Mengenal famadihana, tradisi karak jenazah di Madagaskar
Merdeka.com - Warga suku Merina di Madagaskar rupanya sangat menghargai leluhur mereka. Ikatan mereka dengan leluhur atau anggota keluarga terdekat yang sudah meninggal tak berhenti sampai di pemakaman saja.
Mereka punya tradisi bernama famadihana yang dilangsungkan setiap 7 tahun sekali. Dilansir Listverse, famadihana berarti 'memutar tulang-belulang'. Tradisi ini umum dijumpai di dataran tinggi Hauts dan biasa dilakukan antara bulan Juni hingga September.
Tradisi famadihana berasal dari keyakinan suku Merina yang mengatakan kalau arwah orang yang sudah mati tidak dapat pergi ke alam lain sampai jasad mereka benar-benar membusuk.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
-
Apa yang unik dari tradisi pemakaman di Subang? Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
-
Siapa yang memiliki makam kuno? Arkeolog berasumsi kuburan tersebut milik anggota elit budaya, kemungkinan adalah kepala suku yang berkuasa.
-
Kenapa orang Jawa di Malaysia tetap lestarikan tradisi? Namun mereka tak ingin meninggalkan identitas asal. Walaupun berada di negeri orang mereka tetap lestarikan budaya Jawa.
-
Siapa yang dikuburkan di makam kuno? Makam yang ditemukan secara tak terduga di pusat desa itu dibangun sebagai ruang kayu yang rumit dan berisi sisa-sisa kerangka seorang pria berusia sekitar 60 tahun.
Selain memberikan penghormatan kepada leluhur yang sudah meninggal, perayaan ini sekaligus menjadi ajang berkumpulnya keluarga besar. Saat famadihana berlangsung, anggota keluarga berkumpul di makam para leluhur. Kuburan mendiang dibuka dan jasadnya dikeluarkan. Jasad ini kemudian dibungkus dengan lambas (sejenis kain kafan) dan diperciki parfum.
Topik pilihan: Wisata Alam | Tradisi Mistis | Budaya Indonesia
Dilansir Lonely Planet, biasanya wanita yang mengalami kesulitan hamil mengambil sobekan kain kafan yang sudah usang itu dan menyelipkannya di bawah kasur. Konon cara ini bisa membuat mereka mudah mendapatkan keturunan.
Setelah itu tiap anggota keluarga merenung sambil memangku jasad mendiang. Mereka bahkan berfoto dengan mendiang. Jasad leluhur itu kemudian dikarak di sekitar makam sebelum dikebumikan di tempatnya semula. Sebelum kuburan ditutup kembali, disertakan pula persembahan uang, alkohol, dan foto almarhum.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tarian ini konon dipercaya akan merekatkan koneksi antara keluarga yang ditinggalkan dengan roh yang dipanggil oleh Tuhan.
Baca SelengkapnyaArti dari Melangun sendiri adalah bepergian untuk berpindah tempat apabila salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaViral, begini ritual Ma’nene di Toraja yang diadakan setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaKetika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.
Baca SelengkapnyaPatung yang menjadi media ritual tersebut memang dipercaya ditempati oleh roh-roh para leluhur.
Baca SelengkapnyaMereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaMelihat prosesi upacara pemakaman di Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaRitual Ma'nene di Tana Toraja jadi sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaTahlilan digelar setiap hari hingga tujuh hari kematian.
Baca SelengkapnyaSecara umum geriten hampir mirip seperti bangunan tradisional milik Suku Batak Karo yaitu siwaluh jabu, hanya saja ukuran dari rumah ini lebih kecil.
Baca SelengkapnyaTana Toraja di Sulawesi Selatan punya beragam kekayaan budaya menarik dan tradisi yang unik.
Baca SelengkapnyaSetelah tujuh hari, tanah kuburan sudah bisa digunakan kembali untuk berladang.
Baca Selengkapnya