Angkasa Lebih Jelas

Kemudian, lokasi yang tinggi juga menyebabkan lebih sedikitnya atmosfer di udara yang bisa mengganggu. Teleskop yang memanfaatkan panjang gelombang inframerah memang lebih terpengaruh oleh uap air di atmosfer dibandingkan dengan teleskop optik.

“Tentu saja, [TAO] mempunyai optik, sensor, elektronik, dan mekanisme yang sangat maju, tetapi ketinggian 5.640 meternya yang unik adalah hal yang memberikan TAO kejernihan penglihatan yang luar biasa,” jelas Profesor Emeritus Yuzuru Yoshii, pemimpin proyek TAO sejak tahun 1998.

Ya, teleskop yang berukuran 6,5 meter ini memang telah dalam proses pembangunan selama 26 tahun.

Pembangunan TAO merupakan sebuah proses yang panjang dan penuh kesulitan. Jalan pertama menuju puncak gunung Cerro Chajnantor baru dibuat pada tahun 2006 dan membutuhkan kendaraan penggerak 4 roda (4WD) untuk melaluinya.

Hal tersebut tentu merepotkan proses pengangkutan alat astronomi untuk TAO yang sangat sensitif. Ketinggian dan iklim kering dari tempat ini juga bisa membahayakan kesehatan para pekerja yang melakukan pekerjaannya di TAO.

Wilayah Gurun Atacama merupakan sebuah wilayah yang banyak dibangun oleh instrumen astronomi, seperti Atacama Large Milimeter/submilimeter Array (ALMA) dan Observatorium Paranal, karena keunggulan geografisnya.

Observatorium Tertinggi di Dunia Mulai Beroperasi, Bisa Mengamati Luar Angkasa Lebih Jelas

TAO mempunyai berbagai tugas, yaitu mempelajari bagaimana lubang hitam supermasif membentuk evolusi galaksi, mengeksplorasi debu organik di antara bintang-bintang, menemukan bintang-bintang pertama, mempelajari materi gelap, dan tugas-tugas lain yang bisa muncul di masa depan.

Berapa Meter Kucing Aman Jatuh dari Ketinggian?
Berapa Meter Kucing Aman Jatuh dari Ketinggian?

Hal ini pernah dilakukan penelitian oleh ilmuwan untuk mengetahui berapa meter kucing aman terjatuh dari ketinggian.

Baca Selengkapnya
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Baca Selengkapnya
Setelah Meneliti 20 Tahun, Ilmuwan ini Akhirnya Temukan Titik Terang Fosil Berbentuk “Naga” Ukurannya 5 Meter Lebih
Setelah Meneliti 20 Tahun, Ilmuwan ini Akhirnya Temukan Titik Terang Fosil Berbentuk “Naga” Ukurannya 5 Meter Lebih

Berikut kisah dari penemuan fosil berbentuk seperti naga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada
Ada "Sungai" yang Panjang dan Berkelok-kelok di Atmosfer Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan

Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.

Baca Selengkapnya
Bisakah Manusia Selamat dari Lubang Hitam?
Bisakah Manusia Selamat dari Lubang Hitam?

Hal ini masih menjadi misterius bagi para ilmuwan untuk bisa memecahkannya.

Baca Selengkapnya
5 Hal Ini Masih Misterius di Alam Semesta, Ilmuwan Angkat Tangan Tak Bisa Menjawab
5 Hal Ini Masih Misterius di Alam Semesta, Ilmuwan Angkat Tangan Tak Bisa Menjawab

Ada beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.

Baca Selengkapnya
Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang
Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang

Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.

Baca Selengkapnya
Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya
Bumi Pernah Dilanda Hujan selama 2 Juta Tahun, Peristiwa ini Jadi Buktinya

Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami perubahan kondisi iklim yang ekstrem.

Baca Selengkapnya
Setelah Lebih dari 40 Tahun, AS Bakal Mendarat Lagi di Bulan Pekan Ini
Setelah Lebih dari 40 Tahun, AS Bakal Mendarat Lagi di Bulan Pekan Ini

Harapan Amerika Serikat (AS) untuk mendarat kembali di bulan dapat terwujud pada pekan ini.

Baca Selengkapnya