Ingin jadi orang tua yang baik? Jangan hobi 'insecure!'
Merdeka.com - Bagaimana keadaan hubungan Anda bersama sang kekasih sekarang, sangat berhubungan dengan keadaan hubungan Anda kelak. Dalam hal ini, ketika Anda dan pasangan sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Jika pasangan hidup Anda adalah orang yang peka, kooperatif, dan suportif, maka berbahagialah. Hal tersebut adalah satu langkah menuju terciptanya orang tua yang baik bagi anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa kepribadian kita sedikit banyak akan tercermin kepada sang buah hati.
Sehingga tentu sifat 'insecure' tak akan membentuk kepribadian yang baik bagi anak.
-
Apa arti "Insecure"? Insecure adalah perasaan tidak aman atau kurang percaya diri yang muncul ketika seseorang merasa tidak cukup baik, tidak berharga, atau takut gagal dalam berbagai situasi.
-
Kenapa "Insecure" bisa muncul? Rasa ini sering kali dipicu oleh perasaan cemas, rendah diri, atau ketidakmampuan untuk memenuhi standar tertentu, baik yang ditetapkan oleh diri sendiri maupun oleh orang lain.
-
Apa saja pola pikir negatif yang menyebabkan insecure? Pola pikir negatif, seperti overthinking, self-doubt, dan perfectionism, dapat memperkuat perasaan insecure. Seseorang yang selalu fokus pada kekurangan atau kegagalan mereka sendiri cenderung merasa tidak aman dan tidak yakin dengan diri mereka sendiri.
-
Kenapa orang-orang yang membuat insecure harus dihindari? Mereka yang memberikan rasa insecurity ke individu lainnya biasa bisa melalui kata-kata atau bisa pula dengan tindakan. Jika kamu memiliki orang-orang seperti ini di dekatmu, maka menjauhlah. Sebab, mereka bisa saja akan menambah rasa insecurity yang kamu alami, baik secara sadar maupun nggak sadar. Selain itu, menghindari mereka juga akan mencegah kamu terlibat dalam hubungan-hubungan yang toxic.
-
Bagaimana kata-kata insecure bisa membantu? Untuk mengatasi semua itu, Anda bisa membaca beberapa kata-kata insesure singkat agar kembali percaya diri.
-
Kenapa kata-kata insecure penting? Percaya diri adalah kunci kesuksesan dalam hidup. Akan tetapi, rasa kurang percaya diri dan ragu kepada kemampuan sendiri tak jarang juga pernah dirasakan oleh tiap manusia.
Berdasarkan hasil penelitian pakar dari University of Bristol, keahlian yang membuat seseorang menjadi pasangan romantis yang sukses juga akan membuat mereka menjadi orang tua yang baik. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa orang yang merasa tidak aman, atau 'insecure' dengan hubungan romantis yang mereka jalani sendiri, mempunyai kecenderungan menjadi orang tua yang kurang ideal.
"Jika Anda bisa melakukan pemberian kasih sayang secara responsif kepada pasangan, maka Anda juga bisa melakukannya untuk hubungan yang lain," ujar peneliti Abigail Millings dari University of Bristol dalam pernyataannya seperti dilansir dari LiveScience.
'Pemberian kasih sayang' yang dimaksud tentu adalah sikap responsif serta kooperatif tanpa bersikap sok-sok mengatur, memperhatikan dan peka terhadap kebutuhan pasangan. Serta yang paling penting adalah selalu mendukung terhadap apa yang pasangan lakukan. Hal ini semua adalah kebalikan dari sifat 'insecure,' di mana Anda sangat merasa memiliki pasangan dan tak percaya atas segala gerak-geriknya.
Dalam penelitiannya, Millings dan rekan fokus pada sebuah konsep psikologis yang menjelaskan hubungan seseorang dengan orang lain. Mereka yang selalu diliputi kecemasan akan merasa tidak aman dengan hubungan mereka, dan selalu merasa akan ditinggalkan.
Model ideal dalam sebuah hubungan adalah, sebuah hubungan yang saling percaya tanpa merusak kepercayaan tersebut, rendah kadar kecemasan namun tinggi kadar kepeduliannya. Pasangan dengan jenis ini akan merasa bebas dan independen dalam hubungan mereka, tetapi sekaligus merasa bahwa ia dan pasangan adalah dua insan yang saling mencintai dan percaya akan hal tersebut.
Para ilmuwan tersebut mengambil partisipan berupa 125 pasangan Inggris dengan usia anak antara tujuh hingga delapan tahun untuk mengisi kuisioner mengenai hubungan romantis mereka dengan pasangan. Hasilnya, kadar 'pemberian kasih sayang' yang romantis dalam hubungan, berimplikasi kepada hubungan orang tua dan anak atau parenting yang baik pula.
Seseorang yang kurang peduli dengan pasangannya, kurang kooperatif, dan kurang sensitif dalam hal suasana hati dan pemenuhan kebutuhan, ternyata jadi orang tua yang kurang baik dan kurang peduli pula bagi sang anak. Pada ujungnya, orang tua yang kurang peduli tersebut ada kaitannya dengan tipe orang tua otoriter dan permisif terhadap hal buruk yang dilakukan anak.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPerilaku orangtua yang kasar dan sering membandingkan anak dengan orang lain dapat menghancurkan kepercayaan diri si anak.
Baca SelengkapnyaPerilaku orangtua yang keras, sering membentak, dan membandingkan anak-anaknya dapat merusak rasa percaya diri mereka.
Baca SelengkapnyaSikap orangtua yang terlalu otoriter, memberikan terlalu banyak perhatian, atau tidak mendukung pendidikan dapat mengurangi kecerdasan anak.
Baca SelengkapnyaOverparenting atau terlalu mengendalikan anak bisa dikenali tandanya melalui berbagai hal.
Baca SelengkapnyaMeskipun terlihat seperti bentuk kasih sayang, memanjakan anak secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan mereka di masa depan.
Baca SelengkapnyaBentakan terhadap anak dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan metode pengasuhan yang positif.
Baca SelengkapnyaInsecure berlebihan sering kali menyebabkan seseorang meragukan diri sendiri secara terus-menerus.
Baca SelengkapnyaMenurut Richard Weaver, the spoiled child syndrome menciptakan perilaku anak yang egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tidak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaMunculnya perilaku anak manja bisa disebabkan dari kesalahan pengasuhan yang dilakukan orangtua.
Baca SelengkapnyaCara mudah untuk melawan insecurity. Para anak muda wajib banget untuk tahu.
Baca SelengkapnyaKesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.
Baca Selengkapnya